Dear Planners,
Pada postingan yang lalu, telah kami bahas mengenai cara mengelola gaji (tetap) supaya tidak tekor. Namun, tidak semua orang mendapatkan pendapatan tetap setiap bulannya, bukan? Bagi Anda yang memiliki profesi sebagai pedagang atau pekerja profesional yang mempekerjakan diri sendiri, seringkali besarnya pendapatan yang diterima tergantung pada seberapa besar usaha Anda dalam bekerja, dengan jumlah yang tidak sama setiap bulannya, kadang besar, kadang kecil. Bagaimana cara menyiasati pendapatan yang tidak tetap tersebut, supaya ketika pendapatan Anda sedang besar, Anda tidak boros, dan ketika pendapatan Anda kecil, dana yang tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan Anda sehari-hari?
Ada 3 cara untuk menyiasati penghasilan yang tidak tetap, sementara pengeluaran bersifat tetap:
1. Catat semua pengeluaran bulanan Anda dari bangun tidur hingga tidur kembali selama 3 bulan berturut-turut.
Dengan melakukan pencatatan rutin selama 3 bulan berturut-turut, Anda akan mendapatkan sebuah pola pengeluaran, sehingga besarnya pengeluaran rutin bulanan dapat kita ukur. Dengan mengetahui besarnya pengeluaran rutin bulanan Anda, Anda bisa membuat perencanaan keuangan. Contohnya, setelah Anda catat semua pengeluaran Anda secara detail, diketahui bahwa pengeluaran rutin bulanan Anda sebesar 1 juta. Berarti pengeluaran normal tahunan Anda sebesar 12 juta. Untuk jaga-jaga, besarnya pengeluaran tersebut bisa Anda tambahkan 10 persen setiap bulannya sebagai dampak inflasi dari mata uang rupiah. Berarti menjadi Rp 1,1 juta per bulan atau Rp 13.200.000 per tahunnya. Selain itu, bisa juga Anda tambahkan biaya-biaya tidak terduga seperti hari-hari besar keagamaan (misalnya, Idul Fitri, hari raya Qurban, Natal, Waisak, Nyepi, dll.)
2. Hitung berapa rata-rata penghasilan Anda selama 1 bulan.
Jika Anda sudah bekerja lebih dari 1 tahun, tentunya anda memiliki data berapa pemasukan/penghasilan Anda selama 1 tahun tersebut. Jika Anda lupa mencatatnya, bisa juga menggunakan asumsi. Misalnya, pendapatan bulan Januari sebesar Rp 500 ribu, bulan Februari Rp 1 juta, bulan Maret Rp 200 ribu, bulan April Rp 0, bulan Mei Rp 5 juta, dan seterusnya. Hitung semua pendapatan total selama 1 tahun dan bagi 12 bulan. Nantinya Anda akan mengetahui berapa sebenarnya penghasilan rata-rata Anda setiap bulannya.
Setelah itu, bandingkan antara penghasilan bulanan dan pengeluaran bulanan Anda. Apakah surplus atau minus? Apabila setelah dibandingkan ternyata pemasukan Anda minus, berarti Anda perlu membuat strategi di bulan-bulan ketika Anda mendapatkan pemasukan lebih besar. Strategi tersebut bisa dengan menyediakan stock lebih agar dapat memperbanyak penjualan barang/jasa. Pada bulan-bulan di mana Anda temukan sepi dari penjualan, Anda bisa atur strategi marketing Anda agar dapat meningkatkan penjualan.
Contohnya, beberapa pedagang ada yang melihat bulan Ramadhan sebagai bulan yang tidak produktif untuk aktivitas penjualan, karena di bulan tersebut orang-orang lebih mengalokasikan dana mereka untuk pulang mudik dan lebaran. Tetapi bagi pedagang yang lain, justru inilah bulan yang ditunggu-tunggu untuk mendapatkan keuntungan lebih, dengan memperbanyak penjualan. Semuanya tergantung dari cara kita memandang suatu kondisi dan bertindak untuk mengatasi kondisi tersebut.
3. Buat rekening terpisah antara tabungan dan pengeluaran atau buat amplop khusus untuk tabungan dan pengeluaran.
Ketika kita mendapatkan pemasukan, kita pisahkan dana tersebut ke dalam rekening untuk tabungan dan rekening untuk pengeluaran, sehingga kita bisa menyimpan untuk dana darurat dan mencapai tujuan keuangan kita di masa yang akan datang.
Banyak masalah keuangan di beberapa rumah tangga terjadi bukan karena besar kecilnya pemasukan atau pengeluaran, tetapi karena Anda kurang konsisten dalam menjalankan tujuan dari keuangan keluarga. Dengan mengetahui berapa penghasilan dan pengeluaran bulanan Anda serta memiliki tujuan keuangan yang jelas untuk masa depan, Insya Allah masalah keuangan Anda bisa teratasi. Jadi dalam merencanakan tujuan keuangan Anda, diperlukan komitmen yang kuat agar tujuan tersebut bisa tercapai.
Demikian ulasan kami tentang strategi untuk mengelola pendapatan yang tidak tetap. Apabila Anda memerlukan bantuan dalam mengelola keuangan Anda, Anda dapat menghubungi kami.
Salam perencanaan