Siang Planners,
Beberapa hari terakhir, telah Kita bahas tentang perencanaan dana pensiun. Sebagian orang, terutama yang masih muda, belum memikirkan tentang dana pensiun ini. Karena jangka waktunya masih lama. Mari Kita lihat contoh dibawah ini, apakah anggapan tersebut masih tepat?
Misalkan ada seorang laki-laki berusia 25 tahun, saat ini belum menikah. Namun ia sudah ada rencana menikah pada umur 30 tahun, dan ingin segera punya seorang anak. Ia bekerja di sebuah perusahaan swasta, dimana terdapat aturan yang membatasi usia karyawannya, yaitu usia 55 merupakan usia pensiun bagi seluruh karyawan biasa. Saat ini gaji yang diperoleh adalah Rp 10.000.000/bln, dengan kenaikan gaji tiap tahunnya sebesar 5%. Ia sudah betah kerja diperusahaan tersebut, dan tidak ada niat untuk pindah kerja sampai usia pensiun. Biaya hidup saat ini diperlukan rata-rata Rp 3.000.000/bln. Ia ingin bila nanti masa pensiun tiba, gaya hidup mau lebih baik dari sekarang, atau minimal sama, jangan pernah lebih tidak nyaman. Sekedar informasi, usia harapan hidup di keluarganya (kakek, dan kakek buyut) rata-rata sekitar usia 70 tahun.
Contoh 1 : Ia ingin mempersiapkan dana pensiun sejak sekarang
Usia saat ini : 25 tahun
Usia pensiun : 55 tahun
Usia harapan hidup : 70 tahun
Jadi masa pensiun adalah 15 tahun (70 – 55 tahun).
Income : Rp 10.000.000/bln, kenaikan 5%/tahun
Besar biaya hidup saat ini adalah Rp 3.000.000/bln atau setara Rp 36.000.000/tahun..
Asumsi inflasi biaya hidup adalah sebesar 8%/tahun, dan stabil selamanya.
Langkah awal, Kita akan menghitung berapa besar dana pensiun yang dibutuhkan selama 15 tahun masa pensiun.
Biaya hidup saat ini Rp 36.000.000/tahun (usia 25 tahun). Maka besar biaya hidup saat usia pensiun (usia 55 tahun), setara dengan Rp 362.000.000/tahun).
Sehingga total dana pensiun yang dibutuhkan adalah sebesar Rp 9,8 M
Apabila imbal hasil investasi 15%/tahun, maka apabila Ia ingin menabung dana pensiun sejak sekarang, Ia cukup menyisihkan Rp 1.900.000/bulan selama 30 tahun (sampai usia 55 tahun).
Artinya dengan kondisi ini, Ia masih mampu menabung saat ini juga dengan menyisihkan incomenya. Rencana pensiun di usia 55 tahun, hampir dapat dipastikan akan berhasil.
Contoh 2 : Ia ingin mempersiapkan dana pensiun nanti setelah satu persatu biaya hidup selesai dipersiapkan, yaitu setelah kuliah anak selesai
Usia nikah : 30 tahun
Usia anak lahir : 31 tahun
Usia anak selesai kuliah : 53 tahun
Total dana pensiun yang dibutuhkan adalah sama seperti contoh diatas, yaitu Rp 9,8 M
Apabila imbal hasil investasi 15%/tahun, maka bila Ia baru mulai menabung di umur 53 tahun, Ia harus menyisihkan Rp 381.000.000/bulan selama 2 tahun (usia 55 tahun – 53 tahun). Sedangkan kalau Kita hitung income nya pada usia 53 tahun (usia ketika baru siap mulai menabung), dengan penambahan income tiap tahunnya (5 %/tahun), maka didapatkan income saat usia 53 tahun adalah sebesar Rp 39.200.000/bulan.
Bisa dilihat bahwa income saat usia 53 tahun, tidaklah cukup untuk menabung persiapan pensiun yang besarnya sampai 10 kali lipat lebih besar daripada income. Artinya sudah dapat dipastikan bahwa, rencana pensiun akan gagal, dan Ia terpaksa harus lanjut bekerja atau mencari nafkah untuk membiayai hidup saat usia diatas 55 tahun.
Inilah harga sebuah penundaan memulai perencanaan dana pensiun. Jadi manakah yang akan Anda pilih? Pensiun mungkin masih lama, tapi artinya Kita masih punya banyak waktu untuk mempersiapkannya dengan baik.
Think smart, be wise, and retire happily..
Salam Perencanaan