Pagi planners..
Sebelum memulai aktivitas, kami ingin menyampaikan sebuah kisah motivasi untuk Anda.
Seorang karyawan yang sudah jenuh dengan rutinitas sehari-hari mengambil keputusan untuk bertapa di sebuah gunung di kawasan Jawa Tengah. Berkenaan dengan hal tersebut, ia pun mengambil cuti tahunannya. Setelah bertapa sekian minggu, akhirnya ia pun turun gunung dengan membawa banyak pengetahuan, hikmah, maupun kebijaksanaan yang telah diperolehnya.
Melalui pertapaannya sang karyawan sudah tahu bagaimana kondisi perusahaan lima tahun mendatang di tengah-tengah gempuran kompetitor. Dia pun tahu bagaimana akhir dari cerita restrukturisasi perusahaan. Satu hal yang mengagetkan dirinya sendiri adalah bahwa kini ia sudah semakin tahu dan merasakan, berapa jumlah uang perusahaan yang telah dimakannya selama ini melalui mark up yang telah dilakukannya.
Didorong oleh kejernihan hati yang bersih, kini dimatanya terpampang ribuan kuitansi palsu yang telah dibuatnya untuk mengelabui perusahaan ketika dia mencicil mobil barunya. Namun, ada satu hal yang menarik. Sekalipun ia sudah bertapa, pegawai ini tetap tidak tahu posisi jabatannya beberapa tahun mendatang di perusahaan tempatnya bekerja itu. Hingga datanglah seorang anak kecil yang membawa seekor anak ayam di dalam genggamannya.
“Pak, coba tebak apakah anak ayam yang di tangan saya ini hidup atau mati?” tanya si anak.
Hening sejenak, si karyawan mulai berpikir keras dan mencari petunjuk tentang bagaimana menjawab pertanyaan sederhana itu.
Akhirnya, dengan bijak ia menjawab, “Nak, kalau saya katakan bahwa anak ayam ini mati, maka kau akan membuka tanganmu dan mengatakan bahwa anak ayam ini hidup. Jika saya mengatakan bahwa anak ayam itu hidup, maka kau akan meremas anak ayam tersebut lalu kau katakan bahwa anak ayam itu mati. Jadi, hidup atau mati anak ayam tersebut bukan berada di tangan saya, tetapi berada di tanganmu sendiri.
Hikmah
Pertanyaan menarik yang sering muncul dalam keseharian adalah, “Apakah kerja itu? Mengapa kita jarus bekerja, dan bagaimana agar kerja kita memberi hasil?”
Seperti halnya cerita anak ayam di atas, jika sedari awal kita sudah mengetahui takdir kita atau hasil pekerjaan kita akan seperti apa, bisa jadi kita akan berleha-leha dan tidak berusaha keras untuk mencapai hasil terbaik. Baik atau buruk hasilnya nanti, semuanya ada di tangan kita, tergantung dari usaha dan kemauan kita sendiri.