Dear Planners

“Kekayaan bukan diukur dari seberapa banyak yang bisa Anda peroleh (pendapatan) melainkan dari seberapa banyak  yang bisa Anda miliki (aset)”

–Wealth Manager Association (2011:37)

Bagaimana cara mengendalikan cashflow Anda supaya aset Anda dapat terus bertambah? Simak berita kami besok dalam judul “Apakah Anda Leftist atau Rightist?”

Salam Planners

Kenali Pos-Pos Pengeluaran Anda

Agar bisa mengelola keuangan dengan baik, kita harus bisa disiplin dalam mengalokasikan pendapatan kita ke dalam pos-pos pengeluarannya masing-masing. Namun, karena kurangnya pengetahuan, seringkali kita luput dalam mengelolanya, sehingga masih banyak pengeluaran-pengeluaran yang sesungguhnya tidak mendesak malah kita dahulukan. Pos-pos pengeluaran yang perlu Anda ketahui diantaranya adalah:

1. Needs (Kebutuhan)

Pos kebutuhan terdiri dari biaya-biaya yang harus Anda keluarkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya pos ini memakan porsi terbesar dari gaji Anda. Yang termasuk ke dalam Needs adalah:

  • belanja sehari-hari untuk makan
  • belanja untuk keperluan rumah tangga
  • biaya listrik/air/telpon/ponsel/internet
  • uang sekolah anak
  • biaya transportasi harian
  • membeli baju untuk seluruh anggota keluarga
  • gaji pembantu
  • perawatan/perbaikan kendaraan bermotor
  • perawatan/perbaikan rumah
  • biaya-biaya rutin lain yang keluar setiap hari/minggu/bulan misalnya potong rambut
  • membayar pajak.

2. Debts (Hutang)

Pos ini terdiri dari pinjaman di mana si peminjam memiliki kewajiban untuk mengembalikan pinjaman tersebut beserta bunganya pada waktu yang ditentukan. Contohnya:

  • hutang kartu kredit
  • hutang ke perusahaan/tempat bekerja
  • hutang ke bank untuk cicilan rumah (KPR)
  • hutang ke bank untuk cicilan mobil/sepeda motor
  • hutang ke teman/tetangga/saudara
  • hutang ke lembaga keuangan (bank, pegadaian, koperasi, dll)
  • arisan (jika diambil di muka/saat belum lunas).

3. Wants (Keinginan)

Wants terdiri dari kebutuhan yang tidak mendesak yang seandainya tidak terpenuhi tidak akan terlalu mempengaruhi kehidupan Anda. Contohnya:

  • peralatan elektronik favorit
  • makan di luar
  • barang-barang bermerk
  • mempercantik rumah/mobil
  • rekreasi
  • perhiasan untuk dipakai
  • hobi
  • memberikan pinjaman kepada saudara atau teman

4. Savings (Tabungan)

Savings adalah dana yang dipersiapkan untuk berjaga-jaga saat Anda membutuhkannya atau dalam keadaan terdesak. Contohnya:

  • tabungan
  • asuransi jiwa
  • asuransi kesehatan
  • asuransi pendidikan anak
  • asuransi mobil
  • asuransi rumah
  • dana pensiun

5. Investments (Investasi)

Investasi terdiri dari dana yang dipersiapkan untuk dikelola pada periode tertentu agar nilainya bertambah besar. Contohnya:

  • deposito
  • properti
  • reksa dana
  • saham
  • obligasi
  • komoditi (emas, minyak, kopi, CPO, dll.)
  • emas (batangan)
  • Forex
  • Valuta asing (bank note)
  • batu permata
  • lukisan
  • koleksi barang-barang antik, dll.

Supaya Anda dapat mengelola pengeluaran keuangan Anda dengan baik, skema persentase manajemen keuangan yang dapat digunakan sebagai panduan adalah sebagai berikut:

1. Apabila Anda memiliki hutang, maka skema yang digunakan adalah:

Needs  :  Debts  :  Wants  :  Savings  :  Investments

  50%    :   30%   :     10%    :      10%      :          0%

Ketika Anda memiliki hutang sebaiknya tidak melakukan investasi sampai hutang Anda selesai.

Contohnya: Apabila Anda berpenghasilan Rp. 5.000.000,- namun Anda memiliki hutang, maka formasi ideal pengeluaran Anda adalah:

  • Needs: Rp. 2.500.000,-
  • Debts: Rp. 1.500.000,-
  • Wants: Rp. 500.000,-
  • Savings: Rp. 500.000,-
  • Investments: 0

2. Apabila saat ini anda tidak memiliki hutang, maka Anda dapat menggunakan skema berikut:

Needs  :  Debts  :  Wants  :  Savings  :  Investments

  50%    :     0%    :     15%    :      15%      :          20%

Contohnya: Penghasilan Anda saat ini adalah Rp. 5.000.000,- dan anda tidak memiliki kewajiban membayar hutang. Maka formasi ideal pengeluaran Anda adalah sebagai berikut:

  • Needs: Rp. 2.500.000,-
  • Debts: Rp. 0,-
  • Wants: Rp. 750.000,-
  • Savings: Rp. 750.000,-
  • Investments: Rp. 1.000.000,-

Setelah mengetahui pos-pos pengeluaran dan skema persentase pengeluaran yang ideal bagi Anda, pengelolaan (perencanaan) keuangan Anda terasa jauh lebih mudah, bukan?

Salam Planners

Weekend Ceria

Selamat pagi Planners… Semoga di hari Minggu ini kita semua masih diberikan nikmat sehat, nikmat rejeki, dan nikmat hidup… aamiin…

Anda masih bingung dalam mengalokasikan pendapatan Anda sehingga cashflow (arus kas) Anda masih lebih besar pasak daripada tiang? Yuk, marii kita simak berita kami siang ini yang berjudul “Kenali Pos-pos Pengeluaran Anda”, supaya cashflow Anda bisa lebih terkontrol lagi…

Salam Planners

Dear Planners

Sudahkah Anda kelola keuangan Anda dengan baik? Kalau belum, mari kita evaluasi lagi dan cari solusinya bersama.

Two heads are better than one…

Hasil pemikiran dua orang adalah lebih baik daripada hasil pemikiran dari satu orang…

Salam Planners

Mengelola Keuangan Anda = Menata Masa Depan Anda

Semua orang tentunya ingin hidupnya sejahtera, bukan? Namun, seringkali kita terperangkap di dalam jebakan Batman berupa hutang yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan kita akan pengelolaan keuangan yang baik. Bagaimana caranya supaya kita dapat keluar dari jebakan Batman tersebut? Mari kita simak tulisan berikut ini.

Pada prinsipnya, pengelolaan (perencanaan) keuangan dilakukan untuk mencapai hal-hal berikut ini:

  1. Mempersiapkan dana darurat agar apabila terjadi musibah, dana yang dibutuhkan sudah tersedia, sehingga dapat lebih tenang dalam menjalani kehidupan ini.
  2. Mempekerjakan uang yang sudah dimiliki agar menghasilkan pendapatan yang lebih banyak lagi (investasi).

Layaknya sebuah perusahaan, kita semua adalah pengusaha kehidupan. Perusahaan yang sehat adalah perusahaan yang mampu menghasilkan LABA. Artinya, Anda harus memperoleh keuntungan yang didapat dari jumlah pendapatan yang Anda terima dikurangi pengeluaran. Jika Anda mengalami defisit, berarti ada kesalahan pengelolaan keuangan pada perusahaan Anda yang menyebabkan kerugian. 

 

PENDAPATAN – PENGELUARAN = LABA

 

atau

 

PENGHASILAN – PENGELUARAN = KELEBIHAN DANA

 

Begitu pula di dalam kehidupan pribadi Anda, penghasilan Anda setiap bulan masih menyisakan kelebihan dana yang bisa ditabung apabila dikurangi dengan pengeluaran. Namun, seringkali rumus di atas tidak berjalan dengan baik, sehingga seringkali jangankan ada kelebihan dana untuk menabung, bahkan sebelum akhir bulan pun uang Anda sudah habis untuk pengeluaran.

Seharusnya, rumus pengelolaan keuangan yang Anda pakai adalah sebagai berikut:

 

PENDAPATAN – PENYISIHAN DANA = PENGELUARAN

 

Dengan rumus di atas, setiap bulannya Anda akan selalu memiliki uang lebih untuk ditabung. Hal ini karena sebagian pendapatan Anda selalu disisihkan terlebih dahulu pada awal bulan, dan sisanya baru digunakan untuk membiayai pengeluaran.

Contohnya: Setiap bulan Anda menerima gaji sebesar Rp. 5.000.000. Dari gaji tersebut, Anda sisihkan dahulu Rp. 500.000, kemudian sisanya baru Anda gunakan untuk membiayai pengeluaran. Jika hal ini dilakukan, niscaya Anda bisa menabung secara rutin Rp. 500.000,- setiap bulannya.

Selain memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan di atas, Anda juga harus bisa mengenali pos-pos keuangan dan disiplin dalam membagi pendapatan Anda ke dalam pos-pos tersebut. Apa saja pos-pos pengeluaran Anda? Ikuti pembahasannya dalam Berita Kami selanjutnya di jam yang sama. Stay tuned…

Selamat Pagii

“Your future is always more valuable than today, the sooner you realize that the better”

–Steve Douglas

Masa depan Anda selalu lebih berharga daripada hari ini, lebih cepat Anda sadari lebih baik Anda merencanakannya.

Ingin memiliki masa depan yang lebih baik? Simak berita kami siang ini…

Salam Planners

Kutipan Malam

Dear Planners,

“Money is not everything, but everything needs money” 

–Anonymous Proverb

Uang memang bukan segalanya, tetapi segalanya butuh uang.

Bagaimana caranya mengelola keuangan Anda sehingga tujuan Anda untuk hidup sejahtera bisa tercapai? Ikuti terus Berita Kami pada siang hari.

Salam Planners

The Secret of the WEALTH

Semua orang pasti ingin mencapai kesejahteraan di dalam hidupnya. Namun, bagaimana caranya untuk mencapai kesejahteraan tersebut? Pada dasarnya, terdapat empat prinsip dasar untuk mencapai kesejahteraan hidup (Wealth Manager Association, 2011):

  1. Ciptakan Kekayaan Anda
  2. Rencanakan Keuangan Anda
  3. Lindungi Kekayaan Anda
  4. Distribusikan Kekayaan Anda 

Prinsip #1: Ciptakan Kekayaan Anda

Tentu saja, hal yang paling utama untuk mencapai kesejahteraan adalah Anda harus bisa menciptakan kekayaan itu  sendiri. Kita tidak mungkin mencapai kesejahteraan apabila kita hanya berdiam diri saja tanpa berusaha, bukan? Namun, usaha apakah yang dapat membuat kita sejahtera? Berdasarkan modal yang dikeluarkan, ada tiga jenis pengusaha:

1. Pengusaha 1M

Pengusaha 1M adalah orang yang melakukan usahanya dengan modal 1M, yaitu Me (diri sendiri). Contohnya: Karyawan, Perantara (Broker Property), Agen Penjualan Asuransi, Distributor MLM, Penulis, Pembawa Acara (MC), Artis, Dokter, dll.

2. Pengusaha 2M

Pengusaha 2M adalah pengusaha yang menggunakan 2 modal untuk menjalankan usahanya, yaitu Me dan Material (berupa uang, alat khusus, kendaraan, komputer, dsb.). Contoh pengusaha 2M: Fotografer, Pemilik Warung Internet, dll.

3. Pengusaha 3M

Pengusaha 3M adalah pengusaha yang menggunakan 3 modal untuk menjalankan usahanya, yaitu Me, Material, dan Management. Contohnya: Pengusaha Mini market, Pengusaha Restoran, Pengusaha Jasa Transportasi, Pengusaha Klinik Dokter Jaga 24 Jam, dll.

Setelah Anda berusaha, Anda akan mendapatkan penghasilan (income).

Namun, hanya mendapatkan penghasilan saja belum tentu mengantarkan Anda kepada kesejahteraan. Banyak orang yang berpenghasilan tinggi namun hidupnya masih pas-pasan. Sebaliknya, ada juga yang penghasilannya tidak terlalu tinggi namun dia bisa membeli rumah, mobil, dan rekreasi ke luar negeri. Oleh karena itu, setelah mendapatkan income, Anda harus pintar-pintar mengelola pendapatan Anda tersebut melalui perencanaan keuangan yang baik, sehingga mimpi Anda untuk dapat hidup sejahtera bisa tercapai.

Jumat Semangat

Morning Planners,

Hari bergulir dengan cepat, tidak terasa sudah kembali ke hari Jumat. Namun begitu, harus tetap semangat, agar target tercapai rezeki pun didapat…

Selamat Jumat Semangattt

Selamat Malam, Sahabat…

Sahabat Planners,

Semoga hubungan kita semua layaknya seperti sahabat yang mampu saling mengingatkan dan memberi yang terbaik, seperti hubungan persahabatan antara Winnie the Pooh dan Piglet dalam kutipan di bawah ini:

Piglet sidled up to Pooh from behind. “Pooh?” he whispered. “Yes, Piglet?” “Nothing,” said Piglet, taking Pooh’s hand. “I just wanted to be sure of you.”

–A.A. Milne, Winnie-the-Pooh

Piglet diam-diam menghampiri Pooh dari belakang. “Pooh?” bisiknya. “Ya, Piglet?” “Nggak,” kata Piglet, meraih tangan Pooh. “Cuma mau memastikan keadaanmu saja.”

Semoga bisa seiring sejalan selamanya…

Selamat beristirahat, Sahabat….  🙂