Kenali Risiko Kehidupan Anda Sejak Dini, dan Lakukan Sesuatu

Selamat malam Planners,

Siang ini Kita telah bahas mengenai risiko-risiko kehidupan yang mau tidak mau akan terjadi kepada seluruh makhluk. Semoga dapat lebih membuka wawasan Kita semua, sehingga Kita siap menghadapi semua risiko kehidupan itu tanpa ada rasa khawatir terutama dari aspek finansialnya. Mari Kita kenali risiko kehidupan itu sejak dini, sehingga Kita dapat melakukan tindakan pencegahan sejak dini melalui berbagai perencanaan keuangan yang tepat. Nantikan pembahasan selanjutnya yang masih terkait dengan apa yang telah Kita bahas bersama.

Selamat beristirahat…

Risiko Kehidupan merupakan Hal yang Mendasari Timbulnya Asuransi Jiwa. Apakah Itu Risiko Kehidupan?

Dear Planner,

Apa yang muncul pertama kali dalam benak Anda ketika mendengar kata “ASURANSI JIWA” ???

Apakah itu sesuatu yang positif atau negatif??

Pada hakikatnya tujuan asuransi jiwa adalah untuk membantu mengurangi dampak kerugian finansial terhadap tertanggung dan atau keluarganya apabila terjadi risiko kehidupan terhadap jiwa tertanggung. Risiko kehidupan yang dimaksud antara lain seperti : sakit, cacat maupun meninggal beserta dampak ikutannya. Mari Kita bahas satu persatu risiko kehidupan ini sebelum Kita membahas mengenai Asuransi Jiwa.

SAKIT, hampir atau bahkan seluruh manusia pernah mengalami kondisi sakit selama hidupnya. Namun perbedaannya terletak dalam jenis penyakitnya serta ketahanan seseorang dalam menghadapi penyakit tersebut. Permasalahan finansial pada kondisi sakit ini akan timbul terutama apabila seseorang mengalami sakit yang memerlukan perawatan di Rumah Sakit (rawat inap). Selain itu jenis penyakit yang berat (sering disebut sebagai penyakit kritis), akan lebih memberikan permasalahan finansial yang sangat signifikan. Sakit kritis ini menimbulkan masalah finansial karena biaya pengobatan yang relatif mahal dalam tiap kunjungannya, DAN memerlukan pengobatan terus-menerus selama jangka panjang atau bahkan seharusnya seumur hidup. Ketahanan seseorang dalam menghadapi penyakit kritis ini diuji dari 2 aspek, yaitu ketahanan tubuh pasien itu sendiri sehingga dapat bertahan hidup lebih lama, DAN ketahanan finansial (uang atau asset) dalam hal pembiayaan pengobatan tersebut sampai dikatakan tuntas atau tidak memerlukan pengobatan lagi. Semua orang pada umumnya menginginkan panjang umur, dapat bertahan hidup selama mungkin walau dirinya atau keluarganya sedang sakit. Namun sayangnya bila Kita berbicara tentang penyakit kritis, maka harapan tersebut akan terhalang oleh benturan besarnya dana yang harus disiapkan apalagi penderita sudah tidak mungkin lagi aktif mencari nafkah seperti dahulu. Maka sebagian besar, penderita penyakit kritis tidak berobat lagi apabila seluruh assetnya sudah habis DAN tidak ada orang lain yang mau atau mampu membantu memberikan sumbangan.

Sudahkah Kita berpikir sampai sejauh ini?? Sudahkah Kita mengantisipasi apabila hal ini terjadi kepada diri Kita atau keluarga yang Kita cintai??

CACAT, merupakan kehilangan anggota tubuh secara fisik dan atau fungsinya karena suatu sebab. Pada umumnya kondisi cacat ini akan sangat terasa dampaknya apabila mengenai seorang pencari nafkah. Kondisi cacat ini akan membuat ia menjadi seseorang yang tidak bisa berbuat banyak dan menambah beban bagi keluarga sedangkan ia sudah tidak bisa atau tidak maksimal dalam bekerja. Memang tidak semua atau belum tentu seseorang mengalami kondisi cacat ini. Namun perlu dipertimbangkan dampak kerugian finansial yang akan terjadi apabila kondisi cacat ini menimpa Kita selaku pencari nafkah.

MENINGGAL, semua orang PASTI akan mengalaminya. Hal yang tidak pasti dari kondisi ini adalah kapan waktunya DAN bagaimana cara meninggalnya. Dampak finansial akan terasa apabila kondisi ini terjadi terlalu cepat, dimana Kita masih muda dan produktif serta masih dalam tahap meniti karir sedangkan jumlah tanggungan cukup banyak (keluarga yang ditinggalkan). Selain itu dampak finansial juga akan terasa bila kondisi ini terjadi terlalu lama (panjang umur) diluar prediksi Kita. Bila hal ini terjadi, pada satu sisi Kita akan bahagia karena mengalami panjang umur dan dapat melihat keturunan yang semakin dewasa. Namun permasalahan yang perlu diperhatikan adalah uang pensiun yang dipersiapkan tidak mencukupi, karena usia melebihi prediksi atau sejarah keluarga. Cara meninggal juga ikut mempengaruhi ketahanan finansial keluarga. Seseorang yang meninggal tiba-tiba atau alamiah tanpa didahului oleh penyakit tertentu, tidak terlalu mengganggu finansial keluarga. Namun bila meninggalnya didahului oleh penyakit atau kondisi dimana memerlukan perawatan di Rumah Sakit, maka sudah jelas akan menimbulkan masalah finansial dalam hal pembiayaan pengobatan. Selain semua hal yang sudah disebutkan sebelumnya, dampak ketahanan finansial tetap akan menghantui Kita, karena Kita sebagai pencari nafkah tidak dapat memberikan nafkah bagi keluarga yang ditinggalkan. Kita tidak akan pernah mengetahui rahasia waktu dan cara meninggalnya Kita semua. Sehingga yang dapat Kita siapkan adalah bagaimana caranya supaya ketika Kita meninggal dunia kapanpun dan bagaimanapun itu, seluruh anggota keluarga dapat meneruskan hidupnya sama seperti sebelumnya tanpa ada rasa khawatir masalah finansial walau sosok pencari nafkah sudah tiada..

Jadi apakah Kita dapat menghindari risiko kehidupan ini? Bila dapat, maka Kita tidak perlu menyusun perencanaan keuangan yang berkaitan dengan jiwa.

Bila Kita tidak dapat menghindarinya, maka Kita perlu menyusun perencanaan keuangan berkaitan dengan jiwa melalui pemilihan ASURANSI JIWA yang tepat dan terbaik bagi Kita dan keluarga. Mari simak di topik siang selanjutnya..

Salam Perencanaan..

Selingan Pagi..

Selamat Pagi Planners,

Jangan lupa untuk selalu mengucapkan syukur atas hembusan nafas yang masih dipercayakan kepada Kita. Mari Kita selingi aktivitas dipagi hari ini dengan berdoa sejenak.

Semoga seluruh aktivitas Kita hari ini dapat memberikan berkah kepada Kita dan orang lain juga.

Selamat beraktivitas..

Menjemput Impian

Selamat malam Planners,

Selamat berencana untuk saat ini dan masa depan.. Dengan begitu, Anda telah siap untuk menjemput impian-impian Anda karena impian tersebut telah dekat. Ingatlah :

Apa yang Kita lakukan saat ini dapat menentukan arah masa depan Kita.

Jadi, selamat menjemput impian Anda masing-masing melalui perencanaan yang terbaik..

 

Selamat beristirahat…

Sudahkah Anda Melindungi Asset yang Paling Berharga??

Selamat Siang Planners,

Menurut Anda, apakah asset yang paling berharga dalam kondisi duniawi ini??

Sebuah asset dikatakan paling berharga karena melalui asset ini, maka akan ada penambahan asset-asset lainnya. Tanpa ada asset ini, maka asset-asset lainnya tidak akan ada, atau akan berkurang secara kuantitas bahkan bisa sampai habis..

Asset apakah itu??

Ya, asset yang paling berharga adalah DIRI ANDA. Dengan adanya diri Kita, maka asset-asset lain akan bertambah. Diri Kita ibarat mesin pencetak uang, yang selalu mengeluarkan uang sebesar mesin (baca : diri Kita) bekerja tiap waktunya. Namun, banyak orang yang tidak sadar akan pentingnya kondisi diri sendiri. Agar dapat menjadi “mesin pencetak uang” yang optimal, maka diri Kita sendiri perlu ‘perawatan maupun perhatian’ secara serius.

Salah satu cara adalah dengan menjaga kesehatan, melalui pola hidup yang sehat dan baik, meliputi konsumsi makanan, pola istirahat maupun olah raga yang teratur. Namun apakah dengan melakukan tindakan pencegahan seperti ini, akan pasti menjamin kondisi fisik Kita akan selalu dalam kondisi prima dan sehat?? Lalu bagaimana bila ternyata kenyataannya tidak terjadi seperti yang sesuai dengan Kita harapkan?? Apa yang dapat Kita lakukan??

Cara tambahanya adalah dengan memiliki jaminan perlindungan kesehatan pada diri Kita sebagai pencari nafkah utama. Solusinya adalah melalui media ASURANSI.

Apakah Anda telah mempunyai jaminan perlindungan ASURANSI? Bila jawabannya TIDAK, maka kapan Anda baru bisa memutuskan untuk memiliki Asuransi tersebut? Ingat risiko kesehatan seseorang bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan jenis penyakit pun bisa apa saja.

Bila jawabannya SUDAH, maka pertanyaannya adalah “Apakah Anda YAKIN TELAH MEMILIKI ASURANSI sebagai perlindungan kondisi tersebut??”. Apakah dengan memiliki asuransi tersebut, maka Anda sudah dapat perlindungan yang optimal sesuai dengan harapan??

Kapankah seseorang dikatakan telah memiliki ASURANSI sebagai alat perlindungan yang optimal?? Temukan jawabannya besok siang, so stay tune yah…

 

Salam perencanaan,

 

Kabar Pagi

Selamat Pagi Planners,

 

Bagaimana kabar Anda pada pagi hari ini??

Apakah Anda pernah bertanya, mengapa Saya harus bekerja pada hari ini? Apakah Saya dapat bermalas-malasan sepanjang hari ini dan hari-hari berikutnya? Apa tujuan Kita bekerja?

Bagi Anda yang masih sekolah atau kuliah, Anda pasti dengan mantap menjawab bahwa Anda harus bekerja (baca : belajar) hari ini dan selanjutnya karena Anda ingin LULUS dari sekolah atau kuliah, sehingga bisa lanjut ke jenjang pendidikan berikutnya. Sehingga kelulusan merupakan hal yang WAJIB dicapai..

Namun bagi Anda yang pegawai atau wiraswasta, apakah jawaban Anda? Mengapa Kita harus bekerja? Kebanyakan diantara Anda tentu akan mengatakan tujuannya adalah untuk ‘mencari uang’. Namun seberapa besar uang atau penghasilan yang Anda cari atau inginkan?

Apabila Anda mengetahui dengan jelas tujuan Anda bekerja, maka Anda dapat menetapkan seberapa keras Anda perlu bekerja, dan seberapa sering Anda harus bekerja. Jadi Kita diibaratkan menjadi “sebuah mesin ATM sebuah bank”, yang selalu menghasilkan uang buat diri sendiri atau keluarga..

Terkait dengan semua hal tersebut, apakah Anda mengetahui “Asset yang sangat berharga” dalam hidup Kita semua? Apakah itu? Simak pada topik siang ini..

Salam perencanaan

 

Arti Sebuah Ucapan Ulang Tahun

Dear planners,
Tahukah Anda, ketika kita berulangtahun sebenarnya umur (sisa jatah hidup kita) sedang berkurang? Ya, usia kita memang bertambah, tetapi umur kita terus berkurang. Di sisa umur Anda ini, sudahkah Anda siapkan yang terbaik untuk keluarga tercinta dan orang-orang di sekitar Anda? Kalau belum, siapkanlah segala sesuatunya, terutama secara finansial, dengan perencanaan finansial yang matang, agar kelak ketika sudah tiba waktunya Anda harus meninggalkan mereka untuk selamanya, kondisi keuangan Anda telah kuat dan keluarga yang ditinggalkan juga tidak akan terancam melarat hidupnya.

Salam Planners

Memperbesar Asset Warisan melalui Asuransi Jiwa? Bisaa…

Dear Planners

Tahukah Anda, selain melindungi harta yang sudah anda miliki, asuransi juga memiliki kemampuan untuk memperbesar asset warisan Anda, tanpa sepeserpun dikenakan pajak oleh pemerintah? Serius??? Ya, serius!! Bagaimana caranya? Yuk kita simak tulisan di bawah ini.

Masih ingat dengan real asset dan paper asset pada tulisan kami terdahulu? Ya, real asset adalah harta kita yang dapat terlihat, biasanya dalam bentuk tanah, rumah, emas, dan lain-lain, yang untuk pengalihannya memerlukan biaya. Paper asset adalah harta yang kita simpan dalam bentuk surat berharga atau polis asuransi, sehingga dalam kondisi tertentu yang memenuhi syarat, surat berharga atau polis asuransi tersebut dapat dicairkan menjadi uang cash.

Khusus paper asset berupa polis asuransi jiwa, uang pertanggungan yang dicairkan tidak dikenakan pajak oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan PPh Badan Pasal 4 ayat 3 huruf e, “Pembayaran dari perusahaan asuransi kepada orang pribadi, sehubungan dengan asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi dwiguna, dan asuransi beasiswa, bukan merupakan Objek Pajak.” Selain itu, pemilik polis dapat menentukan sendiri jumlah Uang Pertanggungan yang diinginkannya, yang jumlahnya bisa mencapai sepuluh kali lipat dari total premi yang dibayarkan.

Oleh karena itu, melalui asuransi kita bisa menggandakan asset kita dengan membuka polis dengan uang pertanggungan senilai total asset real yang kita miliki untuk dibagikan kepada keluarga kita tercinta, tanpa dipotong pajak penghasilan, apabila kita meninggal dunia. Anda ingin menduplikasi asset Anda? Mari berhitung dan berasuransi dengan smart…

Salam Planners

Syukur Pagi

Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar…
Ketika bangun pagi, hendaklah kita selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat hidup, nikmat sehat, dan nikmat rezeki yang melimpah… Semoga di sisa umur kita ini kita dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi dan berguna bagi sesama manusia dan alam di sekitar kita… Aamiin ya rabbal ‘alamiin…

Semangat PAGIII Planners…

Renungan Malam

Dear Planners,
In three words I can sum up everything I’ve learned about life: it goes on.

Robert Frost

Dalam tiga kata, Saya dapat merumuskan semua yang telah Saya pelajari tentang hidup: hidup terus berjalan.