Siang planners..
Jika Anda dan keluarga telah terbiasa untuk menabung, itu merupakan kebiasaan yang baik. Namun jika Anda dan keluarga telah menabung dan berinvestasi, itu merupakan kebiasaan yang sangat baik.
Apa beda menabung dan berinvestasi?
Investasi artinya menyimpan sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Dengan berinvestasi, Anda dan keluarga harus berkomitmen untuk menunda “kesenangan” saat ini yang hasilnya dapat Anda nikmati di masa yang akan datang.
Tahukah Anda berapa persen bunga bank yang Anda terima setiap tahunnya? Anda dapat menanyakan kepada pihak bank tempat Anda menabung, atau seringkali besarnya bunga tabungan dipajang pada papan pengumuman di bank. Rata-rata bunga tabungan bank sebesar 1-2% per tahun.
Pernahkah pula Anda membandingkan harga telur tahun ini dengan harga telur di tahun-tahun sebelumnya? Misalkan saja tahun lalu harga harga telur berada di kisaran Rp 15.000 per kg, sedangkan tahun ini Rp. 18.000 per kg. Terjadi kenaikan Rp. 3000 dalam waktu 1 tahun. Itu artinya terjadi kenaikan harga telur atau dikenal juga dengan istilah inflasi sebesar 20%.
Jika tabungan kita di bank hanya mendapatkan bunga 1-2% per tahun, sedangkan dalam kehidupan nyata harga barang dan jasa meningkat 10-20%, maka sebenarnya uang Anda di bank digerogoti oleh inflasi.
Untuk itu, Anda perlu melakukan investasi pada instrumen investasi yang bunga/bagi hasilnya lebih besar dari angka inflasi.
Dimana saja dapat berinvestasi?
Terdapat 2 jenis investasi :
1. Investasi riil
Yaitu investasi pada barang-barang yang riil (dapat dilihat), contohnya tanah, emas, rumah yang dikontrakan, ruko, dll.
2. Investasi finansial
Terdapat 2 jenis investasi finansial :
- Investasi pasar uang
- Deposito
- Surat Berharga
- Sertifikat Bank Indonesia
- Investasi pasar modal
- Obligasi
- Saham
Masing-masing jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Mana yang harus Anda pilih? Akan dibahas pada edisi selanjutnya..