Siang Planners…
Kemarin siang saya telah memposting daftar uang pensiun yang akan diterima oleh seorang PNS dan duda/jandanya apabila PNS tersebut meninggal dunia, sesuai dengan Pangkat dan Golongannya masing-masing. Sekarang pertanyaannya, apakah uang tersebut cukup untuk membiayai kehidupan selama masa pensiun nanti?
Yuk kita hitung…
Bapak Ahmad (37 tahun), seorang pegawai negeri sipil yang telah bekerja selama 10 tahun pada sebuah institusi pemerintah, ingin membuat perencanaan dana pensiun untuk dirinya.
Dari fakta yang didapat, ternyata pengeluaran pribadi rutin pertahun beliau adalah sebesar Rp. 12 juta, dan pengeluaran non rutin pertahunnya sebesar Rp. 18 juta. Jadi, total pengeluaran beliau selama setahun sama dengan Rp. 30 juta.
Nilai inflasi per tahun sebesar 10% (asumsi tetap) dan usia harapan hidup dalam keluarga beliau adalah 70 tahun. Pak Ahmad berencana untuk pensiun pada umur 55 tahun.
Dari data di atas, dapat diketahui bahwa pak Ahmad memiliki waktu untuk menabung sampai dengan ia pensiun selama 18 tahun. Selama kurun waktu tersebut, beliau harus bisa mengumpulkan uang untuk mencukupi kebutuhan beliau selama 15 tahun masa pensiun.
Setelah kita hitung, pengeluaran total per tahun Pak Ahmad ketika beliau pensiun menjadi Rp. 166.797.500. Namun, angka tersebut bukanlah angka total yang dibutuhkan oleh Pak Ahmad selama masa pensiunnya. Karena masa pensiun adalah masa di mana seseorang telah berhenti bekerja, sementara dia masih harus memenuhi kebutuhannya sehari-hari selama masa tersebut. Dalam kasus Pak Ahmad, masa pensiun beliau adalah 15 tahun. Berarti, kita masih harus menghitung berapa total dana yang dibutuhkan oleh Pak Ahmad agar beliau bisa mencukupi kebutuhannya selama 15 tahun masa pensiun?
Jawabnya adalah: Total dana yang dibutuhkan oleh Pak Ahmad untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama 15 tahun masa pensiun adalah sebesar Rp. 1.268.675.000,- yang harus dikumpulkan selama beliau bekerja, dan dihabiskan sampai beliau berumur 70 tahun.
Sekarang pertanyaannya adalah apakah dengan uang pensiun PNS saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut? Bagaimana dengan istri dan anak-anaknya jika tiba-tiba Pak Ahmad dipanggil Tuhan sebelum beliau memasuki masa pensiun?
Nantikan jawabannya besok siang pada postingan berikutnya.
Salam Planners…
