Manajemen Risiko dalam Perencanaan Keuangan (2)

Siang Planners,

Kali ini kami ajak Anda untuk mengenali bentuk-bentuk risiko yang dapat menimbulkan kerugian. Bentuk-bentuk risiko tersebut diantaranya adalah:

1. Risiko Murni

Risiko murni adalah risiko yang memiliki dua macam akibat, yaitu rugi atau break event. Contohnya: pencurian, kecelakaan, atau kebakaran.

2. Risiko Spekulatif

Risiko ini memiliki 3 macam akibat, yaitu rugi, untung, atau break event. Contoh risiko ini adalah judi.

4. Risiko Partikular

Risiko partikular adalah risiko yang berasal dari individu dan dampaknya lokal. Contohnya: pesawat jatuh, tabrakan mobil, dan kapal kandas.

5. Risiko Fundamental

Risiko fundamental adalah risiko yang bukan berasal dari individu dan memiliki dampak yang luas. Contohnya: angin topan, gempa bumi, dan banjir.

Selain kelima jenis risiko di atas, menurut sumbernya, risiko dapat dibagi 3. Diantaranya adalah:

1. Risiko Sosial

Risiko sosial adalah risiko yang datangnya dari masyarakat. Artinya, tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Contohnya: risiko pencurian barang-barang dagangan di toko-toko swalayan.

2. Risiko Fisik

Risiko fisik dapat disebabkan oleh alam atau kesalahan yang dilakukan oleh manusia. Contohnya: kebakaran, cuaca, petir, dan tanah longsor.

3. Risiko Ekonomi

Risiko ekonomi adalah risiko yang disebabkan oleh adanya inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individu.

Apabila kita telah mengetahui jenis dan sumber risiko yang mungkin terjadi, kita dapat mengantisipasi dan menanganinya dengan menggunakan solusi atau instrumen yang tepat.

Semangat Pagiii

Pagi Planners, bagaimana puasa Anda? Masih tetap semangat kah?

Agar lebih bersemangat lagi, mari kita simak kutipan berikut ini:

He who is not courageous enough to take risks will accomplish nothing in life.

Muhammad Ali 

Orang yang tidak cukup berani untuk mengambil risiko tidak akan memperoleh apa-apa di dalam hidupnya

Oleh karena itu, mari kita kenali risiko apa saja yang mungkin muncul dalam perencanaan keuangan dan sumber terjadinya risiko tersebut.

Stay tuned….

Salam Planners

Ketidak-pastian dalam Hidup

Dear Planners,

Seringkali kita temui ketidak-pastian dalam hidup yang dapat membuat kita selalu bersiaga dalam menghadapi setiap tantangan kehidupan yang menghampiri kita. Seperti yang diungkapkan oleh Blaise Pascal:

“Il n’est pas certain que tout soit incertain.
(Translation: It is not certain that everything is uncertain.)” 
― Blaise PascalPascal’s Pensees

Tidaklah pasti bahwa segalanya bersifat tidak pasti

Oleh karena itu, hendaknya kita dapat mengendalikan hal-hal yang tidak pasti di dalam hidup ini, dengan perencanaan dan manajemen risiko yang tepat, agar dampak kerugian yang diakibatkannya dapat diminimalisir atau bahkan dihilangkan…

Salam Planners…

Manajemen Risiko dalam Perencanaan Keuangan (1)

Dear Planners…

Di dalam hidup ini pernahkah Anda temui suatu hal atau aktifitas yang tidak memiliki risiko? Sepertinya, hampir semua hal di dalam kehidupan ini mengandung risiko ya? Contohnya, orang hidup memiliki risiko mati, orang sehat memiliki risiko jatuh sakit, orang yang sedang jatuh cinta memiliki risiko patah hati, orang yang bepergian memiliki risiko kecelakaan, dan lain sebagainya. Semua risiko tersebut dapat mengakibatkan kerugian baik secara material mau pun spiritual terhadap pribadi yang bersangkutan dan orang-orang di sekitarnya (keluarganya).

Di dalam perencanaan keuangan, yang dimaksud dengan risiko adalah suatu keadaan ketidakpastian, di mana apabila terjadi suatu keadaan yang tidak dikehendaki, keadaan tersebut dapat menimbulkan suatu kerugian, khususnya secara finansial, yang dapat mengancam tercapainya suatu target finansial tertentu.  Dalam beberapa hari ke depan, kami akan mengulas informasi mengenai bentuk-bentuk risiko, sumber risiko, dan cara untuk menangani dampak kerugian akibat risiko-risiko tersebut.

Selamat mengikuti,

Salam Planners…

Jumat Ceria

Selamat pagi Planners…

Semoga pagi hari ketiga di bulan puasa ini Anda semua tetap bersemangat dalam menjalani aktivitas sehari-hari di bulan Ramadhan. Jangan lupa untuk ikuti terus berita-berita seputar perencanaan keuangan dari kami. Untuk siang ini dan beberapa hari ke depan, kami akan membahas tentang manajemen risiko dalam perencanaan keuangan.

Stay tuned….

Indahnya Malam

Dear Planners,

Nikmati setiap malam di dalam hidup Anda untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga tercinta, juga susun perencanaan sukses Anda dan syukuri setiap kemajuan yang Anda capai, karena esok pagi belum tentu Anda bisa bangun dan menikmati malam-malam selanjutnya dalam kehidupan Anda.

Good night, Planners….

Analisa dan Evaluasi Kesehatan Keuangan Anda!

Dear Planners,

Pada postingan sebelumnya, telah kita bahas langkah-langkah dalam menghitung rasio-rasio kesehatan keuangan. Siang ini kita masih membahas cara untuk menganalisa dan mengevaluasi kesehatan keuangan pribadi dengan mempertimbangkan hasil dari perhitungan rasio-rasio tersebut. Mengapa hal ini penting untuk dilakukan, khususnya bagi Anda yang memiliki tujuan finansial tertentu di masa datang? Karena, dengan mengetahui kondisi dan posisi kesehatan keuangan kita, kita dapat mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai, sekaligus menentukan langkah-langkah keuangan selanjutnya yang harus diambil  untuk mencapai semua tujuan keuangan kita tersebut.

Adapun hal-hal (pos-pos) yang harus diperhatikan di dalam analisa ini adalah pos dana darurat (emergency fund), tingkat hutang, tingkat tabungan, diversifikasi aset, persiapan pensiun, dan pajak dan distribusi kekayaan. Mari kita bahas semua pos di atas secara lebih detail. Pertama, kita dapat menganalisa pos dana darurat dengan mempertimbangkan rasio likuiditas dan rasio aset likuid terhadap nilai bersih kekayaan. Dalam menganalisa pos dana darurat ini, Anda harus pastikan ketersediaan dana ini dan menentukan apakah dana yang ada sudah cukup dengan kondisi atau situasi Anda. Apabila dana yang telah ada sekarang ini ternyata tidak cukup, periksa kembali apakah ada sumber kas lain atau aset lainnya yang bisa digunakan untuk tujuan sebagai dana dadakan?

Kedua, hitung kesehatan tingkat hutang Anda dengan mempertimbangkan rasio perbandingan hutang terhadap aset, rasio kemampuan membayar hutang, dan rasio kemampuan pelunasan hutang non hipotek. Yang harus diperhatikan adalah level hutang dari ketiga rasio tersebut dan tipe dari hutang-hutang tersebut, apakah untuk masa sekarang atau untuk jangka panjang. Selain itu, periksa juga apakah arus kas atau aset yang ada sekarang ini bisa digunakan untuk mempercepat pelunasan hutang atau untuk membayar lunas semua hutang yang ada.

Ketiga, dengan melihat hasil perhitungan rasio tabungan, Anda dapat menentukan kesehatan tingkat tabungan Anda. Di sini, yang harus diperhatikan adalah banyaknya likuiditas yang ada dan kecukupan jumlah simpanan tersebut untuk mencapai tujuan keuangan Anda.

Keempat, dengan mempertimbangkan hasil perhitungan rasio perbandingan nilai bersih aset investasi terhadap nilai bersih kekayaan, kita dapat mengetahui apakah perbandingannya telah ideal dan apakah komposisi aset-aset yang ada telah tepat dalam mencapai tujuan keuangan Anda.

Kelima, pastikan tersedianya persiapan dana yang cukup untuk menikmati hidup di hari tua (masa pensiun) dengan berinvestasi di instrumen yang tepat. Selain itu, pastikan juga bahwa jumlah dana yang diinvestasikan cukup untuk mencapai tujuan keuangan masa depan dan apakah ada tambahan dana yang diperlukan untuk masa pensiun.

Terakhir, sebagai seorang warga negara, kita tidak mungkin terlepas dari kebijakan pajak yang berlaku. Namun, apabila kita tidak menyertakan perhitungan pajak ini, maka tujuan keuangan kita dapat meleset, karena hasil yang didapat tidak sesuai dengan target dana yang harus dicapai. Oleh karena itu, Anda harus periksa jumlah investasi yang terkena pajak dan kemungkinan perpindahan investasi kena pajak ini ke dalam investasi lain yang bebas pajak. Selain itu, kita harus pastikan juga apakah kepemilikan properti yang ada telah sesuai dengan rencana distribusi/transfer kekayaan Anda, karena bagaimana pun juga, Anda pasti ingin mewariskan harta yang cukup banyak kepada ahli waris Anda.

Dengan mengetahui keadaan kesehatan dan posisi keuangan pribadi pada saat ini, maka seorang planner dapat menentukan langkah-langkah keuangan yang tepat untuk mencapai tujuan keuangannya di masa depan. Bagaimana dengan anda?

Salam Planners…

Sahur Sehat

Selamat Pagi Planners…

Bagaimana puasa Anda di hari pertama kemarin? Kami harap Anda, khususnya umat muslim, senantiasa dapat menjalani puasa ini dengan lancar dan sehat wal ‘afiat… aamiin….

Untuk menjaga kesehatan jasmani dan rohani Anda selama berpuasa, usahakan untuk selalu sahur dengan menu empat sehat lima sempurna, agar Anda dapat menjalani semua aktivitas  harian Anda dengan lancar dan tetap bersemangat. Dengan tubuh yang sehat dan kuat, serta perencanaan yang matang, semua target pencapaian Anda di bulan ini insyaAllah akan tercapai.

Selamat menjalani ibadah puasa…. 🙂

Action…. Action…. And Action….

Infuse your life with action. Don’t wait for it to happen. Make it happen. Make your own future. Make your own hope. Make your own love. And whatever your beliefs, honor your creator, not by passively waiting for grace to come down from upon high, but by doing what you can to make grace happen… yourself, right now, right down here on Earth… (Bradley Whitford)

Penuhi hidupmu dengan tindakan, jangan hanya menunggu itu terjadi, namun buatlah itu terjadi….

Salam Perencanaan

Rasio-rasio Keuangan (8/end) : Rasio Solvabilitas

Dear Planners,

Berikut ini Kami sampaikan rasio keuangan yang terakhir, yaitu rasio solvabilitas. Rasio ini dapat mengetahui tingkat kemungkinan kebangkrutan seseorang. Jadi walau Anda memiliki banyak sisa uang setelah dipotong berbagai pengeluaran, belum tentu Anda sehat secara finansial, atau bahkan Anda menuju kearah kebangkrutan. Tentunya Kita semua tidak pernah menginginkan hal ini terjadi. Kita semua ingin memberikan “warisan” yang nyata terhadap keturunannya.

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

rasio solvabilitas

Sumber data yang dipakai untuk menghitung rumus ini adalah laporan neraca keuangan. Tujuan Kita mengetahui rasio ini adalah untuk memaksimalkan kekayaan bersih yang Kita terima. Rasio yang dikatakan baik bila rasio ini ≥ 50 %

Sebagai contoh, Kita dapat masukkan data Bapak Ali, dengan total nilai bersih kekayaan 1.446.000.000, dengan total aset sebesar 1.970.000.000. Sehingga rasio solvabilitas Bapak Ali adalah 1.446.000.000/1.970.000.000 = 73,4 %. Sehingga keuangan Bapak Ali termasuk baik dan saat ini jauh dari kemungkinan terjadinya bangkrut.

Bagaimana dengan Anda??

Selamat Menghitung