Dear Planners,
Ketika Anda berencana untuk membeli polis asuransi jiwa, apa yang pertama kali Anda perhatikan? Saya yakin, pasti lebih banyak yang menjawab “besarnya premi yang harus dikeluarkan” daripada “besarnya manfaat uang pertanggungan yang akan diperoleh ketika terjadi risiko”. Hal ini terbukti dari pertanyaan yang sering dilontarkan oleh calon nasabah kepada agen asuransi jiwa ketika ditawarkan suatu produk asuransi jiwa. Biasanya, yang pertama kali ditanyakan oleh calon nasabah adalah “Berapa premi terkecil yang bisa Anda tawarkan?” dibandingkan “Berapa uang pertanggungan yang harus saya siapkan bagi keluarga saya?” Seringkali mereka yang telah membeli polis asuransi jiwa malah menjawab “tidak tahu” atau “lupa” ketika ditanya berapa besarnya manfaat uang pertanggungan yang tercantum dalam polis asuransi jiwa yang telah mereka miliki. Akibatnya, ketika terjadi risiko kematian (terutama jika terjadi pada pencari nafkah utama), uang pertanggungan yang diterima oleh ahli waris tidak dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga yang ditinggalkan.
Apa sih yang dimaksud dengan Uang Pertanggungan? Ya, uang pertanggungan yang tercantum dalam polis asuransi jiwa adalah sejumlah uang yang akan diterima oleh penerima manfaat (ahli waris) ketika tertanggung utama (khususnya pencari nafkah) meninggal dunia. Mengapa uang pertanggungan ini sangat penting untuk direncanakan? Karena pada kenyataannya, masih banyak orang yang belum memahami pentingnya manfaat uang pertanggungan bagi keberlangsungan kehidupan ahli waris (keluarga) mereka.
Pernahkah Anda bayangkan bagaimana nasib istri/suami dan anak-anak kita tercinta ketika kita tiba-tiba dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan istri sudah lama tidak bekerja dan anak-anak masih kecil-kecil, yang membutuhkan dana yang besar untuk pendidikan mereka? Yakinkah Anda bahwa kita telah menyiapkan dana yang cukup untuk mereka bertahan hidup selama minimal satu tahun setelah kita tiada? Ketika pencari nafkah utama tiada, otomatis income (pendapatan) keluarga juga terhenti, sedangkan kebutuhan hidup akan terus ada, bahkan cenderung meningkat. Apabila hal ini terjadi, dari mana keluarga Anda dapat memenuhi kebutuhan hidup tersebut? Sudahkah Anda pastikan bahwa mereka akan tetap bisa memenuhi kebutuhan tersebut ketika kita tiada?
Oleh karena itu, pastikan kehidupan keluarga Anda tetap terjamin dengan memiliki perencanaan uang pertanggungan yang sesuai dan cukup bagi keluarga Anda, sehingga ketika terjadi risiko kematian pada pencari nafkah utama, istri dan anak-anak akan tetap bisa melanjutkan hidup. Bagaimana cara merencanakan uang pertanggungan asuransi jiwa Anda dengan baik? Simak berita siang kami selanjutnya, masih tentang perencanaan uang pertanggungan asuransi jiwa.
Salam Perencanaan
