Investasi Anda, Apa Betul Sudah Bisa Dikatakan Sebagai Investasi?

Siang planners..

Investasi yang Anda lakukan, apa betul sudah bisa dikatakan sebagai investasi? Atau jangan-jangan hanya tabungan biasa?

Suatu produk bisa dikatakan sebagai produk investasi apabila memiliki 2 ciri. Ciri yang pertama adalah, produk tersebut memiliki resiko.  Jika investasi kita tidak memiliki resiko, dapat dikatakan bahwa produk tersebut bukan produk investasi.

Sebelum beranjak ke ciri yang kedua, telah disebutkan pada bahasan sebelumnya bahwa rata-rata tingkat inflasi di Indonesia tahun 2008-2012 berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik)  adalah 4-10%. Walaupun pada kenyataannya, ada beberapa komoditi seperti telur yang tingkat inflasinya jauh di atas 10%. Mari kita bahas sedikit, jika Anda ingat-ingat, 1 tahun lalu harga 1 kg telur sekitar Rp. 12.000, sedangkan tahun ini, harga telur berada di kisaran Rp. 18.000. Terdapat kenaikan sebesar Rp. 6000. Itu artinya tingkat inflasi telur selama 1 tahun ini mencapai 50%!

Untuk itu dari kisaran rata-rata tingkat inflasi 4-10% alangkah bijaknya kita menggunakan patokan angka yang paling besar, yaitu 10%.

Ciri yang kedua berkaitan dengan tingkat inflasi yang 10% ini. Suatu produk bisa dikatakan sebagai produk investasi atau bukan, dapat dilihat dari return/hasil investasinya. Produk investasi harus memberikan return lebih besar atau setidaknya sama dengan tingkat inflasi.

Mengapa demikian?

Seperti telah disebutkan juga pada bahasan sebelumnya, inflasi membuat nilai uang kita menurun. Jika menggunakan contoh harga telur di atas, 1 tahun lalu dengan uang Rp. 12.000 kita bisa mendapatkan 1 kg telur, maka tahun ini dengan uang Rp. 12.000 kita hanya bisa mendapatkan 2/3 kg telur. Itu artinya nilai uang kita menurun.

Nah, jika saat ini Anda ber-“investasi” pada produk yang memberikan return lebih kecil dari tingkat inflasi, dapat dikatakan bahwa Anda belum berinvestasi, atau dengan kata lain investasi Anda belum aman dari penurunan nilai uang.

Lalu produk apa saja yang bisa dikategorikan sebagai produk investasi? Akan dibahas pada edisi selanjutnya.

Tetapkan Tujuan

Pagi planners..

Tidak seorang pun akan mengikuti Anda jika Anda tidak tahu kemana harus melangkah. (Jack Trout)
 Jadi, tetapkanlah tujuan Anda agar Anda tahu kemana akan melangkah.
Salam sukses untuk Anda semua..

Memilih Kawan

Malam planners..

Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman, tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang. (Thomas J. Watson)

Selamat beristirahat..

Berapa Rata-Rata Tingkat Inflasi di Indonesia ?

Siang planners..

Telah dibahas sebelumnya bahwa harga komoditi mengalami kenaikan setiap tahunnya atau disebut juga dengan inflasi.

Rata-rata inflasi di Indonesia berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia.

 

Tingkat inflasi Indonesia 2008-2012

Berdasarkan grafik di atas, dalam periode tahun 2008-2012, tingkat inflasi tertinggi terjadi pada bulan September 2008 yaitu sebesar 12,1%. Sedangkan tingkat inflasi terendah terjadi pada bulan November 2009 yaitu sebesar 2,4%.

Berikut rata-rata inflasi Indonesia dari tahun ke tahun berdasarkan grafik di atas :

Tahun 2008 = 10,34%

Tahun 2009 = 4,9%

Tahun 2010 = 5,03%

Tahun 2011 = 5,3%

Tahun 2012 = 4,29%

Kesimpulannya, rata-rata tingkat inflasi di Indonesia berkisar antara 4-10%.

Bagaimana dengan kenaikan biaya pendidikan, apakah kenaikannya sama dengan tingkat inflasi rata-rata Indonesia?

Kenaikan biaya pendidikan di Indonesia mencapai dua kali lipat dari rata-rata tingkat inflasi Indonesia. Di Jakarta kenaikan biaya pendidikan bisa mencapai 20-30% per tahun, sedangkan di Yogyakarta, kenaikan biaya pendidikan lebih rendah, yaitu 18-25%.

Apa yang dapat dilakukan untuk melawan inflasi? Akan dibahas pada bahasan selanjutnya.

Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

Pagi planners..

Salah satu penemuan terbesar umat manusia adalah bahwa mereka bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka sangka tidak bisa dilakukan. (Henry Ford)

Jadi, tidak ada yang tidak mungkin, asalkan kita percaya dapat melakukannya atau mencapainya.

Salam sukses..

Selamat Malam

Malam planners..

If you forget your dreams, you will lose direction. Not all of your dreams are achievable, but nothing worthwhile can be achieved without a dream. Dream beautifully, then work diligently. -Mario Teguh-

Jika Anda melupakan impian Anda, Anda akan kehilangan arah. Tidak semua impian Anda bisa tercapai, tapi tidak ada apa pun yang bernilai yang bisa dicapai tanpa impian. Mimpikanlah dengan indah, lalu lakukanlah dengan rajin.

Inflasi, Kawan atau Lawan?

Siang planners..

Kemarin kami telah membahas mengenai apa itu inflasi. Siang ini, kami masih akan membahas tentang inflasi, sebenarnya inflasi itu lawan, ataukah dapat juga menjadi kawan kita?

Berikut bahasannya.

Harga komoditi yang terus meningkat apakah selalu berdampak buruk? Atau ada sisi baik lain dari harga-harga yang selalu meningkat dari tahun ke tahun?

Jika kita hanya melihat dari satu sisi, yaitu nilai uang yang terus menurun, inflasi memang akan selalu menjadi “lawan” kita.

Namun sebenarnya ada satu sisi lain, cara pandang lain dari inflasi. Pernahkan Anda berpikir tentang kenaikan harga tanah, properti, emas, ataupun saham? Kenaikan harga pada ketiga contoh tersebut justru mendatangkan keuntungan bagi pemiliknya. Bisa dibayangkan jika harga ketiganya tetap atau malah justru menurun, maka yang akan terjadi adalah pemiliknya mengalami kerugian, karena harga saat menjual akan lebih rendah dibanding harga saat membeli. Jika demikian, tidak akan ada untungnya berinvestasi emas, tanah maupun properti lainnya.

Contoh lainnya adalah yang terjadi di negara Jepang. Pemerintah Jepang selalu berusaha menekan inflasi di negaranya, dan usaha tersebut selalu berhasil. Namun hal ini berdampak pada dunia perbankan. Uang yang ditabungkan di bank maupun lembaga keuangan lainnya tidak memberikan hasil sama sekali karena tidak adanya bunga. Malah jumlah uang yang disimpan menurun karena dipotong oleh biaya operasional lembaga keuangan tempat menyimpan uang.

Kesimpulannya, inflasi ternyata dapat juga menjadi “kawan” kita, tergantung dari sisi mana kita melihatnya.

Semoga bermanfaat..

Yakin Dapat Mencapai Impian

Selamat pagi planners..

Apa rencana Anda hari ini? Apapun rencananya, lakukan lah terus evaluasi dari apa yang telah Anda capai sebelumnya untuk mengetahui dan memperbaiki kekurangan-kekurangan Anda di masa lampau agar tidak diulangi kembali dalam rencana dan langkah Anda kedepannya untuk mencapai impian. Dan yang paling penting adalah, Anda mempercayai bahwa Anda dapat mencapai impian Anda.

Ketika Anda tidak yakin dapat mencapai impian, sesungguhnya Anda sudah gagal sebelum memulai.

Ikuti berita kami siang nanti masih tentang inflasi : inflasi adalah lawan atau kawan kita?

Selamat beraktivitas.

Kisah Batu Ajaib : Ketika Kesempatan Datang

Selamat malam planners..

Kisah ini semoga dapat menemani waktu istirahat Anda.

Dahulu kala ada seorang pemuda yang ingin menjadi kaya dan sukses. Dia mendaki gunung di dekat desanya untuk bertanya kepada seorang petapa yang sudah bermeditasi di puncak gunung itu sepanjang hidupnya. Pemuda itu berpikir, karena petapa itu adalah seseorang yang sangat bijaksana, tentunya petapa itu dapat menolongnya untuk mendapatkan rahasia sukses.

Petapa itu memberi tahu sang pemuda bahwa sebenarnya ada batu ajaib yang dapat mengabulkan permohonan siapa pun yang memegang batu ajaib tersebut. Petapa itu juga memberi tahu sang pemuda bahwa batu ajaib itu ada di tepi pantai yang letaknya tidak jauh dari dasar gunung. Batu ajaib itu terletak di antara ribuan batu lainnya. Dan pemuda itu akan dapat membedakannya dari batu-batu lainnya dengan cara merasakan temperaturnya. Batu ajaib itu hangat, jauh lebih hangat dibandingkan batu-batu lainnya.

Lalu sang pemuda pun pergi ke pantai. Dia menemukan bahwa memang benar ada ribuan batu di tepi pantai. percaya bahwa salah satu dari ribuan batu tsb adalah batu ajaib, dia pun mulai mencari.

Dia mengambil sebuah batu, merasakan bahwa batu itu dingin, lalu melemparnya ke laut. Dengan demikian, dia dapat memastikan bahwa dia tidak akan mengambil batu yang sama untuk kedua kalinya.

Hari-hari dan minggu-minggu berlalu, dan sang pemuda masih belum juga menyerah. Dia tetap mengambil batu satu persatu, dan jika batu itu dingin, dilemparnya batu itu ke laut.

Suatu hari dia mengambil batu yang terasa lebih hangat dibanding batu lainnya. Tapi tebak apa yang dilakukannya? Sialnya, karena sudah terlalu sering melakukan gerakan yang sama mengambil batu dan melemparkannya ke alut selama bernulan-bulan, dia menjadi terbiasa untuk melempar batu apapun yang dia ambil. Jadi, tanpa sengaja, dia melempar batu ajaib itu ke laut.

Pesan moral :
Jika seseorang sudah terbiasa “membuang” kesempatan, sering kali dia juga membuang kesempatan yang “benar” ketika kesempatan itu datang di depannya. Padahal itu bisa saja merupakan kesempatan terbesar seumur hidup yang selama ini dia nantikan.

Kesempatan itu selalu terasa sangat-sangat jauh, padahal sebenarnya ada di depan Anda.

Pelajari setiap kesempatan yang Anda tahu, tidak ada salahnya melihat lebih dekat kesempatan yang ada. Salah satunya bisa jadi adalah batu ajaib yang telah Anda nantikan seumur hidup.

Apa Itu Inflasi?

Siang planners..

Setelah sebelumnya kami membahas tentang pengelolaan dana THR, siang ini dan dalam beberapa hari ke depan kami akan membahas tentang inflasi.

Menjelang bulan Ramadhan lalu maupun menjelang Idul Fitri seperti sekarang ini, ramai pemberitaan di media masa tentang kenaikan harga-harga barang di pasaran, terutama bahan pokok.

J ika jauh sebelum Ramadhan tiba Anda berbelanja di pasar dan mendapati harga 1 kg telur dengan harga Rp. 17.000, saat Ramadhan tiba harga telur menjadi Rp. 18.500, maka inilah yang disebut dengan inflasi.

Inflasi dapat juga didefinisikan sebagai menurunnya nilai uang, maksudnya adalah, jika sebelumnya dengan uang Rp. 17.000 Anda bisa mendapatkan 1 kg telur, maka saat Ramadhan tiba, dengan jumlah uang yang sama, Anda tidak dapat lagi mendapat telur sebanyak 1 kg.

Apa sebenarnya yang menyebabkan inflasi?

Uang yang terdapat pada suatu negara ada yang beredar dan ada yang tersimpan dalam instrumen keuangan seperti perbankan. Ketika jumlah uang yang beredar banyak, sedangkan jumlah komoditas (bahan pangan, dsb) terbatas, maka berlaku hukum permintaan dan ketersediaan. Jumlah uang banyak, yang berarti permintaan banyak, sedangkan jumlah komoditas terbatas, inilah yang menyebabkan harga komoditi menjadi naik (inflasi).

 Jika harga barang terus meningkat, sebenarnya inflasi itu lawan atau bisa juga menjadi kawan? Berapa rata-rata inflasi di Indonesia? Bagaimana mengalahkan inflasi? Akan dibahas pada bahasan selanjutnya.