“Darkness cannot drive out darkness: only light can do that. Hate cannot drive out hate: only love can do that.”
― Martin Luther King Jr.
Batu Kedua: Cicilan-cicilan yang Tidak Terproteksi
Dear Planners,
Hal kedua yang harus diperhitungkan dalam menyiapkan dana warisan sebagai tiang penyangga apabila pasangan atau diri kita, atau keduanya mengalami musibah atau kematian adalah cicilan-cicilan yang tidak terproteksi. Kenapa perhitungan ini sangat penting? Tentunya kita tidak ingin meninggalkan beban hutang kepada anak-cucu kita, bukan? Oleh karena itu, cicilan-cicilan ini harus diperhitungkan agar apabila terjadi musibah atau kematian pada orangtua mereka, cicilan-cicilan tersebut dapat segera dilunasi oleh ahli waris. Bagaimana cara menghitungnya? Yaitu dengan menghitung sisa hutang pokok yang ada di tahun tersebut.
Never Give Up Planners!
“I have not failed. I’ve just found 10,000 ways that won’t work.”
― Thomas Edison
Bentuk Pola Kebiasaan Anda
Dear Planners,
Tadi pagi saya kembali senam lagi setelah sekian lama tidak senam-senam. Walaupun gerakannya sangat saya suka, yaitu Latin dance+BL, tapi ternyata memaksa tubuh untuk kembali bergerak setelah sekian lama off itu berat juga rasanya ya. Alhamdulillah, setelah berulangkali mengikuti gerakan instruktur di depan dan menikmati irama musik Latin yg ada, akhirnya bisa lancar juga….
Hal ini bisa juga terjadi di dalam melakukan aktifitas hidup kita yang lain, seperti memulai kembali aktifitas bisnis atau menyusun Tugas Akhir yang sempat terhenti. Untuk memulainya lagi pasti terasa berat. Namun, kalau kita latih diri ini untuk melakukannya setiap hari, lama-lama pasti akan terbiasa dan semakin mahir menjalankannya hingga meraih kesuksesan….
SALAM SUKSES!!
Batu Pertama: Biaya Hidup Anda
Dear Planners,
Dalam merencanakan dana warisan sebagai pilar penyangga bagi kehidupan rumah tangga apabila Anda atau pasangan Anda, atau keduanya sudah tidak bisa lagi menopang keranjang batu beban kehidupan karena dipanggil oleh Tuhan YME, hal pertama yang harus diperhitungkan adalah biaya hidup keluarga Anda. Hal ini perlu dilakukan apabila kita ingin keluarga kita tetap dapat hidup dengan standar yang sama ketika kita atau pasangan kita meninggal dunia.
Contohnya:
Pengeluaran keluarga Pak Ali adalah sebesar Rp. 16.200.000,- per bulan, sedangkan pengeluaran pribadi Pak Ali adalah sebesar Rp. 2.400.000,- per bulan. Pak Ali memiliki seorang ibu berusia 70 tahun. Selain itu, dia juga memiliki dua orang anak yang berusia 12 dan 10 tahun. Diperkirakan Pak Ali harus menanggung biaya hidup ibu kandungnya sampai beliau berumur 88 tahun, dan juga biaya hidup anak2nya sampai berusia 25 dan 22 tahun. Dari data tersebut, dapat diketahui masa tanggungan terlama, yaitu 18 tahun (ibu). Asumsi ekspektasi bunga bank tetap konstan 5% per tahun dan inflasi tetap konstan 2% per tahun.
Dari data di atas, kita bisa membuat perhitungan berapa uang pertanggungan yang dibutuhkan agar keluarga pak Ali dapat hidup dengan standar yang sama. Pendapatan per tahun yang dibutuhkan = (Rp. 16.200.000 – 2.400.000) x 12 = Rp. 165.600.000,- per tahun. Jangka waktu kebutuhan proteksi keluarga = 18 tahun, dan ekspektasi hasil investasi real = 5% – 2% = 3% per tahun. Dengan kalkulator finansial, dapat dihitung jumlah dana untuk proteksi biaya hidup keluarga yang dibutuhkan adalah Rp. 2.345.910.000,-
Hadapi Rasa Takut Anda!
“Ketika kita mulai melakukan hal-hal yg kita takuti, rasa takut akan lari dr kita.”
SEMANGATTT
Menjadi Pemenang atau Pencari Alasan? Semuanya Ada di Tangan Anda
Orang rata2 menjadikan masalah yang dihadapinya sebagai alasan untuk tidak bisa maju…
Orang yang luar biasa menjadikan setiap masalah sebagai suatu kesempatan untuk maju….
Mau menjadi orang yang mana, pilihan ada di tangan kita masing2….
G’night Y’all….
Batu-batu Beban Kehidupan
Dear Planners,
Kemarin kita telah membahas cerita tentang keranjang yang penuh berisi batu-batu yang berat yang berada di atas sebuah papan, yang setiap hari harus ditopang oleh setiap pasangan suami-istri yang berjalan di atas kehidupan yang penuh dengan tantangan dan risiko, agar kehidupan berumah-tangga berjalan dengan baik. Batu-batu berat yang berada di dalam keranjang tersebut melambangkan beban biaya-biaya yang harus mereka topang setiap hari, dengan sekuat tenaga mereka. Walau merasa lelah karena harus menopangnya setiap waktu dengan lengan lurus ke atas, tentunya pasangan ini tidak boleh menurunkan salah satu lengannya walau sedetikpun, agar papan yang mereka topang tersebut tidak oleng dan beban batu biaya hidup yang berada di dalam keranjangnya jatuh menimpa keluarganya.
Secara umum, ada 7 buah batu yang harus diperhitungkan oleh pasangan suami-istri, agar pilar-pilar yang dipakai untuk menyangga kehidupan rumah-tangga apabila suatu waktu terjadi risiko kehidupan (seperti kematian atau sakit keras) kepada salah satu dari pasangan tersebut atau keduanya. Diantaranya adalah:
1. Batu biaya hidup sehari-hari
2. Batu tanggungan cicilan yang tidak diproteksi
3. Batu biaya pendidikan anak
4. Batu biaya kesehatan
5. Batu biaya hidup orangtua (jika masih ada)
6. Batu biaya hidup di masa tua (pensiun)
7. Batu investasi dan tabungan
Ketujuh batu tersebut harus diperhitungkan dengan baik, sehingga pilar penopang berupa uang tunai yang kita sediakan untuk menggantikan posisi kita apabila kita sudah tidak bisa menopangnya lagi karena sakit keras atau meninggal dunia dapat berdiri dengan kokoh dan bisa menopang kehidupan keluarga kita dengan baik. Ingin tahu lebih lanjut bagaimana cara menghitung berat batu tersebut? Kita simak pembahasannya di postingan berikutnya. Selamat beraktifitas dan tetap semangat.
Salam Planners
Bersiap Mencapai Target Hari Ini
Pencapaian masih jauh di bawah target??? Ubah strategi Anda, jangan ubah mimpi Anda!!!
Why do I Need Life Insurance?
“If a child, a spouse, a life partner, or a parent depends on you and your income, you need life insurance.”
― Suze Orman
