Siang Planners, hari ini kita akan membuat simulasi perhitungan perencanaan dana pensiun untuk Pak Andi dengan menggunakan PETA HARTA™.
Berdasarkan interview, diperoleh data bahwa Pak Andi, seorang pengusaha berusia 33 tahun, memiliki income Rp. 20-35 juta rupiah perbulan dan pengeluaran pribadi rutin (untuk bensin/transportasi, makan, pakaian, dll) sebesar Rp. 10.000.000. Selain itu, setiap bulannya dia juga mengeluarkan dana sebesar Rp. 5.000.000 untuk melakukan hobinya bermain golf. Total uang yang dikeluarkannya setiap tahun untuk kebutuhan pribadinya menjadi Rp. 180.000.000 pertahun.
Pak Andi berencana untuk pensiun di usia 60 tahun. Rentang waktu yang tersisa untuk menabung dari sekarang adalah 27 tahun, dengan inflasi (kenaikan harga barang) rata-rata 10% pertahun. Berdasarkan data tersebut, dapat dihitung bahwa besarnya kebutuhan hidup Pak Andi 27 tahun kemudian (pada saat pensiun) adalah sebesar Rp. 2.359.799.000,- pertahun.
Masa pensiun adalah masa di mana seseorang sudah tidak bekerja lagi (baca: tidak memiliki income atau income yang diperoleh bisa menurun) sampai dengan dia meninggal. Dalam kasus Pak Andi, dengan rata-rata usia harapan hidup di keluarganya yang sampai dengan 70 tahun, berarti apabila beliau hidup sampai dengan usia 70 tahun, masa pensiunnya adalah selama 10 tahun.
Yang perlu diperhatikan di sini adalah, selama sisa hidupnya tersebut Pak Andi masih harus memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, bukan? Oleh karena itu, dengan rata-rata inflasi sebesar 10% pertahun, selama masa pensiun ini berarti total kebutuhan pak Andi adalah sebesar Rp. 15.949.900.000,-. Dengan kata lain, ketika memasuki masa pensiun, Pak Andi harus memiliki tabungan minimal sejumlah 15.949.900.000,- agar dia dapat menikmati hidup dengan gaya hidup yang sama ketika beliau masih bekerja, tanpa harus bekerja lagi untuk itu.
Pertanyaannya adalah, berapa uang yang harus disisihkan oleh Pak Andi setiap bulannya mulai dari sekarang agar dia bisa mencapai target dana tersebut? Jawabnya, tergantung pada instrument investasi yang dipilih oleh Pak Andi. Jika Pak Andi menabung pada instrument investasi dengan hasil 5% pertahun (seperti deposito berjangka), maka dia harus menabung sejumlah Rp. 23.155.026,- per bulan. Jika Pak Andi menabung pada instrumen investasi dengan hasil 10% per tahun (seperti Obligasi), maka dia harus menabung sejumlah Rp. 9.977.921,- perbulan. Apabila Pak Andi menabung pada instrument investasi dengan hasil 15% per tahun (seperti saham), maka dia harus menyisihkan uang sebesar Rp. 4.075.871,- per bulan.
Namun, apakah dengan menabung dan berinvestasi dengan cara biasa (tanpa proteksi) Pak Andi dapat menjamin bahwa tabungan tersebut bisa terus berlanjut sampai mencapai target yang diingkinkan, walau pun di tengah masa menabung Pak Andi terkena risiko sakit, kecelakaan, atau meninggal? Bagaimana dengan perencanaan dana pensiun Anda? Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut mengenai dana pensiun Anda.
Salam Planners
