Dear Planners,
Seringkali dalam mengambil keputusan dalam hal keuangan, kita lebih dipengaruhi oleh omongan orang-orang di sekitar kita. Padahal, tidak semua omongan itu merupakan fakta yang sebenarnya. Pertimbangan Anda, khususnya dalam hal keuangan, harus didukung oleh fakta yang akurat, karena jika Anda salah dalam mengambil keputusan keuangan, maka akibatnya tidak hanya akan dirasakan oleh Anda, tetapi juga oleh keluarga Anda. Dalam sepuluh hari ke depan, akan kami bahas 12 mitos salah tentang keuangan yang perlu Anda ketahui untuk Anda ubah dari sekarang apabila Anda ingin mencapai WEALTH (kesejahteraan).
1. Uang Tidak Dapat Memenuhi Semua Keinginan
Pada awalnya, orang tua kita menanamkan ide ini kepada anak-anaknya agar kita tidak terlalu mengagung-agungkan uang sampai menuhankannya dan mengukur segala sesuatunya dengan uang. Akan tetapi, anggapan ini kemudian malah menjadi alasan bagi kebanyakan orang hanya untuk tidak berprestasi dan hidup dengan cara yang biasa-biasa saja, tidak memiliki cita-cita yang tinggi. Memang, uang tidak bisa membeli segalanya, tetapi dengan uang Anda bisa menghidupi keluarga Anda dengan layak, membeli apa yang ingin Anda beli, menyekolahkan anak-anak Anda di sekolah-sekolah terbaik, dan memungkinkan Anda untuk menolong sesama dan membahagiakan orangtua Anda. Bukankah impian setiap orang untuk dapat hidup makmur seperti yang telah disebutkan di atas?
2. Untuk Apa Memikirkan Uang Dari Sekarang? Saya kan Masih Muda.
Seringkali kita melakukan penundaan-penundaan karena merasa kita masih terlalu muda atau terlalu jauh untuk mencapai masa itu. Kata “nanti saja” sepertinya sudah sering kita ucapkan manakala kita ditanya pertanyaan berikut: “Sudahkah Anda merencanakan keuangan Anda?”. Nanti saja saya merencanakan keuangan, kalau saya sudah menikah. Nanti saja saya memikirkan biaya pendidikan untuk anak-anak saya, kan mereka masih kecil-kecil. Nanti saja saya memikirkan dana hari tua (pensiun) saya, kan sekarang saya masih muda. Terus begitu.
Jika kata “nanti saja” masih mendominasi pikiran Anda, Anda harus hati-hati. Kenapa? Karena kata ini akan melenakan Anda untuk terus mengulur waktu sampai tiba waktunya Anda harus mengeluarkan uang dalam jumlah banyak dan Anda baru menyadari pentingnya merencanakan keuangan sejak dini. Ketika tiba saatnya anak Anda mau kuliah atau sekolah di sekolah terbaik yang dia idam-idamkan, Anda tidak memiliki cukup dana untuk itu. Akhirnya, terpaksa anak Anda bersekolah/berkuliah di tempat yang sesuai dengan kantong Anda. Apakah itu yang Anda inginkan?
Ketika memasuki usia pensiun, Anda baru sadar bahwa Anda perlu uang banyak untuk memenuhi kebutuhan Anda dan pasangan Anda, apalagi jika Anda atau pasangan Anda sakit-sakitan sedangkan simpanan Anda tidak cukup untuk membiayai semua itu. Mau kembali bekerja, kondisi badan Anda sudah tidak sekuat dan sesehat sewaktu Anda masih muda. Akibatnya, Anda harus kembali bekerja dengan lebih keras lagi di usia senja Anda agar dapat memenuhi semua kebutuhan Anda. Apakah kehidupan seperti itu yang Anda inginkan?
Oleh karena itu, jangan tunda-tunda lagi kebiasaan baik Anda untuk melakukan segalanya yang Anda bisa, termasuk merencanakan keuangan Anda. Sebagai contoh, apabila Anda sekarang berumur 30 tahun dan ingin pensiun dengan tabungan 1 miliar pada usia 65 tahun, Anda cukup menabung Rp. 67.292,- per bulan mulai dari sekarang. Namun, apabila Anda tunda kebiasaan baik ini sampai usia 55 tahun, Anda harus menabung paling sedikit Rp. 3.588.638,- per bulan dari sekarang (asumsi tingkat suku bunga 15% per tahun). Dengan mengetahui gambaran di atas, masih berani kah Anda menunda-nunda untuk merencanakan keuangan Anda?
Itulah 2 mitos tentang keuangan yang perlu Anda ketahui dan buang jauh-jauh dari pikiran Anda agar Anda bisa menikmati hidup Anda dengan lebih berkualitas. Simak sepuluh mitos menyesatkan tentang keuangan yang lainnya pada tulisan-tulisan kami berikutnya. Stay tuned and well-planned.
Salam Perencanaan