Mitos-Mitos Yang Salah Tentang Perencanaan Keuangan Pranikah

Siang planners..

Berikut adalah beberapa mitos yang salah tentang perencanaan keuangan pranikah :

#1   Membicarakan keuangan itu hal yang tabu

Berdasarkan data, perceraian karena masalah keuangan/ekonomi adalah penyebab perceraian no. 2 di Indonesia. Berkaca dari hal ini, mempelajari tentang bagaimana merencanakan keuangan sedini mungkin, paling tidak sebelum menikah, menjadi hal yang sangat penting. Masalah keuangan/ekonomi memang banyak jenis dan sebabnya, namun hal yang paling mendasar mungkin adalah kurangnya komunikasi dan keterbukaan istri dan/atau suami soal keuangan. Bisa jadi karena sejak awal membicarakan keuangan dianggap sebagai hak yang tabu, maka masing-masing tidak pernah mengetahui kemampuan keuangan atau kemampuan mengelola keuangan, karena pada saat sebelum menikah menjaga citra atau istilahnya jaim pada pasangan, khawatir dinilai kurang baik secara kemampuan finansial.

Padahal jika sejak sebelum menikah, hal di atas telah dibahas bersama calon pasangan, sejak awal telah diketahui kira-kira pada saat menikah, tingkat kehidupan keluarga akan berawal di titik mana dan kemudian ditingkatkan seiring dengan berjalannya waktu? Dengan demikian tidak akan ada pihak yang merasa kecewa atau merasa kaget ternyata pasangannya begini dan begitu.

#2   Setelah menikah akan otomatis dapat mengelola keuangan dengan baik

Perencanaan keuangan merupakan pengetahuan yang tidak dapat secara otomatis didapatkan, tetapi harus dipelajari. Jangan berpikir ketika Anda sah menikah nanti, secara otomatis Anda dapat memahami seluruh seluk-beluk pernikahan, mengatur keuangan salah satunya.

#3   Merencanakan keuangan bisa ditunda

Banyak sekali pasangan yang telah menikah selama bertahun-tahun namun tetap tidak bisa mengelola keuangan keluarga. Selalu menunda untuk belajar adalah salah satu penyebabnya. Saat dianjurkan untuk belajar mengelola keuangan sejak sebelum menikah, mereka menunda karena sedang sibuk mempersiapkan pernikahan, nanti saja setelah menikah. Selepas menikah, mereka menunda lagi dengan alasan ingin menikmati dulu masa awal menikah. Setelah setahun berlalu dan disarankan untuk mulai memilikirkan biaya untuk anak, lagi-lagi menunda dengan alasan nanti saja jika anaknya sudah lahir, dan seterusnya hingga saatnya anak sekolah atau ingin membeli sesuatu seperti rumah atau kendaraan tau-tau mereka menyadari bahwa selama ini tidak ada tabungan yang mereka simpan. Anda dan pasangan tentu tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Jika tidak mau, mari belajar merencanakan keuangan sejak saat ini.

Diterbitkan oleh championewealthplanner

Kami adalah tim perencanaan keuangan yang handal dan terpercaya. Kami memiliki etos kerja yang tercermin dalam nama dan motto usaha Kami. Nama "CHAMPIOne" Kami ambil dari singkatan Comprehensive and Honest Advice for Maximum Planning is Our number One. Sedangkan motto Kami adalah "WEALTH", yaitu Warmth, Empathy, Assurance, Love, Trust, and Honesty. Kami berusaha memberikan perencanaan keuangan yang menyeluruh dan terbuka bagi Anda dan keluarga agar tujuan finansial yang Anda impikan dapat tercapai. Karena perencanaan keuangan bersifat sangat pribadi, informasi yang menyeluruh dan terbuka dari Anda sangat dibutuhkan agar perencanaan tersebut dapat tercapai sesuai harapan.

Tinggalkan komentar