Hidup Penuh Perencanaan: Baik untuk Anda dan Keluarga Anda

Siang Planners,

Kali ini kita akan membagi pengalaman seorang koresponden kami yang berinisial F. Ibu F adalah seorang single parent dengan dua orang anak yang ditinggal oleh suaminya ketika umurnya masih muda. Di sini, dia akan berbagi kepada Anda tentang pengalaman keluarganya dalam merencanakan keuangan, sehingga ketika terjadi musibah terhadap suaminya, dia dan anak-anaknya tetap bisa menjalani kehidupan mereka seperti biasanya dan menyongsong masa depan mereka dengan pasti.

“Kalau saya ditanya “Apa alasan Anda dalam berencana”, jawabnya sederhana, yaitu karena saya sangat mencintai diri saya dan keluarga saya. Ya, memang jawabannya sesederhana itu.

Sebelum menikah dan mempunyai anak, saya termasuk orang yang spontan dan cenderung menyerahkan masa depan kepada nasib. Kasarnya, saya hidup hanya untuk hari ini. Hari esok bagaimana nanti, yang penting saya sudah berbuat baik. Kalau saya sudah berbuat baik kepada orang lain, pasti mereka dan nasib akan baik juga terhadap saya.

Seiring dengan berjalannya waktu, saya bertemu dengan seseorang yang sangat saya cintai dan menikah dengannya. Dari pernikahan tersebut, kami memiliki dua orang putri yang lucu-lucu. Di awal pernikahan, kami sering berselisih paham karena perbedaan kebiasaan di antara kami. Suami saya adalah orang yang sangat terencana. Mulai dari keuangan sampai apa yang mau dilakukan esok pun harus direncanakan terlebih dahulu. Tadinya, saya sangat tidak nyaman dengan hal itu, karena saya termasuk orang yang terbiasa spontan. Namun, saya sangat bersyukur dengan kebiasaan suami yang sangat terencana, karena ketika dia terpaksa harus meninggalkan kami untuk selamanya, semua telah disiapkannya. Mulai dari bisnis keluarga untuk membiayai kehidupan saya dan anak-anak sampai dana pendidikan anak-anak berupa asuransi pendidikan pun telah disiapkannya, sehingga kami tidak susah secara finansial walau pun beliau telah tiada.

Dari pengalaman di atas, saya sadar bahwa perencanaan, khususnya yang berkaitan dengan dana untuk tujuan jangka panjang, sangat penting untuk direncanakan sejak jauh hari. Karena kalau tidak, bisa dibayangkan bagaimana susahnya hidup kami tanpa pencari nafkah utama. Terima kasih suamiku, kasih sayangmu telah kau-abadikan dalam bentuk proteksi keuangan untuk kehidupan kami selanjutnya, ketika kau terpaksa tidak dapat bersama kami lagi di sini. Semoga kau bahagia di sana…”

Demikian pengalaman ibu F dari Bandung. Apakah di antara pembaca ada yang memiliki pengalaman yang sama dalam bidang perencanaan keuangan? Atau sebaliknya, memiliki pengalaman buruk karena kurangnya perencanaan finansial dalam keluarga? Silakan berbagi kepada kami dan pembaca lain yang ada di sini dengan mengirimkan email Anda ke alamat email atau website kami.

Terima kasih.

Salam Planners

The Power of Love

Dear Planners,

Dalam melakukan segalanya di dalam hidup ini, sebaiknya kita melakukannya dengan perasaan cinta, karena dengan perasaan cinta tersebut kita bisa melakukan segalanya dengan penuh semangat, sampai tercapai semua target kita.

Selamat beraktifitas dengan penuh cinta…..

Salam Planners

 

Berapa Lama Efek Motivasi ?

People often say that motivation doesn’t last. Well, neither does bathing. That’s why we recommend it daily... (Zig Ziglar)

Banyak orang berkata bahwa efek motivasi tidak akan bertahan lama. Begitupula dengan mandi. Maka Kami sarankan untuk lakukan motivasi tiap hari…

Konsekuensi Pertanyaan “Kalau Besar Mau Jadi Apa?”

Dear Planners,

Anak merupakan harapan dari orang tua. Banyak orang tua yang sangat mendambakan dan menantikan kelahiran anak mereka. Saat Sang Ibu dikatakan hamil, Ia dan suami akan sangat bahagia. Suami akan menjaga Istrinya dengan baik-baik dan berusaha memenuhi segala keinginan istri selama hamil. Hal ini semata-mata juga demi kesehatan janin.

Hari berganti hari, akhirnya waktu yang dinanti tiba juga. Istri melahirkan anak dengan penuh perjuangan, walau menahan rasa sakit, semua berakhir dengan kebahagiaan ketika melihat sosok mungil bayi keluar dari rahimnya. Setelah lahir, kedua orang tua akan bergantian menjaga bayi agar merasa nyaman. Sampailah Ia beranjak masuk sekolah. Saat Ini anak akan banyak berinteraksi dengan lingkungan dan banyak belajar.

Pada umumnya banyak orang tua akan bertanya “Bila sudah besar, mau jadi apa?” Sebagian besar anak-anak akan menjawab berdasarkan orang-orang dengan pekerjaan yang menurut mereka luar biasa. Sebut saja profesi dokter, pilot, dokter gigi, astronot, dan sebagainya. Bila sang Anak menjawab Ia kelak ingin menjadi seorang dokter, dan impian nya ini tidak akan pernah berubah, maka sebagai orang tua berkewajiban untu mewujudkannya berupa kesiapan dana pendidikan bukan?

Siapkah Anda dengan konsekuensi ini? Bila tidak, maka Anda jangan pernah menanyakan. Bila siap, maka Anda benar-benar harus mempersiapkannya dengan matang. Hitunglah dengan baik tentang jumlah dana pendidikan. Konsultasi dengan konsultan perencanaan keuangan untuk membantu menghitungkan kebutuhan keluarga Anda.

Salam Perencanaan

Morning Quote

 

 

Life is 10% what happens to me and 90% of how I react to it… Charles Swindoll

Hidup adalah 10 % apa yang terjadi kepada Saya, dan 90 % bagaimana Saya bereaksi terhadap hal tersebut.. Jadi hidup Anda ditentukan oleh reaksi diri Anda terhadap apa yang Anda alami, bukan sebaliknya.

Belajar Seumur Hidup

 

Malam Planners,

Belajar umumnya diidentikkan dengan sekolah. Jadi belajar itu di sekolah atau kampus. Namun pernyataan ini kurang tepat. Karena belajar bisa dimana-mana dan kapan saja.

Belajar merupakan proses dimana Kita menerima dan menyerap hal-hal yang baru. Jadi belajar bisa dimanapun dan kapanpun, selama Kita ingin menerima hal-hal baru. Jadi dapat dikatakan bahwa belajar merupakan proses yang dilakukan seumur hidup.

Jadi teruslah belajar seumur hidup Kita..

Never Ending Study

Selamat Istirahat

Perencanaan Keuangan Menjadikan Anda Terbiasa Mengelola Keuangan dengan Baik dan Terencana

Selamat Siang Planners,

Apakah Anda terbiasa untuk mengatur keuangan Anda? Apakah Anda ingin memiliki Impian yang dapat diwujudkan? Bila jawaban kedua pertanyaan tersebut adalah IYA, maka selamat Anda sudah berada di jalur yang benar. Sedangkan bila salah satu jawabannya TIDAK, maka Anda tidak akan pernah tau apa yang ingin dicapai. Mengapa?

Impian di masa depan, erat kaitannya dengan perencanaan. Bila hanya punya impian (target), tapi tidak dijabarkan cara mendapatkannya (meraihnya) melalui rencana jangka menengah dan pendek, maka hampir dipastikan bahwa impian tersebut tidak akan pernah terwujud. Pada umumnya impian berkaitan dengan uang, jadi perencanaan ini terkait dengan perencanaan keuangan.

Melalui perencanaan keuangan yang baik, ditambah dengan impian yang jelas dan rinci, maka hampir dapat dipastikan impian Anda hanya menunggu waktu untuk terwujud.

Selamat Berencana dan Memiliki Impian

Visi Merupakan Gerbang Awal Kesuksesan

Selamat Pagi Plannners,

Semua orang ingin sukses baik ditanya maupun tidak. Tapi begitu ditanya apa kriteria sukses bagi Anda? Jawaban tiap orang berbeda-beda, mulai dari yang tidak bisa menjawab sampai keinginan-keinginan Dia selama hidup ini.

Namun sebenarnya yang disebut sukses adalah ketika Anda dapat mencapai VISI Anda dalam hidup ini. Visi merupakan tujuan akhir dalam hidup Anda selama di dunia ini.

Visi tiap orang akan berbeda-beda, mulai dari yang sifatnya spiritual, sosial sampai berupa materi, atau kombinasi itu semua. Visi tidak ada yang salah, karena akan berbeda tiap orangnya. Sedangkan cara untuk mencapai visi tersebut yang perlu dimonitor dan dievaluasi, apakah sesuai atau tidak.

Bila Anda tidak punya visi, maka pasti Anda tidak akan mencapai atau mengalami kesuksesan. Mengapa? Karena Anda juga akan bingung, apakah itu yang Anda kejar? Mungkin orang lain akan melihat Anda adalah orang sukses. Namun Anda sendiri tidak akan merasakannya. Jadi milikilah visi yang jelas, ini adalah gerbang awal menuju kesuksesan Anda..

Salam Sukses

Renungan Malam

You are born to be a winner, not a loser…

Kita semua dilahirkan untuk jadi seorang pemenang. Ia selalu bangkit dari kesulitan dan rintangan. Pantang menyerah sampai mencapai tujuan hidupnya

Belum Memiliki Tujuan Keuangan Masa Depan yang Jelas

Siang Planners,

Mungkin beberapa diantara Anda mengalami hal yang sama seperti pada judul tulisan ini. Lalu apa yang bisa Anda lakukan?

Mari Kita melompat jauh ke masa depan. Apa yang masih Anda butuhkan dimasa depan dan terkait dengan masa Kini? Jawabannya adalah uang yang memadai untuk digunakan saat masa depan. Jumlah uang yang dibutukan tentulah tidak sedikit. Oleh karena itu sisihkan sebagian penghasilan Anda untuk digunakan di masa depan.

Berapa banyak yang harus disisihkan? Bila saat ini Anda tidak mengetahui dengan pasti, maka pedoman yang dapat dipakai adalah sekitar 10 sd 20 % penghasilan bulanan harus Anda sisihkan secara rutin selama Anda masih punya penghasilan. Uang inilah yang harus Anda sisihkan.

Semoga Bermanfaat