True Story (6) : Kesehatan Terjamin Saat Bekerja, Namun Saat Pensiun Semua Itu Sirna

Dear Planner,

Bagaimana aktivitas Anda pagi tadi? Semoga semuanya lancar-lancar saja. Siang ini, Kami kembali mengangkat kisah nyata tentang kehidupan pensiunan seorang karyawan swasta.

Sebut saja ibu Siti, beberapa tahun yang lalu ia bekerja pada sebuah perusahaan swasta ternama. Jabatan ibu Siti waktu itu juga tergolong cukup bergengsi. Saat ibu Siti bekerja disana, seluruh kesejahteraannya terjamin baik penghasilan, maupun jaminan kesehatan. Apabila ibu Siti ada masalah dengan kesehatannya, maka perusahaan tempat ia bekerja akan bertanggung jawab untuk memberikan pengobatan terbaik agar dapat cepat pulih seperti sedia kala. Hal ini karena ibu Siti merupakan salah satu key person di perusahaan itu. Kehadiran sosok ibu Siti di perusahaan sangat vital sekali. Oleh karena itu, ibu Siti sangat nyaman sekali bekerja di perusahaan tersebut karena kesejahteraannya terjamin sekali. Tidak ada niat sedikit pun untuk pindah kerja atau berhenti dari pekerjaannya. Ibu Siti termasuk pegawai yang loyal terhadap perusahaannya. Ia berprinsip bahwa ia bekerja semaksimal mungkin sampai ia tidak diperlukan lagi oleh perusahaan, yaitu saat ia sudah pensiun karena faktor usia. Ibu Siti bekerja selama beberapa puluh tahun di perusahaan itu. Tidak terasa usia ibu Siti tidak muda lagi, ia telah menginjak usia 60 tahun. Ini adalah batas usia maksimal pegawai di perusahaan tersebut. Akhirnya ibu Siti masuk masa pensiun kerja, dan dapat uang pensiun dari perusahaan. Tahun demi tahun berganti setelah ibu Siti tidak bekerja lagi, aktivitasnya lebih sering di rumah bersama keluarga saja. Sehingga pada suatu saat, ibu Siti mengalami penyakit yang cukup parah sehingga harus di operasi di luar negri. Biaya yang perlu disiapkan tidaklah murah. Ia harus menyediakan uang ratusan juta rupiah, yang semua ini harus ia siapkan dari tabungannya sendiri karena perusahaan sudah tidak memberikan jaminan kesehatan setelah pegawainya pensiun. Dahulu saat ibu Siti bekerja, ia pernah ditawarkan asuransi kesehatan dan jiwa oleh seorang agen asuransi. Namun ibu Siti merasa tidak butuh asuransi lagi karena ia sudah diproteksi oleh perusahaannya, maka ia menolak tawaran agen asuransi itu. Nah, saat ibu Siti ini harus membayar sendiri seluruh biaya kesehatannya, ia baru merasa menyesal tidak memiliki asuransi kesehatan dan jiwa waktu dulu. Saat ini di usia yang sudah tua, pilihan produk asuransi pun sudah sangat terbatas, dan belum tentu perusahaan asuransi mau menerima. Sehingga solusi yang terbaik adalah, ia harus melipatgandakan harta yang dimiliki sehingga apabila ia terpaksa harus mengeluarkan biaya pengobatan, maka ia sudah memiliki aset untuk membayarnya. Selain itu ia hanya dapat berdoa semoga ia tidak pernah mengalami penyakit yang serius.

Dear Planners,

Apa yang dapat Kita pelajari dari kisah nyata tersebut?

Bahwa kenyamanan yang Kita terima saat ini dari tempat kerja, terutama yang berhubungan dengan jaminan kesehatan, sebenarnya tidak dapat dijadikan jaminan 100 % untuk seterusnya. Karena ada suatu waktu, perusahaan tidak bertanggung jawab lagi untuk jaminan kesehatan karyawannya. Jadi alangkah bijaknya bila Anda sudah berpikir untuk memiliki produk asuransi jiwa dan kesehatan sebagai pelengkap atau cadangan apabila terjadi kasus seperti diatas. Namun konsultasikan atau rencanakan dahulu dengan konsultan perencana keuangan Anda, supaya Anda memperoleh manfaat yang maksimal dari pilihan Anda. Silahkan hubungi Kami pada kontak disamping ini untuk informasi lebih lanjut.

Salam Perencanaan

Selamat Pagi Cinta..

Selamat Pagi Cinta..

Apakah Maksudnya?

Dear Planners, selalu sertakan rasa cinta dalam tiap aktivitas Kita sehari-hari.. Bangkitkan rasa cinta itu saat Anda memulai aktivitas sampai selesai beraktivitas tiap harinya. Tumbuhkan rasa cinta terhadap sesama dan seluruh lingkungan sekitar Anda. Cinta itu tanpa pamrih, tidak mengenal batasan.

Selamat Beraktivitas…

Keheningan Malam

Selamat Malam Planners,

Saat malam menjelang, mari Kita bersama-sama hening sejenak untuk bertanya ke dalam diri dan hati Kita masing-masing : Apakah yang Anda sangat impikan di dunia ini? Apa yang telah Anda lakukan sampai saat ini? Bagaimana rencana Anda untuk mewujudkannya?

Ingat : kesuksesan besar dimulai dari kesuksesan-kesuksesan kecil. Kesuksesan kecil ini terjadi karena Anda berani untuk mulai melangkah maju.

Jadi, jangan menyerah dalam menggapai impian Anda. Anda pasti bisa mencapainya..

Salam Perencanaan..

True Story (5) : Aku Menolak Saat Tidak Membutuhkan, Namun Aku Ditolak Saat Membutuhkan

Selamat Siang Planners,

Kembali Kami menceritakan ulang suatu kisah yang Kami dapatkan.. Kisah ini bercerita mengenai pengalaman pribadi seorang pemuda berusia 35 tahun terhadap asuransi..

Sebut saja pak Agus, berusia 35 tahun, masih lajang, cukup rajin berolah raga. Sekitar 3 tahun yang lalu, pak Agus didatangi oleh seorang agen asuransi. Agen asuransi ini menawarkan pak Agus untuk memiliki sebuah polis asuransi dari perusahaannya. Namun pak Agus dengan tegas dan tanpa ragu menolak tawaran sang agen asuransi. Pak agus merasa kondisi badannya sehat, tanpa ada keluhan kesehatan yang berarti. Ia juga cukup rajin berolah raga hampir setiap hari. Pak agus selama ini belum pernah sakit yang mengharuskan ia dirawat di Rumah Sakit. Melihat kondisinya sekarang ini, ia memutuskan bahwa saat ini ia tidak membutuhkan asuransi jiwa maupun kesehatan.

Namun, beberapa bulan yang lalu, saat pak Agus sedang bekerja, ia merasakan sesak nafas cukup berat dan agak sakit pada dadanya. Ia pun memeriksakan diri ke dokter, dan dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan fisik secara lengkap. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pak Agus menderita penyakit jantung, dan pengobatannya memerlukan biaya yang tidak sedikit serta jangka waktu panjang. Saat pak Agus mendengar penjelasan tentang potensi kehilangan asset kekayaan yang dimiliki untuk biaya pengobatan, maka pak Agus teringat oleh agen asuransi yang dulu pernah ia tolak. Pak Agus tidak rela harta benda yang dikumpulkan melalui jerih payahnya selama ini akan terpakai habis untuk pengobatan ini. Namun pengajuan permohonan asuransi yang diinginkan oleh pak Agus ditolak oleh perusahaan asuransi karena pak Agus telah menderita penyakit jantung tersebut. Pak Agus berkata bahwa ia berani membayar berapapun besar premi yang dibebankan kepadanya, asalkan permohonannya menjadi nasabah asuransi disetujui. Namun perusahaan asuransi tetap menolaknya…..

Dear Planner..

Inilah uniknya sebuah produk asuransi jiwa (dan kesehatan). Ia hanya dapat dibeli ketika seseorang merasa ia tidak butuh (karena ia merasa sehat), namun sebaliknya tidak dapat dimiliki ketika seseorang merasa ia butuh asuransi (karena sadar bahwa ia memiliki penyakit)..

Jadi rencanakanlah untuk memiliki asuransi jiwa dan kesehatan bagi Anda dan keluarga, agar asset maupun masa depan Anda beserta keluarga dapat “terlindungi”. Hubungi Kami di nomer disamping ini untuk info dan konsultasi lebih lanjut tentang pemilihan asuransi jiwa dan kesehatan yang terbaik bagi Anda dan keluarga… Berikan perlindungan finansial yang terbaik untuk masa kini dan masa depan Anda beserta keluarga..

Selamat Berasuransi..

Indahnya Pagi

Dear Planners,

Bagaimana dengan istirahat Anda semalam? Semoga Anda dapat istirahat dengan kuantitas dan kualitas yang baik, sehingga Anda dapat mengawali hari ini dengan suasana hati yang baik pula. Selamat bekerja dan berkarya, semoga Anda dapat menularkan kebahagiaan yang Anda rasakan kepada semua orang yang Anda jumpai.

Salam Perencanaan..

Giat Mencipta

Kita adalah diri Kita sendiri, makhluk ciptaan Tuhan. Dan Kita selanjutnya dimaksudkan untuk melanjutkan daya cipta dengan giat mencipta… (Julia Cameron)

Sudahkah Anda mencipta hari ini? Mencipta untuk diri sendiri, keluarga atau orang-orang yang Anda kasihi, dan terhadap lingkungan sekitar Anda.. Bila belum, lakukanlah segera, sebelum Anda tidak sempat lagi untuk mencipta, atau bahkan Anda terlanjur kembali kepada Sang Pencipta..

True Story (4) : Kanker Menghabiskan Masa Depan dan Hartaku

Selamat Siang Planners,

Kami kembali menuliskan cerita tentang penyakit dan dampaknya pada diri sendiri dan orang-orang disekitarnya secara tidak langsung..

Ibu Eni, berusia 40 tahun, dikaruniai seorang anak berusia 8 tahun. Suami nya bekerja sebagai pegawai kantoran biasa, dengan penghasilan pas-pasan.Beberapa bulan yang lalu, ibu Eni berobat ke sebuah Rumah Sakit karena keluhan benjolan di lehernya. Setelah beberapa kali berobat dan diperiksa, maka dokter mengambil kesimpulan bahwa sakit yang diderita bu Eni ini adalah Kanker Kelenjar Getah Bening. Pengobatan yang dianjurkan adalah dengan Kemoterapi, dengan biaya obat kanker sekitar 500.000 per butir. Sehingga total biaya yang diperlukan adalah minimal 15 juta per bulan, belum termasuk obat lainnya. Jangka waktu pengobatan juga tidak dapat dipastikan dan diperkirakan..

Bagaimana melihat fakta ini Planners? Siapkah Anda mengeluarkan sejumlah dana sekian besarnya demi kesembuhan Anda atau pasangan Anda? Sudahkah Anda mempersiapkan sejumlah dana sebagai antisipasi kemungkinan penyakit yang sama akan terjadi pada Anda atau pasangan Anda? Bagaimana dengan rencana/impian Anda lainnya, misal Pendidikan Anak?

Bagi Anda yang beriman, memiliki perencanaan antisipasi terhadap hal tersebut, bukan berarti tidak percaya atau yakin akan Kasih Tuhan terhadap Anda atau keluarga. Namun Kita hanya berjaga-jaga, supaya bila hal tersebut terjadi, maka dampak kerugian finansial akan tidak terasa atau minimal.

Selamat Merencanakan..

Motivasi Pagi

Satu-satunya ukuran yang pasti tentang keberhasilan adalah memberikan layanan yang lebih baik dan lebih besar daripada yang diharapkan orang dari Anda… (Og Mandino)

Selamat berkarya dan mencapai keberhasilan Anda pada hari ini Planners..

Pengantar Malam

Anda dapat mempertahankan hidup dengan apa yang Anda dapatkan, tetapi Anda dapat menciptakan kehidupan dengan apa yang Anda berikan.. (Anonim)

Jadi selalu memberi dengan tulus kepada orang lain, maka Anda akan mendapatkan balasan di kemudian hari..

Salam Planners

Siang Planners

Selamat Siang Planners,

Kali ini Kami ingin melakukan kilas balik terhadap kisah nyata beberapa hari terakhir. Apakah Anda telah mendapatkan makna dari cerita-cerita tersebut? Mungkin saat ini Anda merasa diri Anda tidak mengalami hal tersebut. Namun bukan berarti Anda pasti tidak akan mengalaminya. Atau bisa saja salah satu dari orang-orang yang Anda cintai. Banyak orang-orang di sekitar Anda yang mungkin mengalami kejadian yang serupa.

Apakah Anda telah melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap segala kemungkinan yang ada? Melakukan tindakan berupa perencanaan keuangan (asuransi) bukan berarti menolak atau melangkahi Yang Maha Kuasa. Namun Kita hanya melakukan langkah-langkah antisipasi berbagai akibat kerugian finansial yang mungkin terjadi terutama terhadap orang-orang yang masih memiliki Ketergantungan Finansial dengan Anda.

Jadi jangan ragu untuk melakukan langkah-langkah perencanaan keuangan beserta asuransi yang tepat bagi Anda dan keluarga Anda..

Salam Perencanaan