Siang planners..
Setelah sebelumnya kami membahas tentang pengelolaan dana THR, siang ini dan dalam beberapa hari ke depan kami akan membahas tentang inflasi.
Menjelang bulan Ramadhan lalu maupun menjelang Idul Fitri seperti sekarang ini, ramai pemberitaan di media masa tentang kenaikan harga-harga barang di pasaran, terutama bahan pokok.
J ika jauh sebelum Ramadhan tiba Anda berbelanja di pasar dan mendapati harga 1 kg telur dengan harga Rp. 17.000, saat Ramadhan tiba harga telur menjadi Rp. 18.500, maka inilah yang disebut dengan inflasi.
Inflasi dapat juga didefinisikan sebagai menurunnya nilai uang, maksudnya adalah, jika sebelumnya dengan uang Rp. 17.000 Anda bisa mendapatkan 1 kg telur, maka saat Ramadhan tiba, dengan jumlah uang yang sama, Anda tidak dapat lagi mendapat telur sebanyak 1 kg.
Apa sebenarnya yang menyebabkan inflasi?
Uang yang terdapat pada suatu negara ada yang beredar dan ada yang tersimpan dalam instrumen keuangan seperti perbankan. Ketika jumlah uang yang beredar banyak, sedangkan jumlah komoditas (bahan pangan, dsb) terbatas, maka berlaku hukum permintaan dan ketersediaan. Jumlah uang banyak, yang berarti permintaan banyak, sedangkan jumlah komoditas terbatas, inilah yang menyebabkan harga komoditi menjadi naik (inflasi).
Jika harga barang terus meningkat, sebenarnya inflasi itu lawan atau bisa juga menjadi kawan? Berapa rata-rata inflasi di Indonesia? Bagaimana mengalahkan inflasi? Akan dibahas pada bahasan selanjutnya.