Kesejahteraan

Pagi planners..

Kesejahteraan adalah gagasan, diperlukan langkah nyata untuk mewujudkannya. Kesejahteraan adalah tunas harapan, diperlukan optimisme untuk menumbuhkannya. Kesejahteraan adalah USAHA, diperlukan keteguhan hati untuk mencapainya.

Selamat beraktivitas untuk mewujudkan kesejahteraan Anda..

Quote Malam

Malam planners..

Korek api memiliki kepala tetapi tidak memiliki otak, karenanya setiap kali terjadi gesekan kecil, korek api itu langsung terbakar. Kita memiliki kepala dan otak, oleh karena itu janganlah kita bereaksi seperti korek api, tersenyumlah karena semuanya akan berlalu.

Cara Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi

Siang planners..

Ada 3 metode yang dapat digunakan untuk menghitung Uang Pertanggungan (UP) asuransi, yaitu :

1. Nilai Perlindungan Berdasarkan Nilai Ekonomis/Nyawa (Human Live Value)

Human live value memperhitungkan total kebutuhan asuransi jiwa seseorang berdasarkan pada besar penghasilan bulanan atau besar pengeluaran bulanan dikalikan dengan lama kebutuhan asuransi tersebut diperlukan.

HLV = penghasilan/pengeluaran bulanan x berapa lama kebutuhan asuransi

2. Nilai perlindungan berdasarkan penghasilan (Income Based Value)

Dihitung berdasarkan kebutuhan bulanan yang diperlukan serta seberapa besar dana tunai yang dibutuhkan yang apabila dana tersebut ditempatkan ke dalam instrumen investasi bebas resiko (risk free asset) dan dapat memberikan penghasilan bulanan yang cukup untuk menutuipi kebutuhan bulanannya.

IBV = kebutuhan bulanan : suku bunga bebas resiko (net bulanan)

3. Nilai Perlindungan dari Survival (Survival Based Value)

Memperhitungkan berapa besar kewajiban yang harus dilindungi (dibayar) beserta berapa besar kekurangan dari penghasilan (income) yang harus ditutupi sampai pencari nafkah dapat kembali bekerja secara penuh.

Penghasilan yang harus dipenuhi juga meliputi selisih dari penghasilan yang ditinggalkan (suami/istri) dikurangi biaya hidup kelak).

 

Selamat merencanakan asuransi Anda, semoga bermanfaat..

Prinsip Pareto : Aturan 80/20

Pagi planners..

Pada tahun 1906, ahli ekonomi Italia Vilfredo Pareto menciptakan rumus matematika  untuk menjelaskan distribusi kekayaan yang tidak merata di negaranya. Beliau mengamati bahwa 20% populasi memiliki 80% kekayaan yang ada.

Sekarang, jika saya memberi Anda sebuah pertanyaan, apakah Anda mau menjadi bagian dari 20% minoritas yang memiliki 80% kekayaan dunia atau Anda ingin menjadi bagian dari 80% mayoritas populasi dunia yang memiliki hanya 20% dari kekayaan dunia, apa jawaban yang akan Anda pilih? Anda tentu ingin bagian dari 20% minoritas yang memiliki sebagian besar kekayaan dunia, bukan?

Pertanyaan berikutnya adalah : Jika Anda ingin menjadi 20% penduduk kaya dunia ini, apa yang telah Anda lakukan saat ini yang membuat Anda berada di jalur yang benar untuk menjadi bagian dari kelompok 20% itu?

Lihat pada diri Anda sendiri dan lingkungan di sekitar Anda. Apakah Anda melakukan hal yang sama seperti kebanyakan orang? Atau apakah Anda melakukan hal-hal yang berbeda dalam usaha Anda menuju ke 20% populasi yang kaya raya itu?

Jika Anda mendapati diri Anda berada di tempat yang sama dengan kebanyakan dari kelompok 80%, jika Anda masih melakukan hal-hal yang sama seperti yang dikerjakan mereka, bagaimana Anda berharap bisa menjadi kelompok 20% yang minoritas itu?

Untuk mencapai suatu posisi dalam 20% populasi yang memiliki mayoritas kekayaan dunia, Anda harus mengerjakan hal yang berbeda dari apa yang dilakukan oleh mayoritas.

Anda harus mencari tahu bagaimana orang-orang dari kelompok 20% tersebut berpikir, bagaimana mereka berbicara satu sama lain, tindakan apa yang mereka ambil , dan sebagainya.

Singkatnya, Anda harus bergaul dengan orang-orang yang sudah berada pada kelompok atas yang 20% itu.

(Buku A Gift From A Friend, Merry Riana, hal : 92-94)

Langkah-Langkah Merencanakan Program Asuransi

Siang planners..

Berikut adalah langkah-langkah dalam merencanakan program asuransi :

1. Langkah pertama, tetapkan tujuan berasuransi.

Dalam hal asuransi jiwa/kesehatan, tujuan berasuransi dapat berupa pengalihan resiko biaya apabila sakit atau meninggal ke perusahaan asuransi sehingga tidak akan mengganggu keuangan Anda.

2. Langkah kedua, buat rencana mencapai tujuan berasuransi.

Merencanakan sesuatu mencerminkan tingkat kedewasaan seseorang. Hal tersebut terlihat dari bagaimana seseorang mengelola resiko yang mungkin terjadi daripada membiarkannya saja.

Dalam hal asuransi jiwa/kesehatan ini kita berbicara tentang resiko apabila sakit/meninggal, sesuaikan dengan tujuan hidup Anda.

3. Langkah ketiga, action.

Sesuaikan kebutuhan asuransi Anda dengan anggaran yang telah Anda buat, hitung kebutuhan asuransi Anda mulai dari kebutuhan membeli asuransi jiwa/kesehatan, baru jenis asuransi lainnya seperti asuransi properti dsb. Lakukan satu per satu dan tetap realistis dengan pendapatan serta anggaran.

4. Langkah keempat, review.

Evaluasi program asuransi yang telah Anda buat sedikitnya dua atau tiga tahun sekali.

Selamat merencanakan program asuransi Anda.

Salam perencanaan..

Keputusan Yang Kuat

Pagi planners..

Keputusan yang kuat tidak membuka celah bagi keraguan. Ia memberi kekuatan luar biasa pada seseorang untuk mewujudkan impian hidupnya.   – Dr. Ibrahim Elfiky-

Do’a Malam

Malam planners..

Sebelum beranjak tidur, ada baiknya kita berdo’a kepada Tuhan atas segala limpahan rahmat dan rezeki-Nya hari ini, serta agar kita selalu dapat ikhlas menerima apapun keputusan-Nya.

Ya Allah, buatlah aku rela dengan keputusan-Mu. Sehingga aku tidak suka minta dipercepat apa yang Kau tunda dan minta ditunda apa yang Kau percepat..  -Umar bin Abdul Aziz-

Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi

Siang planners..

Sebelumnya kami telah membahas mengenai jenis asuransi jiwa tradisional. Pada kesempatan siang hari ini akan dibahas jenis asuransi jiwa yang kedua, yaitu asuransi yang dikaitkan dengan investasi. Selamat mengikuti.

Bagi Anda yang ingin memiliki proteksi kesehatan sekaligus ingin berinvestasi sekarang tersedia jenis asuransi yang sepaket dengan investasi, dikenal dengan nama produk unit link.

Pada produk unit link, kita mendapatkan proteksi kesehatan sekaligus berinvestasi.

Terdapat 3 ciri utama dari produk unit link, yaitu :

  1. Pilihan jenis investasi yang beragam dan kebebasan dalam memilih jenis investasi yang diinginkan. Mulai dari reksadana pasar uang, reksadana campuran, hingga reksadana saham.
  2. Memiliki account yang berbeda untuk asuransi dan investasi. Kedua account tersebut terpisah dalam laporannya sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat dari tingkat transparansinya.
  3. Memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi sehingga memungkinkan nasabah untuk mengubah jenis investasi yang dipilih. Misalnya, pada awalnya nasabah menempatkan dananya dalam reksadana pasar uang, kemudian nasabah ingin mengubah penempatannya ke dalam investasi reksadana campuran karena melihat tingkat suku bunga semakin turun, dsb.

How Strong You Are

Dear planners..

You never know how strong you are, until being strong is the only choice you have..

Berkenalan Dengan Asuransi

Pagi planners..

Sebelumnya kita telah membahas mengenai “Mengapa Perlu Mempersiapkan Dana Kesehatan?” dimana salah satu solusi dalam mempersiapkan dana kesehatan adalah dengan mengalihkan resiko biaya yang mungkin diperlukan saat sakit ke pihak lain, yaitu dengan memiliki asuransi jiwa/kesehatan.

Pada kesempatan kali ini, kita akan mengenal lebih jauh apa itu asuransi, jenis-jenis asuransi, langkah-langkah merencanakan program asuransi, serta cara menghitung uang pertanggungan asuransi.

Apakah asuransi itu?

Definisi lengkap tentang asuransi bisa Anda lihat di UU no. 22 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, namun secara lebih sederhana, asuransi dapat didefinisikan sebagai bentuk kesepakatan/kontrak pengalihan resiko atas kehilangan jiwa atau aset dalam bentuk ekonomi untuk kemudian resiko tsb diambil alih oleh seseorang atau perusahaan lain, dalam hal ini perusahaan asuransi.

Jenis-Jenis Asuransi

Ada banyak sekali jenis asuransi, mulai dari asuransi kendaraan, asuransi properti, asuransi jiwa, dsb. Karena kita sedang membahas mengenai persiapan dana kesehatan, maka kita akan fokus dulu pada asuransi jiwa.

Secara garis besar, asuransi jiwa bisa dibagi ke dalam 2 kategori, yaitu asuransi jiwa tradisional dan asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi.

Kita bahas satu per satu.

ASURANSI JIWA TRADISIONAL

Terdapat 3 jenis asuransi jiwa tradisonal :

1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)

Jenis asuransi jiwa ini memberikan manfaat kematian jika tertanggung meninggal dalam suatu jangka waktu tertentu.

Contoh :

Bapak A mengikuti asuransi jiwa berjangka dengan jangka waktu hingga usia 80 tahun dengan uang pertanggungan Rp. 100 juta. Jika Bapak A meninggal  di usia 70 tahun, maka perusahaan asuransi akan membayarkan manfaat sebesar Rp. 100 juta. Tapi jika Bapak A masih hidup hingga usia 80 tahun, Bapak A diberi 2 pilihan, yaitu melanjutkan asuransinya atau tidak melanjutkan asuransinya. Jika Bapak A tidak melanjutkan asuransinya, maka perusahaan asuransi tidak berkewajiban membayar manfaat yang Rp. 100 juta tadi, atau dengan kata lain, manfaat asuransinya hangus.

2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole-Life Insurance)

Jenis asuransi ini memberikan pertanggungan seumur hidup, biasanya sampai usia 99 atau 100 tahun. Jika pada akhir periode asuransi dan tidak terjadi kematian, tertanggung dapat mengambil nilai tunai yang biasanya dijamin dengan suku bunga yang sangat rendah, kira-kira sebesar atau mendekati suku bunga tabungan di bank.

3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insurance)

Jenis asuransi ini memberikan manfaat asuransi yang dibayar pada saat tertanggung meninggal atau pada tanggal yang ditentukan jika tertanggung masih hidup sampai tanggal tersebut. Juga memiliki unsur tabungan dengan suku bunga yang sangat rendah kira-kira sebesar atau mendekati suku bunga tabungan di bank.

Jenis asuransi yang dikaitkan dengan investasi akan dibahas esok hari.

Salam perencanaan..