Glowing Morning

Dear Planners,

Terkadang ketakutan kita akan kegagalan terlalu menguasai pikiran kita, sehingga kita takut untuk mencoba hal-hal baru, sehingga menghambat kita untuk sukses. Padahal, sesungguhnya kita bisa belajar dari kegagalan-kegagalan yang kita alami di masa lalu. seperti yang dikatakan oleh Sir Winston Churchill:

Success consists of going from failure to failure without loss of enthusiasm

Sukses meliputi kegagalan demi kegagalan yang kita lalui tanpa kehilangan semangat (untuk mencoba lagi)

 

Gagal? Coba lagi saja!!

The Secret of the Wealth

Dear Planners,

“Experience taught me a few things. One is to listen to your gut, no matter how good something sounds on paper. The second is that you’re generally better off sticking with what you know. And the third is that sometimes your best investments are the ones you don’t make.”

–Donald Trump

Simulasi Pengambilan Keputusan dalam Proses Manajemen Risiko

Dear Planners,

pada postingan sebelumnya, telah kita bahas tahap satu dan dua dari proses manajemen risiko keluarga Pak ali. Pada postingan ini, kami akan lanjutkan pembahasan kami tentang dua tahap terakhir proses manajemen risiko dari keluarga Pak Ali, yaitu tahap pemilihan dan penggunaan metode manajemen risiko dan tahap administrasi.

Tahap 3. Pemilihan dan Penggunaan Metode Manajemen Risiko

Keluarga Pak Ali dapat menggunakan beberapa teknik pengontrolan risiko, khususnya dalam hal pencegahan kerugian dan pengurangan kerugian. Misalnya, anggota keluarga dapat menjadwalkan pemeriksaan kesehatan berkala dan melakukan pencegahan dengan mengurangi kemungkinan kematian atau kecacatan sehingga mengurangi kehilangan penghasilan dan biaya dari kantong pribadi yang berhubungan dengan dua musibah tersebut.

Selain itu, beberapa alternatif pendanaan risiko juga dapat dilakukan, misalnya dengan memasukkan daftar kerugian dalam kategori “bisa ditanggulangi” ke dalam pengakumulasian dana daruratdan menyerap sebagian pengeluaran normal operasional. Kerugian dalam kategori “serius” dan “dahsyat” dapat ditanggung melalui polis asuransi, karena cara ini merupakan cara terbaik dalam memindahkan kerugian yang tidak dapat dikontrol. Prioritas tertinggi untuk memproteksi potensi kerugian dahsyat dapat difokuskan untuk memproteksi potensi kerugian dahsyat melalui asuransi jiwa atas nama Pak Ali, asuransi kesehatan umum bagi keempat anggota keluarga, proteksi kehilangan penghasilan atas Pak Ali, dan beberapa jenis rencana pensiun bagi Pak Ali. Keluarga ini juga harus mempertimbangkan asuransi perawatan kesehatan jangka panjang, khususnya bagi Bapak dan Ibu Ali. Asuransi jiwa dan proteksi kehilangan penghasilan , juga rencana pensiun bagi Ibu Ali merupakan prioritas selanjutnya. Pak Ali juga perlu mempertimbangkan proteksi biaya perawatan gigi bagi seluruh anggota keluarga.

Tahap 4. Administrasi Risiko

Untuk mengadministrasikan metode manajemen risiko yang telah dipilih oleh keluarga Pak Ali, dapat ditempuh dengan mengikuti jadwal rutin pemeriksaan kesehatan (termasuk gigi) bagi semua anggota keluarga secara sistematis dan segera memiliki dana darurat yang cukup. Jalur pinjaman sebagai alternatif dana darurat juga harus direncanakan, tetapi jangan dipakai dahulu sampai pinjaman tersebut tersedia pada saat darurat.

Kebanyakan kegiatan administrasi risiko keluarga Pak ali  melibatkan pengaturan dan pengkoordinasian berbagai bentuk proteksi asuransi dalam jumlah yang layak dan dengan masa tunggu yang sesuai. Ketiga kategori asuransi, seperti asuransi sosial, asuransi yang disponsori kantor, dan asuransi pribadi juga harus dipertimbangkan. Ketiga jenis asuransi tersebut dapat menjadi perlindungan bagi keluarga Pak Ali untuk membangun program keamanan ekonomi dari musibah kematian, kecacatan, kehilangan pekerjaan, dan usia tua.

Demikian simulasi proses manajemen risiko yang kami sajikan melalui contoh kasus keluarga Pak Ali. Dengan adanya simulasi ini, diharapkan kita semua dapat mengukur risiko yang kita miliki dan mengambil metode yang tepat dalam mengantisipasi semua risiko yang ada.

Semangat Pagi Sehangat Mentari

Morning Planners, apa kabar anda di pagi hari ini? Semoga kita semua senantiasa sehat dan kuat  dalam menjalani puasa di bulan Ramadhan ini… Bagi Anda yang tidak berpuasa, semoga tetap semangat dalam menjalani aktifitas Anda sehari-hari….

Sebelum kita memulai hari ini, mari kita simak kutipan berikut ini:

“All courses of action are risky, so prudence is not in avoiding danger (it’s impossible), but calculating risk and acting decisively. Make mistakes of ambition and not mistakes of sloth. Develop the strength to do bold things, not the strength to suffer.”

–Niccolo Machiavelli, The Prince

Tetap semangat menjalani hari Anda dan ikuti  terus berita kami siang ini, masih tentang Risk Management. Stay tuned

Inspiration of the Day

Dear Planners,

Running a business is indeed a transformation process of the whole aspects in life. To succeed, you must change your attitudes and habits into better ones. Otherwise, you will be left behind. The better person you are, the more succeed your business will be.

–Self Talk

Good night…

Simulasi Pengambilan Keputusan dalam Proses Manajemen Risiko (1)

Dear Planners, pernahkah Anda memikirkan risiko-risiko kehidupan yang mungkin terjadi pada Anda dan bagaimana cara mengantisipasi kerugian (finansial) yang mungkin diderita apabila risiko tersebut menghampiri Anda? Mari kita diagnosa risiko-risiko yang mungkin terjadi di dalam hidup kita melalui contoh kasus suatu proses manajemen risiko di bawah ini:

Bapak dan Ibu Ali memiliki 3 orang anak. Anak laki-laki berusia 17 tahun dan akan mulai kuliah sebagai mahasiswa dalam beberapa bulan lagi. Anak perempuan kembar berusia 15 tahun duduk di bangku SMP kelas 2. pak Ali berusia 45 tahun dan seorang manajer di perusahaan asuransi. Ia memiliki penghasilan sekitar Rp. 100 juta per tahun. Istrinya, usia 39 tahun, bekerja paruh waktu di sebuah klinik dan berpenghasilan sekitar Rp. 15 juta per tahun.

Tahap I. Pengidentifikasian Risiko

a. Pak Ali berisiko mengalami kematian dan menderita cacat/sakit kritis, yang bisa mengakibatkan kehilangan penghasilan yang besar untuk menghidupi keluarganya. Kematian Pak ali bisa menyebabkan timbulnya beberapa biaya yang mungkin cukup besar (pemakaman, pajak, biaya perawatan terakhir, dsb.) yang mungkin dikeluarkan dari harta warisnya. Cacat/Penyakit kritis yang diderita Pak Ali bisa menimbulkan biaya pengobatan yang sangat tinggi dan biaya lain seperti perawatan kesehatan jangka panjang. Kehilangan pekerjaan dapat membuat Pak Ali kehilangan penghasilan untuk membiayai istri dan anak-anaknya, juga biaya langsung untuk mendapatkan pekerjaan lain. Beberapa tahun dari sekarang, Pak Ali pensiun dari pekerjaannya yang akan menyebabkan kehilangan penghasilan yang cukup besar untuk membiayai dirinya dan istrinya.

b. Ibu Ali juga memiliki risiko yang sama dengan Pak Ali yang akan menyebabkan jenis kehilangan yang sama dengan Pak Ali. Besarnya penghasilan yang hilang apabila Ibu Ali kehilangan pekerjaannya tidak akan sebesar penghasilan yang hilang apabila Pak Ali yang mengalaminya. Namun, Apabila Ibu Ali menderita cacat/sakit kritis, jumlah biaya yang dikeluarkan bisa sama besar atau bahkan lebih besar daripada Pak Ali yang menderita cacat/penyakit kritis.

c. Kematian salah satu anak akan menyebabkan kehilangan daya penghasilan mereka di kemudian hari karena sebagian dari penghasilan anak-anak mungkin diperlukan untuk membantu membiayai orangtua mereka. Akan ada pengeluaran dari kantong pribadi apabila salah satu anak meninggal. Cacat/sakit kritisnya salah satu anak juga dapat menyebabkan pengeluaran yang tinggi untuk pengobatan dan jenis perawatan lain.

Tahap 2. Pengukuran Risiko

Besarnya kerugian dari risiko yang teridentifikasi dapat diukur dengan cara mengelompokkan kerugian berdasarkan 3 kategori utama, yaitu kerugian terbesar, kerugian serius, dan kerugian yang bisa ditanggulangi. Contohnya, seperti di bawah ini:

a. Kerugian terbesar berupa kehilangan penghasilan dapat dialami oleh keluarga apabila Pak Ali mengalami kematian. Selain itu, apabila Pak Ali atau anggota keluarga yang lain menderita cacat/penyakit kritis, tagihan pengobatan dan pengeluaran lainnya dapat membebani keluarga tersebut, selain kehilangan penghasilan karena cacat jangka panjang atau kehilangan pekerjaan, dan kehilangan penghasilan karena pensiun.

b. Kerugian serius berupa berkurangnya penghasilan keluarga juga dapat dialami keluarga Pak Ali apabila Ibu Ali mengalami kematian dan pensiun. Apabila Pak Ali mengalami kematian juga memerlukan biaya pengurusan harta waris, dan apabila anggota keluarga ada yang jatuh sakit atau mengalami kecelakaan serius, memerlukan biaya pengobatan yang cukup besar.

c. Kerugian yang bisa ditanggulangi dapat dialami oleh Bapak dan Ibu Ali apabila Ibu Ali atau salah satu anak mengalami kematian, berupa kebutuhan akan biaya pengurusan pemakaman dan harta waris. Selain itu, dengan meninggalnya salah satu anak mereka, dapat mengakibatkan kehilangan penghasilan yang akan datang yang mungkin digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup Bapak dan Ibu Ali di masa pensiun.

Demikian gambaran pengambilan keputusan dalam manajemen risiko yang baru melalui 2 tahap pertama proses manajemen risiko. Simulasi dua tahapan manajemen risiko selanjutnya (yaitu pilihan penggunaan metode manajemen risiko dan administrasi risiko) akan dibahas dalam postingan selanjutnya.

Salam Planners

Morning Planners

Bagaimana santap sahur Anda pagi hari ini? Semoga puasa Anda selalu lancar dan diberkahi oleh Allah SWT… aamiin…

Jangan lupa tetap ikuti berita kami, masih tentang proses manajemen risiko dalam perencanaan keuangan… Semangat menikmati… 🙂

Inspirasi Malam

Malam Planners,

Kutipan berikut ini bisa jadi inspirasi Anda dalam mencapai tujuan/mimpi Anda:

If you go to work on your goals, Your goals will go To work on you. If you go to work on your plan, your plan will go to work on you. Whatever good things we build up end up building us.

–Jim Rohn

Apabila Anda bekerja berdasarkan tujuan Anda, tujuan Anda akan bekerja pada Anda. Apabila anda bekerja pada rencana Anda, rencana Anda akan bekerja pada Anda. Hal-hal baik apapun yang Kita bangun akan membangun Kita.

Manajemen Risiko dalam Perencanaan Keuangan (6): Langkah-Langkah dalam Manajemen Risiko

Siang planners,

Di dalam hidup ini, risiko akan selalu ada. Namun, setiap risiko tersebut dapat diantisipasi melalui manajemen risiko, agar apabila kita mengalaminya, kerugian-kerugian, khususnya secara finansial, dapat dihindari atau diatasi. Tidak semua risiko dapat diantisipasi dengan metode yang sama. Masing-masing harus memiliki sifat dan karakternya masing-masing, sehingga harus diperlakukan secara khusus agar biaya yang dikeluarkan (apabila ada) tidak sia-sia dan tepat guna. Suatu risiko dapat di-manage melalui beberapa proses. Diantaranya adalah:

1.  Risk identification

Pada tahap ini, setiap kemungkinan risiko yang ada diidentifikasi dengan membuat daftar dan diklasifikasikan sesuai dengan sifat alami kerugian, dampak kejadian terhadap penghasilan, asset, pengeluaran, dan liabilitas, dan jenis-jenis kerugian.

2. Risk measurement

Setelah semua risiko diidentifikasi, kerugian maksimum yang berhubungan dengan kejadian diukur, dengan mempertimbangkan besarnya kerugian dan kemungkinan terjadinya risiko kejadian.

3. Pemilihan dan penggunaan metode memperlakukan risiko

Setelah itu, dilakukan suatu evaluasi yang hati-hati, dalam hal kesesuaian maupun metode biaya dalam memperlakukan risiko murni.

4. Administrasi risiko

Terakhir, dilakukan administrasi risiko dengan terus menerus mengidentifikasi dan mengukur ulang semua risiko yang ada, guna mengetahui apakah ada risiko baru yang muncul atau apakah metode yang telah dilakukan masih sesuai dann efektif dan efisien dalam memproteksi semua risiko yang ada.

Demikian proses dalam manajemen risiko yang harus dilalui sebelum mengambil keputusan dalam menentukan metode yang tepat untuk mengantisipasi kerugian dari kemungkinan risiko yang ada. Dengan demikian, setiap risiko dapat di-manage dengan baik, sesuai dengan porsinya.

Bacalah, dan Kau Akan Memahami

Morning Planners,

Apabila Kita ingin menguasai ilmu Kita harus rajin membaca. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam Surat Al ‘Alaq ayat 1-5, yang berbunyi:

Bismillahirrahmaanirrahiim

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang

Iqra bismirabbikalladzii khalaq (1)

Bacalah dengan menyebut Nama Tuhanmu Yang Menciptakan

Khalaqal insaana min ‘alaq (2)

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah

Iqra warabbukal akram (3)

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah

Alladzii ‘allama bil qalam (4)

Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam

‘allamal insaana maa lam ya’lam (5)

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya

Sempatkan diri Anda untuk membaca postingan kami siang ini, masih tentang manajemen risiko…

Salam Planners