Dear Planners,
Setiap Muslim/Muslimah pasti menginginkan segala sesuatu yang dilakukannya mendapat ridha dari Allah SWT, agar dapat mencapai kehidupan yang sejahtera, baik di dunia mau pun di akhirat. Oleh karena itu, sebaiknya kita gunakan prinsip yang Islami (Syar’i) di dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk dalam mengelola dan merencanakan keuangan kita, agar mendapat berkah hidup di dunia dan akhirat.
Di dalam prinsip ekonomi syariah, Islam dipandang sebagai cara hidup (way of life). Artinya, segala sesuatu yang kita lakukan harus sesuai dengan kaidah-kaidah yang diajarkan di dalam Alquran dan Hadits, sehingga amal perbuatan kita senantiasa mendapat Ridha Allah yang menjadi “tabungan” amal untuk kehidupan kita di dunia mau pun di akhirat. Begitu juga dalam konsep Islamic Financial Planning, tujuan akhir dari Perencanaan Keuangan yang kita lakukan hendaknya tidak hanya berhenti untuk kemaslahatan di dunia saja, tetapi juga berlanjut ke akhirat dengan pahala-pahala yang terus mengalir. Di dalam Islam, ada 3 pahala yang akan terus mengalir ketika kita sudah tiada, yaitu doa anak sholeh, ilmu yang berguna, dan amal jariyah. Oleh sebab itu, segala urusan keuangan kita di dunia ini, hendaknya selalu tidak lupa untuk mengikut-sertakan atau berpijak kepada tiga hal tersebut. Selain itu, segala sesuatu yang kita lakukan di dalam perencanaan keuangan kita juga harus baik, halal, dan membawa berkah, sehingga menjadi tabungan amal baik di dunia dan akhirat. (Aidil Akbar, http://finance.detik.com/read/2013/07/24/070313/2312229/722/1/masih-seputar-perencanaan-keuangan-syariah).
Perencanaan Keuangan secara Islami diantaranya mencakup hal-hal berikut: Pendapatan secara Islami, Pengeluaran secara Islami, Manajemen Utang, Perlindungan (Manajemen Risiko) secara Islami, Investasi Islami, serta Zakat, Sedekah, Amal, dan Wakaf. Poin-poin tersebut akan dibahas lebih lanjut di dalam tulisan kami selanjutnya. Stay tuned…
Salam Planners