Dear Planners,
Beberapa hari terakhir, Kita telah bahas salah satu pilar atau tiang dalam membangun (rumah) finansial yang kokoh. Masih ada satu tiang lagi yang harus disiapkan. Tiang ini adalah Dana Darurat.
Walaupun kondisi keuangan Anda selama ini tidak ada masalah, Dana Darurat tetap harus Anda siapkan dengan baik. Dana darurat ini harus dapat diambil kapanpun terjadi kondisi darurat. Oleh sebab itu, tabungan di Bank menjadi pilihannya. Namun berapa besar Dana Darurat yang perlu Anda siapkan dalam tabungan? Dan bagaimana cara menyiapkannya?
Sebaiknya dari setiap penghasilan Anda, sisihkan 10% untuk alokasi Dana Darurat ini. Lakukan ini terus menerus, tapi jangan selamanya. Saldo yang ada di tabungan untuk alokasi Dana Darurat ini cukup sekitar 6 – 12 kali pengeluaran bulanan Anda. Selebihnya Anda dapat gunakan untuk hal lainnya. Contoh pengeluaran bulanan keluarga Anda (dengan 1 anak) mencapai 10 juta rupiah. Maka saldo Dana Darurat yang ideal antara 60 sampai 120 juta. Sekitar 100 juta Anda siapkan dalam tabungan Anda. Lalu yang perlu Anda ingat, kapanpun darurat dan uang tersebut diambil, maka jangan lupa untuk menambahkan lagi sampai jumlah yang disarankan. Penambahannya sama seperti awal, yaitu dengan menyisihkan 10% dari penghasilan.
Kondisi apakah yang dapat disebut darurat? Misal ada anggota keluarga yang sakit dan tidak memiliki asuransi kesehatan, perlu segera renovasi rumah karena atap rumah bocor akibat hujan besar, kendaraan yang digunakan untuk kerja tiba-tiba mogok atau harus ganti onderdil, dan sebagainya.
Mengapa perlu ada Dana Darurat? Karena bila terdapat kondisi darurat tersebut dan Anda tidak memiliki alokasi dana khusus, maka Anda akan mengambil alokasi dana lainnya yang penggunaannya masih lama, seperti dana pendidikan anak atau pensiun. Kemudian Anda lupa untuk mengembalikan pinjaman tersebut. Apa yang terjadi? Dana pendidikan atau pensiun Anda akan berkurang, dan impian Anda tidak tercapai. Tentu Anda tidak ingin ini terjadi bukan?
Jadi bijaksanalah dalam mengatur keuangan keluarga Anda. Buatlah pilar keuangan ini sejak dini.
Salam Perencanaan