Sudah Cukupkah Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa Saya?

Siang Planners…

Ketika Anda membeli polis, pernahkah Anda perhatikan besarnya uang pertanggungan yang akan diterima oleh ahli waris Anda? Sudah cukup kah uang pertanggungan tersebut untuk menghidupi orang-orang yang anda cintai apabila tiba-tiba Anda harus meninggalkan mereka untuk selamanya?

Kemarin Kita telah membahas 3 pendekatan dalam menghitung uang pertanggungan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Sekarang untuk lebih jelasnya perhatikan contoh kasus berikut:

Seorang ayah berusia 35 tahun memiliki penghasilan bersih Rp 5 juta setiap bulannya. Istrinya seorang ibu rumah tangga (tidak bekerja) dan mereka memiliki 1 orang anak usia 9 tahun. Jika sang ayah meninggal, maka besarnya uang pertanggungan (UP) berdasarkan 3 pendekatan yang telah kita diskusikan adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan Human Life Value: Dengan pendekatan ini uang pertanggungan hanya dihitung untuk hidup keluarganya selama kurun waktu tertentu, tanpa menghitung bunga atau pertumbuhan dana. Dari data di atas, berarti 5 juta*12*5 =Rp 300 juta, dengan asumsi bahwa jika dana tersebut diambil sebesar Rp 5 juta setiap bulannya, maka keluarganya akan bertahan selama 5 tahun sampai istrinya dapat mencari nafkah sendiri.

2. Pendekatan Income Based Value: (Rp 5 juta*12)/6 persen = Rp 1 miliar. Besarnya dana yang dibutuhkan selama setahun dibagi dengan 6 persen. Kenapa? Karena apabila dana tersebut ditempatkan pada instrument investasi pendapatan tetap seperti ORI (Obligasi Ritel Indonesia) atau Reksadana Pendapatan Tetap, maka keluarga yang ditinggalkan akan memiliki penghasilan dari uang pertanggungan yang dijadikan modal untuk berinvestasi tersebut. Secara historis, dana investasi tersebut memiliki kinerja tahunan pada kisaran 6  sampai 8 persen. Jadi uang sebesar Rp 1 miliar akan menghasilkan Rp 5 juta setiap bulannya karena Rp 1 miliar*(6 persen/12)=Rp 5 juta.

3. Pendekatan Financial Needs Based Value: dengan pendekatan ini, uang pertanggungan ditujukan untuk memproteksi biaya pendidikan kelak jika sang ayah meninggal. Misalkan, biaya pendidikan di universitas sekarang adalah Rp 200 juta, maka 9 tahun lagi biaya pendidikan menjadi sekitar Rp 550 juta dengan perkiraan kenaikan 12 persen setiap tahunnya. Jadi uang pertanggungan yang ditujukan untuk memproteksi biaya pendidikan adalah sebesar Rp 550 juta atau kalau ingin lebih murah bisa dengan uang pertanggungan  Rp 275 juta namun wajib dengan melakukan kombinasi investasi pada reksa dana saham sebanyak Rp 250.000 rupiah setiap bulannya dengan target return minimal sebesar 18 persen pertahun.

Demikian Planners, setidaknya melalui Pendekatan ini,  kita dapat menghitung secara optimal berapa nilai uang pertanggungan yang wajar yang harus kita miliki sehingga ketika kelak kita meninggal dunia, keluarga tercinta tetap dapat melangsungkan kehidupannya dengan baik tanpa perlu bergantung pada pihak lain. Selamat membeli asuransi jiwa…

Salam Planners

Pagi Sehat, Pagi Semangat

Pagi Planners…

Bagaimana keadaan Anda hari ini? Jangan lupa, selain berinvestasi keuangan, ada lagi satu jenis investasi yang paling penting, yaitu menjaga kesehatan tubuh agar selalu bersemangat dalam menjalani aktifitas. Seperti kata pepatah yang di bawah ini:

“Men sana in corpore sano”

“Di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”

Agar tubuh selalu sehat, Anda bisa memulainya dengan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi secara teratur, berolah-raga, istirahat yang cukup, dan check up kesehatan anda secara reguler. Semoga tips ini bermanfaat bagi Anda…

SEMANGAATTT

Perlunya Perencanaan

Malam Planners… Sebelum Anda beristirahat malam hari ini, mari simak kutipan yang satu ini:

“A goal without a plan is just a wish.”
― Antoine de Saint-Exupéry

“Sebuah target tanpa perencanaan hanyalah harapan.”

Itulah sebabnya, mengapa kalau ingin sukses kita perlu merencanakan segala sesuatunya secara mendetil.

Selamat berencana….

Bagaimana Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi Jiwa?

Apa kabar Planners?

Kembali kami bahas tentang perencanaan uang pertanggungan asuransi jiwaa. Untuk memaksimalkan manfaat polis Anda (khususnya jika Anda pencari nafkah sebagai tertanggung utama), biasakan untuk merencakan terlebih dahulu uang pertanggungan yang dibutuhkan dengan perhitungan yang matang, sehingga ketika terjadi risiko, keluarga Anda dapat melanjutkan hidup mereka. Bagaimana cara menghitung uang pertanggungan tersebut? Mari simak tulisan di bawah ini.

Sebelum membahas metode yang dipakai dalam menghitung uang pertanggungan, seorang calon pemegang polis asuransi jiwa seharusnya sudah memenuhi persyaratan di bawah ini:

1. Nilai ekonomis, yaitu nilai rata-rata pendapatan bulanan kita selama setahun. Bagi seorang pegawai, nilai ekonomis adalah besarnya gaji bersih yang dibawa pulang ke rumah. Untuk menentukan besarnya Uang pertanggungan, nilai ekonomis ini tidak mempermasalahkan apakah gaji tersebut cukup atau tidak.

2. Adanya individu lain yang sangat bergantung pada keberlangsungan nilai ekonomis kita tersebut, misalnya istri, suami, anak, kakak, adik atau orang tua yang sudah pensiun.

3. Sangkutan dana pihak lain di dalam aktifitas bisnis (hutang bisnis), misalnya pinjaman personal diluar hutang Bank atau lembaga pembiayaan lain yang tidak memiliki asuransi jiwa. Jadi ketika kita berencana melakukan pinjaman kredit dari Bank atau lembaga pembiayaan maka kita wajib menanyakan apakah sudah ada asuransi jiwanya atau belum.

Apabila Anda memenuhi salah satu dari atau semua kondisi tersebut di atas, maka Anda wajib membeli polis asuransi dengan perencanaan uang pertanggungan yang matang.

Berikut ini adalah metode-metode yang umum digunakan oleh seorang perencana keuangan profesional dalam menghitung uang pertanggungan yang optimal:

1. Metode Human Life Value atau Multiple Approach

Dalam metode ini, perhitungan UP mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan yang kita setahunkan, dikali dengan ekspektasi lamanya dana tersebut menopang hidup hingga ahli waris mampu mendapatkan income sendiri. Metode ini tidak mempertimbangkan faktor pertumbuhan dana jika UP tersebut disimpan di Bank atau lembaga investasi lain.

2. Metode Income Based Value atau Capital Needs Approach

Pada metode ini perhitungan UP mutlak dihitung berdasarkan rata-rata pendapatan setiap bulan yang kita setahunkan dibagi dengan faktor pertumbuhan dana karena UP tersebut wajib disimpan dalam lembaga investasi selain bank.

3. Metode Financial Needs Based Value atau Needs Approach

Metode ini menghitung uang pertanggungan dengan lebih spesifik untuk memproteksi kebutuhan finansial di masa mendatang, misalnya dana pendidikan. Dalam prakteknya, untuk menghindari pembayaran premi yang sangat besar maka metode ini tidak bisa dilakukan secara tersendiri, namun harus dikombinasikan dengan investasi bulanan secara konstan (annuitas) pada instrumen investasi yang memiliki rata-rata pengembalian di atas deposito. Metode ini berbeda dengan 2 metode sebelumnya, karena di sini uang pertanggungan tidak memproteksi penghasilan, melainkan kebutuhan keuangan di masa mendatang.

Demikian ulasan kami hari ini, contoh perhitungan uang pertanggungan dengan metode-metode di atas akan kami sampaikan pada tulisan selanjutnya. Stay tuned

Salam Planners

Pagi Penuh Harapan

Dear Planners,

Setiap kesuksesan berawal dari pikiran yang optimis bahwa kita memang akan sukses. Oleh karena itu, selalu awali pagi Anda dengan pikiran optimis bahwa Saya Pasti, Harus, dan Akan bisa mencapai sukses hari ini…

Selamat beraktifitas di hari Minggu dan tetap berencana untuk sukses

Salam Sukses!!!

Malam Planners

Bagaimana kegiatan Anda selama seharian penuh ini? Semoga semua aktifitas Anda masih berjalan dengan lancar… aamiin…

Ikuti terus berita kami  setiap hari dan beri komentar Anda pada setiap artikel yang ada.

Selamat bermalam Minggu Planners…

Perencanaan Uang Pertanggungan dalam Polis Asuransi Jiwa Anda

Dear Planners,

Ketika Anda berencana untuk membeli polis asuransi jiwa, apa yang pertama kali Anda perhatikan? Saya yakin, pasti lebih banyak yang menjawab “besarnya premi yang harus dikeluarkan” daripada “besarnya manfaat uang pertanggungan yang akan diperoleh ketika terjadi risiko”. Hal ini terbukti dari pertanyaan yang sering dilontarkan oleh calon nasabah kepada agen asuransi jiwa ketika ditawarkan suatu produk asuransi jiwa. Biasanya, yang pertama kali ditanyakan oleh calon nasabah adalah “Berapa premi terkecil yang bisa Anda tawarkan?” dibandingkan “Berapa uang pertanggungan yang harus saya siapkan bagi keluarga saya?” Seringkali mereka yang telah membeli polis asuransi jiwa malah menjawab “tidak tahu” atau “lupa” ketika ditanya berapa besarnya manfaat uang pertanggungan yang tercantum dalam polis asuransi jiwa yang telah mereka miliki. Akibatnya, ketika terjadi risiko kematian (terutama jika terjadi pada pencari nafkah utama), uang pertanggungan yang diterima oleh ahli waris tidak dapat  mencukupi kebutuhan hidup keluarga yang ditinggalkan.

Apa sih yang dimaksud dengan Uang Pertanggungan? Ya, uang pertanggungan yang tercantum dalam polis asuransi jiwa adalah sejumlah uang yang akan diterima oleh penerima manfaat (ahli waris) ketika tertanggung utama (khususnya pencari nafkah) meninggal dunia. Mengapa uang pertanggungan ini sangat penting untuk direncanakan? Karena pada kenyataannya, masih banyak orang yang belum memahami pentingnya manfaat uang pertanggungan bagi keberlangsungan kehidupan ahli waris (keluarga) mereka.

Pernahkah Anda bayangkan bagaimana nasib istri/suami dan anak-anak kita tercinta ketika kita tiba-tiba dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan istri sudah lama tidak bekerja dan anak-anak masih kecil-kecil, yang membutuhkan dana yang besar untuk pendidikan mereka? Yakinkah Anda bahwa kita telah menyiapkan dana yang cukup untuk mereka bertahan hidup selama minimal satu tahun setelah kita tiada? Ketika pencari nafkah utama tiada, otomatis income (pendapatan) keluarga juga terhenti, sedangkan kebutuhan hidup akan terus ada, bahkan cenderung meningkat. Apabila hal ini terjadi, dari mana keluarga Anda dapat memenuhi kebutuhan hidup tersebut? Sudahkah Anda pastikan bahwa mereka akan tetap bisa memenuhi kebutuhan tersebut ketika kita tiada?

Oleh karena itu, pastikan kehidupan keluarga Anda tetap terjamin dengan memiliki perencanaan uang pertanggungan yang sesuai dan cukup bagi keluarga Anda, sehingga ketika terjadi risiko kematian pada pencari nafkah utama, istri dan anak-anak akan tetap bisa melanjutkan hidup. Bagaimana cara merencanakan uang pertanggungan asuransi jiwa Anda dengan baik? Simak berita siang kami selanjutnya, masih tentang perencanaan uang pertanggungan asuransi jiwa.

Salam Perencanaan

Pagiii

Dear Planners, selamat menikmati weekend Anda. Jangan lupa untuk mengikhtisarkan dulu semua tujuan Anda, menganalisa apa saja yang Anda perlukan untuk mencapai tujuan tersebut, membuat rencana langkah-langkah yang harus Anda ambil, melaksanakannya, dan mengevaluasinya kembali apakah sudah sesuai dengan tujuan awal Anda….

Selamat beraktifitas akhir pekan…

Salam Planners

Persiapan Menyongsong Impian

Dear Planners,

Apakah Anda masih menginginkan Impian Anda dapat terwujud? Apakah Anda serius sekali dengan Impian tersebut?

Jika IYA, maka siapkanlah tempat untuk menyambut Impian tersebut. Sehingga Impian tersebut dapat datang sesuai keinginan Kita.

Persiapan apa sajakah? Tentu saja persiapan yang paling penting adalah persiapkan diri Anda terlebih dahulu. Siapkan mental Anda seakan-akan Impian Anda hampir tiba. Selain itu, rencanakan dengan baik Impian tersebut.

Mari Kita menyongsong Impian Tersebut..

Apa Itu PETA SEHAT™ ??

Dear Planners,

Siang ini Kami akan memperkenalkan PETA SEHAT™ sebagai salah satu alat dalam menyusun perencanaan dana kesehatan yang Anda butuhkan.

Apa itu PETA SEHAT™ ?? PETA SEHAT™ merupakan singkatan dari PErencanaan TAbungan keSEHATan. Jadi sesuai dengan definisinya, dengan alat ini, Kami akan berusaha membantu Anda untuk menyusun persiapan dana kesehatan yang ideal melalui berbagai pertimbangan. Dengan persiapan ini, maka perencanaan keuangan Anda lainnya akan dapat berjalan sesuai dengan harapan.

Mari Kita berencana sejak sekarang