Evaluasi Keuangan Pribadi Akhir Tahun (2)

Siang planners..

Pada kesempatan kemarin siang, kami telah membahas evaluasi keuangan pribadi akhir tahun tentang evaluasi hutang yang Anda miliki di sepanjang tahun 2013 ini. Siang hari ini, akan kami lanjutkan hal-hal lain yang perlu Anda evaluasi di akhir tahun. Selamat mengikuti.

1.    Berapa besar dana darurat yang kita miliki?

Dana darurat merupakan dana yang dapat menyelamatkan tujuan keuangan kita. Artinya, apabila sewaktu-waktu terjadi kondisi yang tidak diinginkan seperti berhenti bekerja, orang tua sakit, saudara meminjam uang, dsb, Anda tidak perlu menggunakan tabungan pendidikan anak ataupun juga tabungan pensiun Anda.

Besarnya dana darurat yang perlu kita persiapkan minimal adalah 3 kali biaya bulanan. Sebagai contoh, jika biaya bulanan Anda adalah sebesar Rp. 5 juta, maka dana darurat yang harus Anda persiapkan adalah minimal Rp. 15 juta.

Jika Anda telah memiliki keluarga/anak, tentu dana darurat yang perlu Anda persiapkan lebih besar. Persiapkan dana darurat sebesar 6-12 kali biaya bulanan.

Berapa dana darurat yang telah Anda miliki?

2.   Berapa besar tabungan yang kita miliki?

Menabunglah minimal 10% dari penghasilan Anda. Besarnya tabungan juga ditentukan oleh tujuan menabung Anda, jika Anda memiliki tujuan menabung yang membutuhkan dana yang besar, tentu Anda harus memperbesar persentase menabung Anda.

Apakah Anda sudah mulai menabung minimal 10% per bulan?

Apakah kebiasaan menabung ini sudah rutin Anda lakukan setiap bulan?

Apakah besar yang Anda tabung sudah sesuai dengan tujuan keuangan Anda?

Doa Untuk Ibu

Ya Tuhan.. Rendahkanlah suaraku, perindah ucapanku, dan lembutkan hatiku untuk ibuku.. Berilah ia balasan yang sebaik-baiknya atas didikannya untukku.. Ampunilah dosa-dosanya dan dan kasihilah dirinya.. Sebagaimana ia mengasihiku sejak kecil.. Panjangkanlah usianya, mudahkan rizkinya, dan berikanlah keberkatan dunia dan akhirat dalam hidup kami sekeluarga.. Aamiin..

Selamat Hari Ibu untuk semua ibu di dunia.. 🙂

Evaluasi Keuangan Pribadi Akhir Tahun (1)

Siang planners..

Tidak terasa akhir tahun sudah di depan mata. Sebentar lagi kita akan meninggalkan tahun 2013 dan memasuki tahun yang baru. Kita tentu memiliki rencana-rencana keuangan di tahun 2013 ini, apakah kita sudah mencapai seluruh tujuan keuangan kita? Apakah kita sudah berhasil melakukan perbaikan di sisi keuangan?

Akhir tahun seperti sekarang ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan evaluasi keuangan pribadi. Dalam beberapa hari ke depan, kami akan membahas evaluasi keuangan pribadi akhir tahun. Berikut adalah beberapa hal yang perlu kita evaluasi :

1.   Berapa besar hutang yang kita miliki?

Memiliki hutang tidak selamanya berkonotasi negatif, karena selain hutang jahat, ada juga hutang baik. Lalu bagaimana cara mengecek kondisi hutang kita, bagus atau tidak?

  • Perhatikan rasio utang dengan penghasilan

Total utang Anda tidak boleh lebih dari 35% penghasilan utama keluarga (suami ATAU istri), BUKAN gabungan penghasilan.

Pada saat Anda memasuki rasio 45% maka Anda masuk ke dalam kategori berbahaya (kemungkinan bangkrut).

Contoh kasus :

Penghasilan suami Rp. 10 juta per bulan dan penghasilan istri Rp. 5 juta per bulan. Maka jumlah maksimum utang yang boleh diambil adalah :

                Rp. 10 juta x 35% = Rp. 3,5 juta

Mengapa penghasilan tidak digabung (suami dan istri)?

Karena ini merupakan bentuk dari manajemen resiko, tujuannya untuk menjaga jika salah satu penghasilan berhenti.

  • Perhatikan rasio total utang terhadap total aset

Hitung berapa saat ini total hutang kita. Cek semua saldo hutang yang kita miliki, mulai dari KPR (Kredit Pemilikan Rumah), KPM (Kredit Pemilikan Mobil), hutang kartu kredit, KTA (Kredit Tanpa Agunan), cicilan barang  elektronik tanpa bunga, cicilan tas. Total hutang ini tidak boleh melebihi 50% dari total aset yang kita miliki. Total aset adalah seluruh harta kekayaan yang kita miliki, mulai dari tabungan, deposito, reksadana, rumah, tanah, bisnis, emas, dll. Jika hutang berbanding dengan aset lebih besar dari 50%, maka kita masuk dalam kriteria mulai bangkrut.

Rasio total utang terhadap total aset dapat dikalkulasi dengan membagi total utang dengan total aset.

Contoh kasus :

Total utang Rp. 30 juta dan total aset Rp. 50 juta, maka rasionya :

                DER = debt/equity = utang/aset = 30 juta/50 juta = 0,6

Rasio ini berarti bahwa terdapat 600 ribu total utang dalam setiap satu juta total aset.

Semakin rendah rasio, semakin baik .

  • Perhatikan rasio penghasilan bersih terhadap pembayaran utang

Rasio untuk mengukur kemampuan dalam mengendalikan utang tidak hanya tergantung pada banyaknya aset, tetapi juga pada penghasilan bersih.

Contoh kasus :

Pernghasilan bersih sebesar Rp. 40 juta dan pembayaran utang Rp. 10 juta.

Rasio : penghasilan bersih/pembayaran utang = 40 juta/10 juta = 4

Artinya ada 4 juta penghasilan bersih bulanan untuk setiap 1 juta kebutuhan pembayaran utang.

Rasio yang tinggi mengidentifikasikan kekuatan membayar utang yang lebih baik.

Secara umum, rasio penghasilan bersih terhadap pembayaran utang setidak-tidaknya atau minimal harus 2.

Hal lain yang harus dievaluasi akan dibahas pada kesempatan esok hari.
Salam perencanaan..

Mulailah Tahun Baru Nanti Dengan Kebiasaan Baru

Pagi planners..

Janganlah engkau memasuki tahun baru dengan kebiasaan lama yang hanya melemahkan kehidupanmu.  -Mario Teguh-

Hargailah Setiap Prestasi Kecil Anda

Dear Planners,

dalam menjalani hidup ini hendaknya kita menghargai dan mensyukuri setiap prestasi-prestasi kecil yang pernah kita buat, seperti yang diakatakan oleh Albert Einstein berikut ini:

“There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle.”

Selamat malam dan selamat untuk prestasi kecil Anda hari ini…

Salam Planners

Langkah Ketujuh Menuju Kebebasan Finansial: Cari teman Terbaik Bagi Uang Anda

Dear Planners,

Akhirnya kita sampai pada langkah terakhir yang perlu Anda jalani menuju kebebasan finansial, yaitu mencari teman terbaik bagi uang Anda. 

Teman yang dimaksud di sini adalah seorang konsultan keuangan profesional bersertifikasi internasional (bergelar RFP®, QWP®, atau CFP®) yang bisa memberikan saran terbaik bagi keputusan keuangan Anda.  Bagaikan seorang pasien yang membutuhkan saran dokter agar selalu sehat, keuangan Anda juga membutuhkan seorang “dokter” yang bisa men-check-up kesehatannya dan memberikan saran yang terbaik akan langkah-langkah apa yang sebaiknya Anda ambil agar Anda dapat mencapai tujuan/target keuangan Anda. 

Karena kondisi dan tujuan keuangan setiap orang berbeda-beda, maka langkah yang diambil pun harus disesuaikan dengan kondisi dan tujuan keuangan dari orang yang bersangkutan, sehingga tujuannya bisa tercapai sesuai dengan tenggat waktu yang diinginkan. Hal ini bisa dicapai dengan bantuan seorang perencana keuangan profesional, yang akan memberikan saran-saran sesuai dengan kondisi dan tujuan keuangan Anda.

Akhir kata, sekian pembahasan kami mengenai 7 langkah menuju kebebasan finansial. Silakan hubungi kami apabila ada pertanyaan seputar langkah-langkah yang harus diambil agar bisa mencapai kebebasan finansial atau Anda membutuhkan seorang teman yang dapat dipercaya untuk memeriksa dan merawat kesehatan keuangan Anda.

Salam Planner

 

Indahnya Pemberian Tuhan Hari Ini

Morning Planners,

Pernahkah Anda renungkan bahwa setiap pagi yang Anda lewati adalah pemberian Tuhan yang tidak terkira, bahwa kita masih diberi kesempatan untuk hidup dan berusaha menjadi yang terbaik hari ini? Seperti yang diungkapkan oleh Bill Keane:

“Yesterday is history, tomorrow is a mystery, today is a gift of God, which is why we call it the present.” 

Hari kemarin adalah sejarah, hari esok adalah misteri, hari ini adalah kado dari Tuhan, yang oleh karenanya kita sebut dalam bahasa Inggris sebagai “present” (hadiah)

Selamat membuka hadiah Anda, manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Salam Planner

Bermimpilah dan Buatlah Menjadi Nyata!

Dear Planners,

Jangan takut untuk bermimpi, karena dengan bermimpi itulah kau akan meraih kesuksesan yang gemilang. Seperti yang dikatakan oleh Pablo Picasso:

Everything you can imagine is real

Apa pun yang bisa kau bayangkan adalah nyata

Jadi, jangan takut untuk bermimpi dan membuatnya menjadi nyata 🙂

Salam Planners

Langkah Keenam Menuju Kebebasan Finansial: Proteksi Aset Anda

Dear Planners,

Setelah kita tentukan tujuan finansial, memeriksa kesehatan finansial, mengenali dan melunasi hutang, mengenali dan mengatur gaya belanja, dan menginvestasikan sebagian uang kita, kita harus memproteksi aset yang telah ada dan yang akan kita miliki, agar tidak hilang apabila kita mengalami salah satu dari  risiko kehidupan (sakit kritis dan kematian di usia produktif).

Perencanaan keuangan tanpa adanya proteksi terhadap risiko kehidupan yang sewaktu-waktu bisa saja menimpa kita atas aset yang kita miliki  akan menjadi sia-sia, karena apabila kita sampai mengalaminya  sebelum kita mencapai impian/target kita, semua langkah yang telah kita tempuh akan hancur berantakan.

Contohnya, Bapak Ali (35 tahun) telah melakukan kelima langkah menuju kebebasan finansial, termasuk berinvestasi. Namun, di tengah jalan Pak Ali mengalami serangan jantung dan berada dalam kondisi kritis. Untuk membiayai perawatan kesehatannya, Pak Ali harus merogoh kocek pribadinya sampai dengan Rp. 200 juta. Karena Pak Ali tidak memiliki proteksi (asuransi), maka dia terpaksa menjual aset-aset yang telah dengan susah payah dikumpulkannya dan meminjam uang dari saudara-saudaranya. Apabila hal ini terjadi, maka gagallah seluruh perencanaannya untuk mencapai kebebasan finansial karena dia tidak bisa lagi berinvestasi dan arus kas serta neracanya menjadi minus dengan adanya penjualan aset dan penambahan hutang.

Tentunya Anda tidak mau mengalami hal yang sama seperti Pak Ali, kan? Oleh karenanya, jangan segan-segan membeli polis asuransi dengan manfaat yang sesuai bagi Anda. Lebih baik kehilangan uang kecil untuk membayar sesuatu yang besar daripada kehilangan segalanya hanya karena tidak mau mengeluarkan uang kecil, bukan?

Apabila Anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai perencanaan keuangan dan proteksinya, silakan hubungi kami.

Salam Planners