Dear Planners,
Life isn’t about finding yourself. Life is about creating yourself
–George Bernard Shaw
Hidup bukanlah untuk mencari jati diri. Namun, hidup adalah untuk meciptakan dirimu sendiri.
Semangat Pagiii!!
Salam Planners
Dear Planners,
Life isn’t about finding yourself. Life is about creating yourself
–George Bernard Shaw
Hidup bukanlah untuk mencari jati diri. Namun, hidup adalah untuk meciptakan dirimu sendiri.
Semangat Pagiii!!
Salam Planners
Dear Planners,
Sebelum Anda beristirahat malam hari ini, marilah kita renungkan kalimat berikut ini:
In life, if you don’t risk anything, you risk everything.
Di dalam hidup , apabila kau tidak mengambil risiko apa-apa, kau akan berisiko kehilangan semuanya.
Jadi, jangan pernah takut untuk mengambil suatu risiko, karena apabila kita gagal, kita masih memiliki kesempatan untuk memulai lagi dengan perencanaan yang lebih matang, berdasarkan pelajaran dari kegagalan kita yang lalu.
Salam Planners
Dear Planners,
Pada tulisan yang lalu, kita telah membahas langkah keempat dari tujuh langkah menuju kebebasan finansial, yang bertujuan untuk mengendalikan arus kas agar kita bisa mengurangi pengeluaran kita. Setelah mengenali dan mengurangi semua arus kas yang merugikan, kita bisa mengambil langkah kelima, yaitu memaksimalkan kinerja uang Anda dengan berinvestasi.
Ada dua alasan utama orang berinvestasi, yaitu pertama untuk mendapatkan kenaikan modal dan kedua untuk mendapatkan arus kas yang cukup rutin. Contohnya, seorang investor yang membeli saham pada saat ini mengharapkan adanya kenaikan harga yang cukup signifikan pada saat dia menjualnya 10 tahun kemudian (kenaikan modal) dan memperoleh pemasukan secara berkala dari dividen yang dibagikan setiap tahun. Contoh yang lain, seorang investor yang membeli rumah, merenovasinya, dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi mengharapkan adanya kenaikan modal. Sedangkan apabila rumah tersebut disewakan atau dibuat kos-kosan, maka investor tersebut bisa mendapatkan penghasilan rutin setiap bulannya. Apabila Anda ingin memiliki penghasilan tambahan yang rutin, maka Anda bisa berinvestasi dengan strategi untuk mendapatkan arus kas rutin. Namun, apabila Anda ingin mencapai suatu impian di masa yang akan datang, maka Anda perlu menggunakan strategi kenaikan modal.
Dalam berinvestasi selalu ada risiko kerugian yang bisa dialami oleh investor. Namun, risiko tersebut sesuai dengan kemungkinan imbal hasil (return) yang bisa dihasilkan oleh suatu investasi. Semakin tinggi risiko yang dimiliki oleh suatu investasi, semakin tinggi pula imbal hasil yang didapat. Sebaliknya, semakin rendah risiko yang dimiliki, maka imbal hasil yang didapat akan semakin rendah juga. Tingkat toleransi masing-masing orang dalam menghadapi risiko berbeda-beda. Oleh karenanya, sebelum memilih suatu investasi, ada baiknya kita mengetahui profil risiko investasi yang kita miliki, agar kita tidak mudah panik dan mengalami kerugian yang besar apabila di tengah jalan ternyata kinerja investasi yang kita ambil tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Anda bisa mengetahui profil risiko Anda dengan mengisi kuesioner profil risiko (klik di sini) dan memperoleh jawabannya dengan mengirimkan jawaban Anda ke email kami.
Apabila Anda telah mengetahui profil risiko Anda, Anda bisa berinvestasi dengan lebih nyaman, sesuai dengan karakteristik Anda. Berikut ini daftar investasi, dari yang memiliki risiko terendah sampai yang memiliki risiko tinggi:
Tingkat I: Kas, terdiri dari rekening tabungan, giro, deposito, dan reksa dana pasa uang.
Tingkat II: Obligasi (surat pemberian hutang kepada pemerintah/korporasi), terdiri dari Surat Utang Negara, Obligasi korporasi, Obligasi Ritel Indonesia, Sukuk Ritel, Reksa dana pendapatan tetap, dan Reksa dana terproteksi pendapatan tetap.
Tingkat III: Komoditas, terdiri dari emas, permata, perak, tembaga, kelapa sawit, lukisan, batik kuno, dan barang koleksi lainnya.
Tingkat IV: Properti, yang terdiri dari rumah, apartemen, tanah, gedung perkantoran, dan ruko/rukan.
Tingkat V: Saham (surat kepemilikan modal pada suatu perusahaan/organisasi) terdiri dari saham atas perusahaan publik, saham atas perusahaan tertutup, penyertaan modal pada sebuah bisnis, Reksa dana saham, Reksa dana campuran, dan Reksa dana indeks.
Selain berdasarkan profil risiko yang Anda miliki, jenis investasi di atas juga dipilih berdasarkan jangka waktu tujuan atau impian keuangan yang ingin dicapai. Apabila Anda ingin mencapai suatu tujuan keuangan jangka pendek (kurang dari 5 tahun), pilih investasi dari Tingkat I dan II. Namun, apabila Anda ingin mencapai tujuan keuangan jangka menengah (5-10 tahun) Anda bisa memilih investasi dari tingkat III dan IV, dan untuk target keuangan jangka panjang (lebih dari 10 tahun) pilih investasi Tingkat V (saham), karena dalam jangka waktu panjang diharapkan nilainya akan semakin meningkat, walaupun terdapat fluktuasi harga harian.
Setelah mengetahui profil risiko Anda dan tujuan/target/impian keuangan jangka panjang Anda, Anda bisa memilih jenis investasi yang tepat dan mencapai semua target Anda dengan lebih mudah, bukan? Apabila ada yang ingin ditanyakan, Anda bisa berkonsultasi dengan kami via email atau nomor kontak yang tersedia pada kotak di samping kanan. Selamat berencana dan mencapai kebebasan finansial Anda.
Salam Planners
Dalam mengejar cita-cita, hendaknya disertai dengan niat untuk bersungguh-sungguh untuk mencapainya. Seperti yang dikatakan dalam kutipan berikut ini:
If you really want to do something, you’ll find a way. If you don’t, you’ll find an excuse.
So, jangan buang-buang waktu lagi. Segera lakukan sesuatu untuk mencapai cita-cita Anda tanpa kenal kata menyerah.
Salam Planners
Dear Planners,
Believe that life is worth living and your belief will help create the fact.
William James
Dear Planners,
Kali ini kita akan lanjutkan pembahasan kita ke langkah ke-empat dari 7 langkah menuju kebebasan finansial, yaitu kenali dan atur gaya belanja Anda. Ketika Anda membaca judul artikel ini pasti Anda bertanya-tanya kenapa sih kita perlu mengenal dan mengatur gaya belanja kita?
Siapa yang tidak suka belanja? Hampir semua orang pasti suka belanja, baik itu belanja kebutuhan pokok sehari-hari maupun belanja kebutuhan yang lainnya. Namun, dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, kini kita bisa belanja dengan lebih mudah lagi, baik secara online atau pun offline. Selain itu, dengan ditemukannya alternatif cara bayar baru, seperti kartu kredit, kartu debit, transfer, cek, giro, dan lain sebagainya, maka otomatis kita akan semakin mudah untuk mengadakan transaksi keuangan kapan saja dan di mana saja. Bila tidak diwaspadai, segala kemudahan ini akan membuat kita semakin konsumtif, dengan berbelanja diluar kebutuhan dan kemampuan finansial kita. Akibatnya, hutang kartu kredit kita akan semakin menumpuk dan memnjauhkan kita dari kebebasan finansial yang kita impikan.
Pada dasarnya, tidak ada yang salah dengan berbelanja, selama hal ini dilakukan secara wajar, dengan berbelanja sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita. Namun, apabila kita melakukannya diluar kendali dan kemampuan finansial kita, hal itu akan menjadi masalah besar bagi kita di kemudian hari. Karena gaya belanja setiap orang berbeda-beda, maka kita perlu mengenali faktor apa saja yang bisa menjadi pencetus hasrat belanja kita, sehingga hasrat tersebut bisa kita kendalikan dengan lebih baik.
Menurut Prita Ghozie di dalam bukunya yang berjudul “Menjadi Cantik, Gaya, dan Tetap Kaya” (Agustus 2013), pada umumnya terdapat lima gaya belanja yang bisa dilihat dari karakter belanja seseorang (126-127). Diantaranya adalah:
Setelah mengetahui jenis-jenis gaya belanja di atas, kira-kira Anda memiliki gaya belanja yang mana? Coba Anda tanyakan kepada diri Anda dan tentukan gaya belanja Anda. Anda bisa memiliki lebih dari satu gaya belanja. Setelah mengetahui gaya belanja Anda, Anda dapat menghindari faktor-faktor pencetus hasrat belanja Anda atau berpikir lebih jauh lagi mengenai kegunaan dan kebutuhannya sehingga Anda dapat mengerem keinginan belanja tersebut. Atau, Anda tahan dulu hasrat untuk membeli barang-barang branded sambil menyisihkan sebagian penghasilaan Anda untuk ditabung dan dibelanjakan untuk memenuhi keinginan Anda apabila dananya telah cukup.
Memang, tidak ada salahnya berbelanja, asalkan memang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda, sehingga Anda bisa menyisihkan sebagian pendapatan Anda untuk hal-hal yang lebih penting lagi, seperti memenuhi impian Anda di masa depan.
Salam Planners
Dear Planners,
Go confidently in the direction of your dreams. Live the life you have imagined.
— Henry David Thoreau
Majulah dengan percaya diri menuju impian-impianmu. Hiduplah di kehidupan yang telah kau impikan.
Dear Planners,
“Accept responsibility for your life. Know that it is you who will get you where you want to go, no one else.”
Dear Planners,
Pada tulisan sebelumnya, kita sudah membahas 2 jenis hutang berdasarkan keuntungan dan urgensinya untuk segera dilunasi. Kali ini kita lanjut dengan jesnis hutang yang ketiga, yaitu hutang super-jahat.
3. Hutang super-jahat
Hutang super-jahat adalah hutang yang memiliki bunga hingga 42% per tahun, dan apabila tidak segera dilunasi, Anda akan terkena bunga majemuk (bunga berbunga) yang akan benar-benar melilit kehidupan Anda. Salah-satu contoh dari hutang jenis ini adalah hutang kartu kredit, yang bisa mengindikasikan bahwa keuangan Anda jauh lebih besar pasak daripada tiang.
Bagi Anda yang terbiasa berbelanja dengan menggesek kartu kredit, Anda harus waspada terhadap bahaya laten bahwa seakan-akan Anda memang sanggup memiliki standar hidup yang tinggi, tanpa berpikir lebih panjang lagi dampak yang dihasilkan oleh penggunaan kartu kredit ini apabila kita tidak segera melunasinya. Hal ini disebabkan oleh pemikiran bahwa seolah-olah kartu kredit menyediakan penghasilan tambahan bagi kita, sehingga sulit mengendalikan hasrat untuk belanja. Padahal kenyataannya sama-sekali tidak begitu.
Namun, sekali lagi, memiliki dan menggunakan kartu kredit tidak selalu merugikan, asalkan kita selalu bisa melunasinya pada saat tanggal jatuh tempo. Jadi, sebelum Anda memutuskan untuk menggunakan kartu kredit, pastikan bahwa Anda memang memiliki dana untuk membayarnya dengan cash.
Membebaskan Diri dari Hutang
Bagi Anda yang sudah terlanjur terlilit hutang jelek dan super-jahat, sebaiknya Anda segera melunasinya, dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Demikian tips dan trik mengenali dan melunasi hutang Anda. Apabila Anda tidak memiliki uang tunai untuk segera melunasi hutang supe-jahat, sebaiknya Anda hindari hutang semacam ini karena akan menyusahkan hidup Anda, dan menjauhkan Anda dari impian mencapai kebebasan finansial. Hidup Anda akan lebih nyaman tanpa lilitan hutang, bukan?
Salam Planners
Dear Planners,
Di dalam hidup ini akan selalu ada tantangan-tantangan baru yang menanti Anda di masa yang akan datang. Namun, yang terpenting di sini adalah sikap kita untuk senantiasa mengatasi tantangan-tantangan tersebut dengan tenang. Seperti yang dikatakan oleh Joshua J. Marine:
“Challenges are what make life interesting and overcoming them is what makes life meaningful.”
Tantangan-tantangan membuat kehidupan ini menarik dan mengatasinya membuat hidup lebih berarti.
Salam Planners!