Malam planners..
Seorang anak bertengkar dengan ibunya dan meninggalkan rumah. Saat berjalan tanpa tujuan, ia baru sadar jika dia tidak membawa uang. Ia lapar, ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi.
Penjual bakmi melihatnya, lalu bertanya, “Nak, apakah ingin memesan bakmi?”
“Ya, tapi aku tak punya uang.”
“Tidak apa-apa, aku mentraktirmu.”
Anak itu segera makan, kemudian air matanya mulai berlinang.
“Ada apa, Nak?”
“Tidak apa-apa. Aku hanya terharu karena seorang yang baru kukenal, begitu peduli dan memberiku semangkuk bakmi, sedangkan ibuku sendiri telah mengusirku dari rumah.”
“Nak, memgapa kau berpikir seperti itu?”
Renungkan hal ini, “Aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi, nasi dan lain-lain sampai kamu dewasa, harusnya kau lebih berterimakasih kepadanya.”
Anak itu kaget mendengar hal tersebut. “Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu?”
Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu verterima kasih, tapi terhadap ibuku yang memasak untukku selama bertahun-bertahun, aku tak pernah berterima kasih.
Anak itu segera menghabiskan bakminya dan bergegas pulang.
Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari sang ibu, “Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, ibu telah menyiapkan makan malam.”
Kadang 1 kesalahan membuat kita begitu mudah melupakan kebaikan yang telah kita nikmati tiap hari. Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain untuk suatu pertolongan kecil yang kita terima. Namun kepada orang yang sangat dekat dengan kita, kita sering lupa untuk berterima kasih.
Berhentilah sejenak dan renungi hidup kita.
Always pray for our parents.. Love them..
Selamat Hari Ibu.. ^_^