Siang planners..
Setelah kemarin kita membahas tentang dimana Anda berinvestasi, selanjutnya Anda perlu memikirkan bagaimana cara melindungi aset-aset yang telah Anda investasikan maupun kumpulkan tersebut. Jangan sampai Anda telah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mengumpulkan aset, ternyata aset tersebut harus digunakan atau dijual karena suatu dan lain hal yang sebenarnya dapat Anda hindari dampaknya sejak sekarang. Jika ini sampai hal tidak diinginkan terjadi, maka dapat dipastikan tujuan keuangan yang telah Anda susun sebelumnya, menjadi tidak dapat tercapai.
Untuk itu dalam ilmu perencanaan keuangan, terdapat istilah manajemen resiko. Rasa aman merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita melakukan manajemen resiko atas segala macam risiko yang dapat menimpa kita di masa depan. Salah satu bentuk manajemen resiko yang paling banyak ditemui adalah asuransi.
Untuk ilustrasi yang lebih sederhana, misalkan saja Anda memiliki tujuan jangka panjang menyekolahkan anak hingga bangku kuliah. Setelah Anda hitung maupun setelah berdiskusi dengan perencana keuangan, ternyata biaya yang harus Anda kumpulkan untuk biaya kuliah anak 15 tahun yang akan datang adalah sebesar Rp. 800 juta. Untuk itu Anda dan pasangan berencana untuk berinvestasi di saham sejak saat ini.
15 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Selama 15 tahun, apapun dapat terjadi, baik itu pada Anda sendiri, pasangan, orang tua Anda, maupun anak. Berbagai resiko yang umumnya terjadi diantaranya kecelakaan, sakit berat/kritis, meninggal, bencana alam, tidak dapat bekerja lagi karena cacat akibat kecelakaan, dsb. Jika resiko tersebut membutuhkan biaya yang besar, Anda tentu akan menggunakan tabungan dan aset, lalu bagaimana dengan tujuan keuangan Anda tadi, menyekolahkan anak hingga bangku kuliah? Inilah yang disebut dengan manajemen resiko. Anda dapat mengalihkan kerugian akibat resiko tadi pada perusahaan asuransi, karena perusahaan asuransi lah yang akan membayarkan biaya-biaya atas resiko yang terjadi. Dengan begitu, aset Anda “aman” terhadap resiko, dan tujuan keuangan Anda dapat tercapai.