Dear Planners,
Kemarin Kami telah membahas penyakit Kanker yang memerlukan biaya pengobatan cukup besar sehingga dapat mengganggu finansial sebuah keluarga dan berdampak terhadap perencanaan keuangan yang telah disusun. Kali ini Kami akan membahas penyakit lainnya secara garis besar, yang cukup banyak dijumpai di sekeliling Kita. Penyakit ini adalah penyakit darah tinggi dan stroke.
Penyakit darah tinggi disebut juga hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi. Kami gabungkan dengan stroke karena dalam beberapa hal mereka saling berkaitan, namun tidak selalu berkaitan.
Seseorang disebut memiliki tekanan darah tinggi apabila tekanan darah sistoliknya (bagian atas) ≥ 140 mmHg, ATAU tekanan darah diastoliknya (bagian bawah) ≥ 90 mmHg. Sedangkan tekanan darah disebut baik atau optimal apabila nilainya 120/80 mmHg. Tekanan darah tinggi memiliki 2 tingkatan. Tekanan darah tinggi tingkat 1, bila nilai tekanan darah sistoliknya 140 – 159 mmHg ATAU tekanan darah diastoliknya 90 – 99 mmHg. Tekanan darah tinggi tingkat 2, bila nilai tekanan darah sistoliknya ≥ 160 mmHg atau tekanan darah diastoliknya ≥ 100 mmHg. Semakin tinggi tekanan darahnya, maka risiko komplikasi akan semakin besar yaitu paling sering dikaitkan dengan penyakit Stroke akibat pecahnya pembuluh darah otak karena tekanan darah yang tinggi tersebut.
Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar adalah karena pola hidup, sedangkan sisanya ada faktor genetik atau bahkan karena efek komplikasi dari penyakit lainnya. Pola hidup yang mempengaruhi naiknya tekanan darah seseorang misalnya : banyak makan yang asin-asin (konsumsi natrium melebihi ambang batas harian), sering minum kopi atau minuman ber-kafein, banyak makan durian, emping dari melinjo. Selain itu sering kurang istirahat atau pun banyak pikiran serta kurang olah raga juga dapat meningkatkan risiko penyakit tekanan darah tinggi.
Gejala yang umum dirasakan oleh seseorang adalah rasa sakit kepala, beberapa sampai rasa berat atau pegal di leher sampai pundak. Kadang bisa terjadi gangguan penglihatan, jantung berdebar sampai rasa sesak nafas. Namun yang perlu diingat juga, pada beberapa orang apalagi yang membiasakan dirinya dengan tekanan darah tinggi tanpa berobat (minum obat penurun tekanan darah), mereka sampai tidak ada keluhan diatas sama sekali. Sehingga mereka menganggap dirinya sehat dan semakin enggan untuk memeriksakan dirinya ke dokter. Padahal tekanan darah umumnya akan cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usia.
Deteksi dini adalah dengan cara pemeriksaan tekanan darah dengan teratur, supaya perubahan tekanan darah dapat terpantau. Periksalah kepada tenaga medis terpercaya, yaitu seorang dokter. Tidak hanya berpaku pada alat yang dapat dibeli sendiri untuk dipakai dirumah. Jadi sesekali tetap harus di konfirmasi ulang hasil pemeriksaan di rumah dengan alat, dengan pemeriksaan oleh dokter. Apabila perlu bawa alat pengukur tekanan darah di rumah untuk dibandingkan secara langsung akurasinya dengan pemeriksaan dokter.
Pengobatan penyakit ini umumnya adalah diberikan seumur hidup. Namun banyak jenis ataupun merek obat penurun tekanan darah, pemilihan yang tepat adalah disesuaikan dengan kondisi pasien, harganya dari yang murah sampai mahal. Sehingga bisa dibayangkan apabila ternyata obat yang cocok untuk Kita adalah obat yang harganya mahal, sedangkan obat tersebut harus diminum rutin seumur hidup, maka berapa besar biaya yang harus Kita siapkan? Belum lagi bila penyakit ini sudah menjadi komplikasi ke organ tubuh lainnya seperti jantung, ginjal, mata atau otak.
Stroke merupakan penyakit saraf otak akibat gangguan sirkulasi darah ke otak. Penyakit ini umumnya terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak karena sebab apapun (salah satunya adalah akibat darah tinggi), atau karena terdapat sumbatan pada aliran darah otak. Sumbatan ini umumnya karena lepasnya timbunan lemak di pembuluh darah, namun bisa juga karena adanya gumpalan darah dalam pembuluh darah yang menyumbat di pembuluh darah otak.
Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara mengusahakan tekanan darah dalam kondisi normal, dan cegah terjadinya timbunan lemak dengan cara pembatasan konsumsi lemak maupun olah raga secara teratur. Deteksi dini adalah dengan mendeteksi faktor-faktor pencetus, misalnya dengan memeriksakan tekanan darah dengan rutin, pemeriksaan kadar lemak darah maupun gula darah secara berkala. Jangan lupa untuk selalu memeriksakan diri apabila terasa gejala-gejala yang mencurigakan.
Gejala penyakit stroke umumnya adalah berupa kelumpuhan pada sebelah bagian badan. Kelumpuhan ini bisa bersifat total atau sebagian. Kelumpuhan ini juga bisa menyerang otot atau berupa berkurangnya sensasi seperti baal maupun kesemutan.
Pada umumnya pengobatan penyakit stroke terutama yang sudah berat atau berulang beberapa kali, memerlukan pengobatan jangka panjang maupun seumur hidup. Sedangkan obat-obatan vitamin saraf memerlukan biaya cukup besar. Perlu diingat juga, pada umumnya penderita stroke terutama yang sudah cukup berat, tidak produktif lagi dalam bekerja. Sehingga penghasilannya harus bergantung kepada orang lain. Tentunya itu semua akan mengganggu perencanaan keuangan yang telah disusun. Apakah Kita siap dengan kondisi seperti ini?
Mari Kita memiliki pola hidup sehat…
Salam perencanaan,

Nice blog
Terima kasih..
Jika dirasa Anda memperoleh manfaat dari blog ini, Anda dapat memberitahukannya kepada teman-teman Anda agar kita semua sama-sama memperoleh manfaatnya.
Dan apa pandangan Anda pribadi mengenai perencanaan keuangan?