Satu Senyum untuk Pagi yang Cerah

Dear Planners,

Mari kita awali minggu baru ini dengan satu senyuman manis agar kita selalu bersemangat dalam menjalani aktifitas kita sehari-hari. Jangan lupa, baca lagi agenda perencanaan yang telah Anda buat untuk hari ini dan lakukanlah semua pekerjaan Anda dengan senang hati, niscaya Anda akan mendapatkan hasil yang maksimal.

Begitu pula halnya dengan perencanaan keuangan Anda. Selalu sertakan tujuan dan alasan yang kuat mengapa anda berinvestasi dan berasuransi, lalu lakukanlah kegiatan tersebut dengan senang hati karena Anda mengerti. Jangan sampai Anda melakukannya hanya karena merasa kasihan atau solider terhadap teman Anda yang kebetulan adalah agen asuransi atau investasi tersebut. Dengan begitu, hasil yang akan anda dapatkan akan lebih maksimal.

Selamat berencana dengan senyuman…

Malam Planners

“It’s not what you say out of your mouth that determines your life, it’s what you whisper to yourself that has the most power!”
― Robert T. Kiyosaki

Niat yang kaubisikkan kepada dirimu sendiri lebih memiliki tenaga untuk menentukan jalan hidup yang kau ambil, daripada hanya sekedar kata-kata yang diucapkan….

Salam Planners

Paper Asset: Cara Smart Merencanakan Dana Warisan

Pada tulisan yang lalu, kita telah bicarakan pengertian tentang paper asset dan keuntungan yang dapat diperoleh apabila kita meencanakan dana warisan dengan paper asset Asuransi Jiwa.

Oke, sekarang Anda tertarik untuk merencanakan dana warisan anda dengan cara ini. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda memulai action Anda. Sebab, perencanaan ini akan sia-sia apabila Uang Pertanggungan (UP), yaitu sejumlah uang yang akan diterima oleh ahli waris Anda, ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga Anda paling tidak selama setahun sesudah kematian si Pencari Nafkah. Atau, bisa jadi Anda tidak memperhitungkan hutang-hutang yang harus Anda bayar, sehingga keluarga Anda harus menanggung semua cicilan dari hutang-hutang Anda tersebut. Oleh karena itu, Anda perlu meminta bantuan Perencana Keuangan untuk menghitung berapa uang pertanggungan (UP) yang sebaiknya Anda ambil.

Ada beberapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan dan perhitungkan ketika Anda merencanakan untuk membeli asuransi jiwa sebagai Warisan, terutama dalam menentukan jumlah uang pertanggungan. Diantaranya adalah:

  1. Berapa jumlah hutang yang Anda miliki?
  2. Berapa banyak aset/harta yang Anda tinggalkan untuk keluarga?
  3. Berapa lama aset tersebut dapat menghidupi Keluarga yang ditinggalkan tanpa harus menurunkan standar gaya hidup mereka?
  4. Berapa banyak dana yang diperlukan untuk membiayai kehidupan anak-anak Anda sampai mereka menjadi dewasa dan mandiri, termasuk biaya pendidikan mereka?

Setelah perhitungan terhadap faktor-faktor di atas dilakukan, Anda mungkin akan merasa terkejut, bahkan tertekan, setelah Anda mengetahui besarnya uang pertanggungan yang harus Anda persiapkan untuk keluarga Anda dan besarnya premi yang harus dibayar. Namun, sesungguhnya hal ini tidak perlu membuat Anda merasa tertekan atau pun khawatir karena pada dasarnya asuransi jiwa adalah sebuah perencanaan. Artinya, jumlah premi yang dibeli pada asuransi jiwa untuk perencanaan dana warisan dapat dipenuhi secara bertahap, sesuai dengan prioritas dan keadaan keuangan Anda.

Berikut ini adalah urutan prioritas yang kami sarankan untuk dipenuhi terlebih dahulu:

  1. Beli asuransi jiwa sebagai Warisan dengan jumlah uang pertanggungan yang dapat menutupi seluruh hutang-hutang Anda. Hal ini agar sekurang-kurangnya anda tidak mewariskan hutang kepada generasi berikutnya
  2. Apabila hutang-hutang Anda sudah diamankan, maka belilah asuransi jiwa berikutnya yang UPnya ditujukan untuk mengamankan kebutuhan hidup keluarga sehari-hari untuk rentang waktu tertentu, terhitung sejak, maaf, Anda meninggal dunia
  3. Jika Anda telah berhasil mengumpulkan sejumlah uang tambahan, belilah asuransi jiwa dengan nilai pertanggungan yang bisa memenuhi biaya-biaya untuk membesarkan anak-anak Anda, termasuk biaya pendidikannya. Jadi, meskipun tidak mudah mengaturnya, namun dengan perencanaan yang matang, hal di atas sangat mungkin dilakukan.

Demikian telah kami sampaikan beberapa pertimbangan yang Anda butuhkan dalam mengantisipasi risiko kehidupan keluarga Anda. Segera hubungi kami untuk membuat perhitungan dana warisan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga Anda.

Salam Planners

Have a Nice Weekend, Planners

Pagiii…

Mungkin sebagian dari anda ada yang masih bersiap-siap bekerja di hari Minggu ini, sementara yang lain masih menikmati hari liburnya, atau pun hanya ingin tinggal di rumah, menghabiskan waktu untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga tercinta. Apa pun kegiatan Anda, nikmatilah semua berkah yang telah diberikan oleh Tuhan, baik berupa nikmat sehat maupun nikmat hidup. Jangan lupa ikuti terus berita kami siang ini mengenai perencanaan dana warisan dengan Paper Asset Asuransi Jiwa…

Selamat Minggu Pagii…

Kutipan Malam

“Time waits for no one. The same is true for opportunities. “

Robert Kiyosaki

Waktu tidak akan menunggu kita, begitu pun kesempatan…

Selama kita masih diberi waktu dan kesempatan untuk hidup, pergunakanlah waktu dan kesempatan tersebut untuk merencanakan dan berusaha untuk mencapai semua impian kita…

Salam Planners

Paper Asset: Cara Smart Merencanakan Warisan (1)

Dear Planners,

Pada tulisan yang lalu, sudah kita bicarakan langkah-langkah dalam merencanakan dana warisan. Namun tahukah Anda, bahwa dalam merencanakan dana ini, Anda bisa mempercayakan paper asset pada Asuransi Jiwa sebagai sumber perencanaan dan persiapan dana warisan dengan  cara yang paling mudah, cepat, dan dengan hasil yang maksimal?

Paper Asset adalah

an asset that is not readily usable or convertible to cash” (InvestorWords.com, http://www.investorwords.com/3576/paper_asset.html#ixzz2Pdbd2HDz). Biasanya asset ini berupa laporan neraca atau rugi laba dan surat-surat berharga, yang sifatnya tidak liquid. Di Indonesia, merencanakan dana warisan melalui paper asset pada asuransi jiwa memang belum terlalu populer seperti layaknya di negara-negara maju. Sebagai orang Timur, kita cenderung untuk memiliki dan mewariskan harta real berupa tanah, rumah, perhiasan, hewan ternak, dan lain-lain.

Pada umumnya, selagi masih hidup kita enggan atau bahkan tabu bila membicarakan asuransi, khususnya Asuransi Jiwa sebagai sumber dana  warisan. Namun, banyak fakta yang memperlihatkan, bahwa tanpa adanya perencanaan warisan yang baik, ahli waris dalam satu keluarga bisa menjadi ribut dan akhirnya tujuan sang ahli waris untuk mendistribusikan kekayaan berupa aset yang dikumpulkan seumur hidupnya tidak tercapai. Lebih menyedihkan lagi, jika keluarga yang ditinggalkan terbebani utang yang belum lunas. Alih-alih mewariskan harta, orangtua malah mewariskan beban hutang kepada anak-anaknya.

Apabila harta warisan dibagikan/dihibahkan selagi orangtua masih hidup, ada kekhawatiran anak menjadi serakah dan durhaka kepada orangtuanya dengan mengusir atau berbuat dzalim, seperti yang terjadi pada nenek Artija baru-baru ini. Nenek Artija dituntut oleh anak kandungnya sendiri dan divonis hukuman penjara karena telah menebang pohon yang tumbuh di tanah yang telah dihibahkannya kepada anaknya. Belum lagi masalah biaya balik nama atas kepemilikan harta (tanah, bangunan, dan kendaraan) dapat mengurangi jumlah harta yang diwariskan. Tentunya, kita tidak ingin hal-hal buruk di atas terjadi pada diri kita, bukan?

Oleh karena itu, perencanaan dana warisan melalui paper asset berupa  asuransi jiwa dapat menjadi cara yang smart dalam merencanakan dana warisan Anda.

Bagaimana cara merencanakan dana warisan dengan cara ini? Kita simak pembahasan berikutnya pada berita kami besok siang.

Salam Planners

Semangat Pagi Indonesia

Selamat menikmati weekend Anda…

Jangan lupa, siapkan segala sesuatunya dengan baik dan ikuti terus berita kami siang ini tentang perencanaan dana warisan melalui paper asset.

Selamat mengikuti dan salam planners

Selamat malam Planners

Setelah Anda beraktifitas untuk merealisasikan semua perencanaan Anda selama sehari penuh di hari ini, ada baiknya sebelum beristirahat Anda review lagi semua perencanaan yang telah Anda buat serta aksi-aksi yang telah dilakukan. Sudah sesuaikah semua aksi tersebut dengan target-target pencapaian Anda? Bagian mana yang masih belum Anda lakukan dan bagian mana yang masih Perlu Anda perbaiki? Tentunya semua aksi harus sesuai dengan tujuan yang ingin Anda capai, bukan? Setelah Anda review kegiatan Anda hari ini, buatlah perencanaan baru harian untuk kegiatan Anda pada esok hari, dan REALISASIKAN…

Selamat beristirahat…

Langkah-langkah dalam Merencanakan Dana Warisan

Perencanaan dana warisan (estate planning) adalah salah satu bagian yang terpenting dalam perencanaan keuangan keluarga, karena kematian adalah risiko kehidupan yang tidak dapat dielakkan lagi. Sesuai dengan Firman Tuhan, “Setiap yang bernyawa pasti akan menuju kematian.” Namun, banyak dari kita yang tidak melakukan perencanaan dana warisan, sehingga ketika meninggal, ahli waris saling bersengketa untuk memperebutkan harta tersebut. Selain itu, seringkali juga terjadi ahli waris yang tidak mengetahui lokasi aset fisik yang dimiliki, atau pun hutang-hutang yang dimiliki oleh kerabatnya yang meninggal tersebut. Oleh karena itu, perencanaan dana warisan merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, terutama bagi mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki keturunan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan dana warisan adalah sebagai berikut:
 
1. Kumpulkan semua informasi tentang semua aset yang kita miliki(baik aset Lancar, aset Investasi ataupun aset Guna). Informasikan dan diskusikan kepemilikan aset tersebut kepada pasangan kita ataupun kepada orang tua kita agar semakin jelas berapa besar nilai aset yang kita miliki.

2. Hitung besarnya hutang-hutang kita, baik itu hutang KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), dan pinjaman lunak ke sahabat atau ke kerabat kita. Jangan lupa, hitung juga hutang kartu kredit dan kredit tanpa agunan (bunganya sekitar 36%-42% per tahun) yang Anda miliki. Hitung semua total kewajiban (hutang) dan informasikan kepada ahli waris atau wali yang dapat dipercaya (bila ahli waris masih di bawah umur), sehingga si ahli waris ataupun beserta walinya mengetahui kondisi keuangan kita dan pasangan kita. Apabila Anda tidak memiliki kerabat atau pun saudara yang bisa dipercaya, Anda dapat menggunakan jasa pengacara dan perencana keuangan untuk mencatat semua kekayaan Anda dan menyampaikannya kepada ahli waris Anda ketika Anda meninggal dunia.

3. Setelah melakukan perhitungan terhadap total aset dan total hutang, hitung total aset bersih yang kita miliki dengan mengurangi semua aset yang kita miliki dengan total hutang yang kita punya. Nah hasil dari itu adalah total aset bersih kita.

4. Sesuaikan dengan agama yang Anda anut untuk menentukan porsi dan ahli waris yang berhak atas harta Anda. Jika Anda beragama Islam, Anda bisa gunakan hukum waris Islam. Untuk yang non-Muslim, Anda bisa gunakan hukum waris negara.

5. Legalkan semua perencanaan dana warisan anda agar sah di mata hukum dengan mendatangi notaris. Hal ini untuk mencegah beberapa hal yang tidak kita inginkan (perselisihan) atas harta warisan kita.

Semoga langkah-langkah di atas bisa dijadikan acuan bagi Anda yang sedang merencanakan warisan untuk ahli waris Anda. Jika semua terencana dengan baik, maka ketenangan jiwa bisa kita dapatkan.

Salam Planners

Mentari Pagi

PAGIII Planners…
Mari Kita sambut mentari pagi hari ini dengan penuh semangat. Realisasikan semua perencanaan yang sudah Anda buat dengan ACTION, karena sebagus dan sedetail apa pun perencanaan Anda, semuanya tidak akan memiliki arti jika tidak direalisasikan dengan perbuatan nyata…

Selamat berencana dan beraksi…