Setelah harta gono-gini/warisan bersih dari hutang dan dibagikan, Anda bisa membuat anggaran keuangan yang baru. Tentunya anggaran keuangan ini harus disesuaikan dengan kemampuan Anda yang baru, jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Contohnya, ketika suami masih ada, pengeluaran keluarga Anda 10 juta rupiah per bulan, dengan pendapatan bulanan 15 juta rupiah. Setelah tidak ada suami, penghasilan bulanan Anda hanya 5 sampai 6 juta rupiah perbulan. Apabila Anda tetap mempertahankan gaya hidup yang lama, berarti Anda masih defisit (kekurangan) 4 sampai 5 juta rupiah perbulannya untuk memenuhi kebutuhan hidup Anda dan anak-anak. Tentunya hal ini akan membuat Anda kalang-kabut, bukan?
Ada dua cara penyusunan anggaran. Pertama, Anda sesuaikan anggaran Anda dengan pendapatan Anda yang sekarang, setelah menjadi orangtua tunggal. Di sini Anda harus memangkas pengeluaran yang kira-kira bisa dikurangi/dihilangkan. Misalnya, yang tadinya hampir setiap akhir pekan makan-makan di restoran, sekarang hanya dilakukan sebulan sekali, atau memasak istimewa sendiri di rumah setiap akhir pekan. Yang tadinya menyekolahkan anaknya di sekolah internasional yg bonafide, sekarang terpaksa dipindahkan ke sekolah negeri atau minta keringanan biaya ke pihak sekolah, dan sebagainya. Yang tadinya perawatan rutin ke salon dan dokter kulit dua minggu sekali, sekarang dikurangi jadi sebulan sekali, atau dihilangkan sama sekali. Dengan mengurangi pengeluaran-pengeluaran yang tidak perlu, Anda terhindar dari defisit keuangan.
Cara kedua, Anda masih bisa mempertahankan gaya hidup dengan anggaran lama Anda dengan bekerja ekstra keras atau membuka usaha untuk menambal kekurangan anggaran Anda. Hal ini bisa dilakukan dengan bekerja lebih keras lagi dengan mengambil pekerjaan tambahan (freelance) atau bila memungkinkan menambah kekurangan tersebut dengan berbisnis (online atau rumahan). Namun, apabila Anda memilih cara yang ini, Anda harus siap dengan segala risiko yang ditimbulkannya, yaitu waktu Anda dengan anak-anak menjadi berkurang dan kesehatan Anda bisa terganggu karena lelah.
Pada akhirnya, semua pilihan dikembalikan lagi kepada Anda, apakah mau menyesuaikan gaya hidup dengan pendapatan Anda yang sekarang atau mengubah cara Anda mendapatkan penghasilan agar bisa memenuhi kebutuhan hidup dengan anggaran yang lama. Cara mana pun yang Anda pilih, selalu rencanakan keuangan Anda dengan membuat anggaran dan mengevaluasinya secara berkala agar keuangan Anda dapat terkontrol dengan baik dan Anda tidak kerepotan dengan masalah keuangan. Apabila Anda memerlukan bantuan profesional untuk menyusun anggaran keuangan Anda, Anda bisa hubungi kami.
Salam Perencanaan…