True Story: Penyakit Kritisku Membuatku Mewariskan Hutang-hutangku

Siang Planners,
Pernahkah Anda merencanakan warisan apa yang akan Anda berikan kepada anak-cucu Anda kelak setelah Anda tiada? Pastinya setiap orang ingin membahagiakan keluarga yang dicintainya dengan warisan harta yang cukup untuk mereka melanjutkan hidup, bukan? Namun, seringkali di dalam perjalanan hidup Kita, Kita menghadapi musibah yang dapat membuat harta warisan yang telah Kita rencanakan tersebut terpaksa berkurang, atau bahkan hilang dan berganti dengan hutang. Alih-alih mewariskan harta yang banyak, Kita malah mewariskan banyak hutang kepada keturunan Kita, seperti yang dialami oleh keluarga Bapak Rahmat.

Bapak Rahmat (40 tahun) adalah seorang pengusaha rumah kontrakan dan kost yang sukses. Walaupun pak Rahmat hanya seorang mandor bangunan, keluarganya dapat hidup berkelimpahan dengan mengandalkan penghasilan dari beberapa rumah kontrakan dan tempat kost yang dimilikinya. Setiap bulan, sebagian dari uang yang dihasilkan dari usahanya itu disisihkannya untuk mengembangkan usaha kontrakannya tersebut, sehingga dia memiliki tiga rumah kontrakan dan satu rumah kost.

Suatu hari, Pak Rahmat jatuh sakit. Oleh dokter, dia didiagnosa menderita kanker paru-paru. Untuk mengobati penyakitnya, dia harus mengeluarkan uang ratusan juta sampai milyaran rupiah. Untuk membiayai pengobatan penyakitnya, Bapak Rahmat terpaksa mengambil uang tabungannya di bank, yang semula dialokasikan untuk dana pendidikan ketiga anaknya yang masih kecil-kecil. Namun, ternyata uang tabungan tersebut masih belum cukup untuk mengobatinya. Akhirnya, terpaksa satu per satu aset rumahnya dijual sampai dia tidak memiliki rumah kontrakan lagi. Namun begitu, penyakit Bapak Rahmat tidak kunjung sembuh, malah semakin parah, karena kanker yang dideritanya sudah semakin menjalar ke bagian tubuh yang lain, sampai akhirnya meninggal dunia. Kehidupan keluarga Pak Rahmat berubah drastis dari yang semula berkelimpahan, menjadi sangat miskin karena bu Rahmat terpaksa meminjam uang untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Keluarga dan kerabat dekatnya juga sudah tidak bisa menolong mereka lagi karena mereka sudah meminjamkan uang dalam jumlah yang sangat banyak.

Planners, kejadian di atas mungkin saja tidak hanya terjadi pada keluarga Bapak Rahmat. Setiap orang di zaman modern ini dapat saja mengalami penyakit kritis yang Kita tidak duga sebelumnya dan dapat mengancam kenyamanan hidup keluarga Kita. Namun, sebelum musibah itu terjadi dan Kita di panggil oleh Tuhan dengan meninggalkan hutang, bukankah akan jauh lebih baik jika Kita terlebih dahulu rencanakan dan lindungi sumber penghasilan keluarga Kita?

Segera hubungi kami untuk merencanakan masa depan Anda Dan keluarga Anda

Salam Planners

Diterbitkan oleh championewealthplanner

Kami adalah tim perencanaan keuangan yang handal dan terpercaya. Kami memiliki etos kerja yang tercermin dalam nama dan motto usaha Kami. Nama "CHAMPIOne" Kami ambil dari singkatan Comprehensive and Honest Advice for Maximum Planning is Our number One. Sedangkan motto Kami adalah "WEALTH", yaitu Warmth, Empathy, Assurance, Love, Trust, and Honesty. Kami berusaha memberikan perencanaan keuangan yang menyeluruh dan terbuka bagi Anda dan keluarga agar tujuan finansial yang Anda impikan dapat tercapai. Karena perencanaan keuangan bersifat sangat pribadi, informasi yang menyeluruh dan terbuka dari Anda sangat dibutuhkan agar perencanaan tersebut dapat tercapai sesuai harapan.

Tinggalkan komentar