Mulai Sekarang Juga!!

Dear Planners,

Dalam mencapai impian hidup, hendaknya kita memulai aksi kita sekarang juga. Jangan pernah menunggu sampai perencanaan kita sempurna, karena kesempurnaan itu musuhnya hal-hal baik:

The perfect is the enemy of the good

Jadi, tunggu apa lagi? Bergegaslah mengambil langkah dengan perencanaan yang baik, jangan menunggu sampai sempurna baru memulainya. Anda akan menyesal karena kehilangan banyak kesempatan.

Salam Planners

Langkah Ketiga Menuju Kebebasan Finansial: Kenali dan Lunasi Hutang Anda (1)

Dear Planners,

Terkadang di dalam hidup ini kita tidak bisa menghindar dari yang namanya berhutang, baik itu karena alasan kepepet untuk memenuhi kebutuhan hidup, ingin menambah modal,  atau pun karena sekadar mengikuti trend. Apa pun alasannya, apabila kita berhutang, berarti kita wajib untuk melunasinya, bukan?

Pada tulisan sebelumnya, telah kita bahas bahwa dilihat dari jangka waktu pelunasannya, terdapat dua jenis hutang, yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Namun, pada tulisan ini kita akan membahas apakah suatu hutang itu baik, jelek, atau super-jahat, karena dengan begitu kita akan mengetahui hutang mana yang harus dijadikan prioritas untuk dilunasi terlebih dahulu dan dikendalikan agar Anda dapat terbebas dari lilitan hutang dan melangkah dengan ringan menuju kebebasan finansial. Berikut ini, definisi mengenai hutang baik, hutang jelek, dan hutang super-jahat:

1. Hutang baik

Hutang baik adalah hutang yang dilakukan untuk mempercepat terbentuknya nilai kekayaan atau untuk menghasilkan sesuatu yang produktif. Contohnya, membeli rumah tinggal dan berinvestasi dengan cara kredit. Apabila kita hanya mengandalkan tabungan untuk memiliki rumah, dikhawatirkan tidak akan terbeli karena selain memakan waktu lama, harga rumah juga semakin lama akan semakin mahal. Oleh karena itu, kita perlu bantuan kredit agar bisa memiliki rumah yang kita inginkan.

Selain untuk memiliki rumah pertama, hutang yang dikatakan sebagai hutang baik adalah hutang yang ditujukan untuk menghasilkan sesuatu yang produktif, seperti untuk berinvestasi. Dengan berhutang untuk harta investasi ini, diharapkan keuntungan yang dihasilkan bisa digunakan untuk membayar pokok hutang plus bunga, serta memberikan keuntungan tambahan bagi si pengutang. Contoh hutang untuk investasi adalah hutang untuk membeli tanah yang dijual kembali, hutang untuk membangun rumah kos, dan hutang untuk mengumpulkan tabungan.

Namun, Anda harus waspada apabila Anda berhutang untuk berinvestasi, karena tidak ada yang bisa menjamin bahwa suatu investasi akan selalu menghasilkan keuntungan. Oleh karena itu, sebelum berhutang untuk investasi, kita harus mengetahui dengan pasti profil risiko dan kinerja dari investasi yang akan kita lakukan agar tidak mengalami kerugian yang berlipat ganda karena masih harus membayar pokok hutang plus bunganya. Selain itu, Anda juga harus mengetahui berapa break-event return (nilai return) yang Anda butuhkan agar margin lending (selisih keuntungan dengan cicilan yang harus dibayar) dapat menguntungkan bagi Anda.

2. Hutang jelek

Hutang jelek adalah hutang yang dibuat untuk membeli barang yang nilainya bisa menurun (barang konsumtif). Biasanya, hutang ini memiliki jumlah cicilan hutang (pokok+bunga) yang lebih besar daripada saat barang yang dibeli dengan hutang tersebut dijual kembali. Contohnya, hutang kredit pemilikan kendaraan bermotor. Bila kita membeli mobil baru tahun ini dengan harga Rp. 200 juta, maka bisa dipastikan bahwa pembayaran hutang Anda pasti minimal Rp. 220 juta (asumsi bunga kredit 9% petahun untuk jangka waktu 1 tahun plus biaya lainnya). Namun, apabila Anda ingin menjualnya kembali di tahun depan, belum tentu harganya bisa melebihi Rp. 220 juta. Selain itu, berhati-hatilah apabila kita mengambil kredit untuk pembelian rumah kedua dan seterusnya dengan mengagunkan sertifikat rumah pertama. Hal ini dikarenakan adanya risiko kehilangan rumah pertama apabila di tengah jalan kita tidak sanggup membayar cicilan rumah kedua tersebut. Akan sangat menyedihkan apabila kita sampai kehilangan tempat tinggal hanya karena ingin memiliki rumah kedua yang di luar batas kemampuan kita, bukan?

Oleh karena itu, sebelum mengambil hutang kita harus mengetahui dengan pasti kemampuan finansial diri kita. Buatlah riset penawaran kredit untuk metode pembayaran, tingkat suku bunga, dan kemungkinan penalti yang paling kompetitif dan prioritaskan pelunasan untuk hutang jelek ini.

3. Hutang super-jahat

hutang super-jahat akan dibahas pada tulisan selanjutnya. Stay tuned….

Salam Planners

Tiga Hal Dalam Hidup yang Tidak Akan Pernah Kembali

“Three things you cannot recover in life: the WORD after it’s said, the MOMENT after it’s missed and the TIME after it’s gone. Be Careful!”

– Unknown

Tiga hal yang tidak dapat diperbaiki lagi dalam hidup: KATA yang telah terucap, MOMENTUM yang telah terlewat, dan WAKTU yang telah hilang. Hati-hatilah!

Syukuri Apa yang Kita Dapat Hari Ini

Dear Planners,

Sebelum kita beristirahat malam hari ini, mari kita evaluasi lagi semua yang telah kita capai hari ini. Apabila hasilnya masih belum sesuai dengan target kita, jangan lantas kita menjadi putus asa dan bersedih. Seperti yang dikatakan oleh dr. Seuss:

Don’t cry because it’s over, smile because it happened

Semoga esok prestasi kita akan semakin membaik dan berjalan sesuai dengan target yang sudah kita susun sebelumnya… aamiin…

Salam Planners

Langkah Kedua Menuju Kebebasan Finansial: Periksa Kesehatan Finansial Anda (2)

Dear Planners,

Kemarin kita telah bahas mengenai langkah kedua menuju kebebasan finansial, yaitu periksa kesehatan finansial Anda dengan mengisi Kolom Neraca. Hari ini, kita akan bahas tentang kemana saja perginya uang kita melalui Kolom Arus Kas (klik di sini untuk download kolom arus kas). Penting sekali bagi kita untuk mengetahui dengan pasti ke mana saja perginya uang yang kita habiskan, sehingga kita bisa mengetahui bagian-bagian yang harus kita kendalikan agar semakin banyak pendapatan yang tersisa untuk ditabung atau diinvestasikan untuk mencapai kebebasan finansial.

2. Kolom Arus Kas

Di dalam kolom ini, Anda bisa mencatat semua arus keuangan Anda selama satu bulan, baik yang masuk maupun yang keluar. Untuk mengetahui jumlah rata-rata pendapatan dan pengeluaran Anda perbulan, Anda bisa mengisi kolom ini selama 3 bulan ke depan. Setelah itu, Anda bisa melihat apakah arus kas Anda sudah bergerak ke arah yang positif atau masih besar pasak daripada tiang.

Karena di sini kita ingin mengetahui rata-rata jumlah pendapatan dan pengeluaran Anda perbulan, maka semua data yang dimasukkan ke dalam kolom ini adalah memang pendapatan dan pengeluaran yang rutin dilakukan setiap bulannya. Sehingga, apabila ada data pemasukan/pengeluaran yang tidak rutin, seperti PBB, pajak kendaraan, dan lain-lain, maka tulis Ya pada kolom Variabel.

Kolom arus kas ini terbagi atas dua bagian utama, yaitu Pendapatan dan Pengeluaran. Kolom Pendapatan terdiri dari semua penghasilan yang didapatkan, baik berupa gaji, bonus, atau pun warisan. Sedangkan pada kolom Pengeluaran, terdapat sub-sub-bagian yang terdiri dari Uang yang ditabung, Uang yang dibelanjakan, Cicilan hutang, dan Uang untuk gaya hidup. Apabila masih terdapat sisa/selisih dari total pendapatan dan total pengeluaran, maka bisa dibilang bahwa arus kas Anda bergerak secara positif.

Wealth Principle #7

Good morning Planners,

Creating wealth occurs as a result of setting values, the value of building wealth

Menghasilkan kekayaan terjadi karena adanya nilai yang terbentuk, yaitu nilai dari membangun kekayaan.

Wealth Principle #6

Dear Planners,

Sebelum beristirahat malam hari ini, mari kita simak prinsip kekayaan nomor 6 berikut ini:

Savings must be a priority

It doesn’t matter how much money flows from your hands, it is how much you choose to save that means a lot.

Tabungan adalah hal yang utama

Tidak masalah seberapa besar uang yang mengalir melalui tangan Anda, yang penting besarnya jumlah uang yang Anda pilih untuk ditabungkan.

Salam Planners

Langkah Kedua Menuju Kebebasan Finansial: Periksa Kesehatan Finansial Anda (1)

Dear Planners,

Pada tulisan sebelumnya kita telah membahas tentang langkah pertama menuju kebebasan finansial, yaitu menetapkan dengan SMART tujuan/impian yang ingin dicapai. Sekarang, kita akan lanjut kepada langkah kedua menuju kebebasan finansial, yaitu periksa kesehatan finansial/keuangan. Ibaratnya kita akan mengikuti kejuaraan lomba lari, memeriksa kesehatan finansial kita sebelum dan secara reguler setelah setiap babak penyisihan adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan, agar kita bisa mengatur strategi dan mengetahui kemajuan dari semua usaha yang telah kita lakukan dalam meraih mimpi kita.

Kesehatan finansial dapat diketahui dengan memeriksa seberapa kayanya kita dan mendeteksi ke mana perginya uang kita. Yang disebut dengan kaya adalah apabila jumlah kekayaan lebih besar daripada jumlah hutang. Untuk itu, Anda perlu menjabarkan daftar kekayaan dan hutang Anda pada kolom Neraca, agar Anda mengetahui posisi kekayaan Anda saat ini, dan selanjutnya secara berkala (3-6 bulan sekali). Setelah itu, deteksi ke mana saja perginya uang Anda, dengan mengisi kolom Arus Kas setiap bulan. Dengan mengisi kolom Arus Kas, Anda bisa mengetahui seberapa boros atau seberapa ketatnya Anda dalam mengatur keuangan, sehingga Anda dapat mengetahui dengan pasti ke mana saja perginya uang Anda.

1. Kolom Neraca

Di Kolom Neraca (Klik sini), Anda bisa menjabarkan semua kekayaan dan hutang Anda, yang dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

a. Harta likuid (Harta lancar)

Harta likuid adalah harta yang mudah dijual untuk mendapatkan sejumlah uang tunai, apabila sewaktu-waktu Anda membutuhkannya. Harta ini dibagi lagi menjadi:

1) Harta simpanan (harta yang dapat dicairkan dalam waktu di bawah 1 tahun), seperti tabungan, giro, deposito, dan reksa dana pasar uang.

2) Harta investasi (harta yang diharapkan dapat memberi suatu pendapatan tetap yang berkala atau kenaikan atas modal), seperti saham, obligasi, reksa dana selain pasar uang, dan emas batangan.

b. Harta tidak likuid (harta tidak lancar)

Harta tidak likuid adalah harta yang tidak mudah dicairkan dalam waktu singkat. Harta ini dapat dibagi menjadi:

1) Harta konsumsi, yang digunakan sehari-hari dan merupakan bagian dari kegiatan kehidupan Anda. Contohnya: rumah tinggal, kendaraan, furnitur, perhiasan yang dipakai, dan barang warisan.

2) Harta investasi, yang tidak digunakan untuk keperluan konsumsi (kegiatan sehari-hari), karena mengharapkan adanya pendapatan tetap berkala atau kenaikan modal dari kepemilikan harta tersebut. Contohnya: rumah, apartemen, dan mobil yang disewakan, tanah, koleksi benda-benda seni, dan koleksi benda-benda kuno.

c. Hutang jangka pendek

Hutang jangka pendek adalah kewajiban yang harus Anda bayar dalam jangka waktu di bawah 1 tahun. Contohnya: hutang kartu kredit dan hutang kredit multiguna jangka pendek.

d. Hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang adalah hutang atau kewajiban yang harus dibayarkan dalam jangka waktu di atas 1 tahun. Contohnya: hutang KPR, KPM, kredit multiguna jangka panjang, atau hutang kepada perusahaan tempat Anda bekerja.

Apabila setelah semua harta dan hutang dijabarkan, selisihnya merupakan nilai kekayaan bersih Anda. Ada 3 kemungkinan hasil akhir dari perhitungan kolom neraca, yaitu:

1. Kekayaan bersih positif, artinya harta yang dimiliki lebih besar daripada hutang/kewajiban.

2. Kekayaan bersih negatif, artinya hutang/kewajiban Anda lebih besar daripada harta yang Anda miliki.

3. Kekayaan bersih nol, artinya jumlah hutang/kewajiban dan harta yang Anda miliki sama besar.

Kolom neraca perlu diisi secara berkala setiap 3-6 bulan sekali untuk mengetahui posisi dan kemajuan keuangan Anda. Apabila nilai kekayaan bersih Anda selalu meningkat, berarti Anda telah melakukan kendali yang baik terhadap keuangan Anda sendiri. Dua jempol untuk Anda!

Demikian pembahasan mengenai kolom neraca. Pembahasan mengenai kolom arus kas akan kami bahas pada tulisan berikutnya. Selamat mengikuti.

Salam Planners

The Importance of Planning

Morning Planners,

In order to reach our goals, we must plan them first, but plans without actions are bullshits. Just like Sir Winston Churchill said:

“Plans are of little importance, but planning is essential.”
― Winston Churchill

So, let’s plan for your dreams and take some actions to reach them, then make them real.

Cheers….

Wealth Principle #5

Dear Planners,

To build wealth, you must spend less than you earn.

Successful personal finance is all about building a positive cash flow. This is easy to say, but not always easy to do.

Good night….