Selamat Pagi Planners,
Beberapa orang mungkin masih menganggap bahwa melakukan perencanaan terutama jangka panjang, merupakan sesuatu yang tidak penting dilakukan atau belum saatnya dipikirkan. Hidup adalah untuk saat ini, pikirkan apa yang akan dilakukan saat ini saja atau jangka pendek saja.
Dari sudut pandang tertentu, hal ini adalah benar, yaitu hidup Kita adalah dalam masa kini. Namun sadar atau tidak, masa depan juga lambat laun akan menjadi masa kini. Jadi artinya lambat laun yang dikatakan ada dimasa depan, akan dipikirkan juga oleh Kita bukan?
Nah apakah kita tetap perlu memikirkan atau membuat perencanaan untuk sesuatu yang masih lama atau jangka panjang? Pada umumnya perencanaan disusun agar hasilnya sesuai dengan yang Kita inginkan. Apabila suatu tujuan jangka panjang ini dapat Kita pikirkan dalam jangka pendek, maka tidak perlu susun perencanaan jangka panjang. Sebaliknya, bila Kita tidak dapat memikirkan dalam jangka pendek, maka Kita perlu menyusun perencanaan sejak sekarang. Misal : perencanaan dana kuliah anak, dimana sang anak baru berusia 3 tahun dan pada saat ini biaya kuliah sekitar 100 juta rupiah. Bila Kita menganggap uang sekian bisa dicapai dengan mudah saat ini, dan tidak berusaha untuk menyusun perencanaan lebih lanjut, atau memutuskannya nanti saat 3 tahun menjelang kuliah, maka apa yang terjadi? Bila inflasi pendidikan mencapai 15 %/tahun, maka saat anak kuliah, diperlukan dana 814 juta rupiah. Bayangkan bila Kita membuat perencanaan sejak anak umur 3 tahun, maka Kita harus menyisihkan uang sebesar 4,5 juta/ bulan. Sedangkan bila memikirkannya 3 tahun menjelang kuliah, maka uang yang harus disisihkan saat itu mencapai 22,6 juta/ bulan. Apakah Anda masih sanggup menyisihkan uang sebesar puluhan juta per bulan?
Inilah yang terjadi pada efek penundaan perencanaan pendidikan anak. Hal yang sama juga akan terjadi pada tujuan lainnya.
Jadi masihkah Anda ingin menunda perencanaan keuangan Anda?