Fight For What You Want

Selamat pagi planners..

If you don’t fight for what you want, than don’t cry for what you’ve lost..

Selamat menikmati hari minggu Anda bersama keluarga tercinta. Jangan lupa mengikuti berita kami siang ini.

Jangan Takut Untuk Berubah

Malam planners..

Jangan takut untuk berubah planners..

“Don’t be afraid to CHANGE. You may lose something good but you may gain something BETTER..

 

Target Finansial Di Usia 20-an

Siang planners..

Setelah beberapa hari kemarin kita membahas tentang warisan, siang ini dan dalam beberapa hari ke depan, kita akan membahas tentang target-target finansial di usia 20-an. Selamat mengikuti.

Usia awal 20-an biasanya orang akan mulai bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Namun demikian, banyak anak muda di usia awal 20-an yang terlena dengan jiwa mudanya sehingga menghambur-hamburkan uangnya tanpa memikirkan masa depan.

Sangat bijak jika sejak mulai mendapat pekerjaan, kita belajar memanage keuangan pribadi, sehingga saat tiba di usia akhir 20-an, kita tidak menyesal kenapa setelah sekian lama bekerja, keuangan masih kacau, bahkan tidak bersisa entah kemana.

Berikut adalah beberapa target financial yang dapat mulai Anda pikirkan dan persiapkan di usia 20-an :

  1. Persiapkan dana darurat

Untuk Anda yang masih single, besar dana darurat adalah 3-6 bulan gaji Anda. Sedangkan bagi yang telah berkeluarga, besarnya adalah 6-12 bulan gaji. Tujuan mempersiapkan dana darurat adalah apabila sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan dan Anda berhenti bekerja, maka Anda dapat bertahan hidup tanpa pemasukan selama sekian bulan sesuai dana darurat yang Anda persiapkan.

Simpan dana darurat pada rekening terpisah. Dana darurat hanya digunakan pada situasi yang benar-benar mengharuskan Anda  mengambilnya. Jika telah menggunakannya, Anda berkewajiban mengganti hingga jumlahnya kembali seperti semula.

2. Miliki asuransi

Mobil dan rumah saja diasuransikan, bagaimana dengan diri kita sendiri? Padahal asset utama kita, mesin pencari uang adalah diri kita ini. Memilih dan membeli asuransi bukan berarti berencana untuk sakit maupun meninggal, sama halnya dengan kita mengasuransikan mobil, bukan berarti kita merencanakan mobil kita untuk hilang maupun mengalami kerusakan akibat kecelakaan.

Asuransi akan melindungi asset maupun tabungan Anda. Jika sewatu-waktu Anda sakit, maka Anda tidak perlu menarik tabungan Anda untuk biaya pengobatan karena perusahaan asuransi yang akan membayarkannya. Milikilah asuransi. Jika Anda masih bingung dalam memilih asuransi yang pas, jangan sungkan untuk berkonsultasi dengan kami.

3. Persiapkan dana pensiun sejak dini

9 dari 10 orang Indonesia tidak siap memasuki usia pensiun akibat ketidaksiapan financial pada saat usia pensiun.

4. Mulai mencicil rumah

Walaupun usia masih kepala dua, tidak ada salahnya jika Anda mulai berpikir untuk memiliki rumah. Kini ada fasilitas KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Hal yang perlu dipertimbangkan adalah, cicilan bulanan KPR Anda tidak boleh lebih dari 30% pendapatan bulanan Anda.

5. Mulai Investasi

Anda tentu tidak ingin di saat Anda memasuki usia kepala 3 nanti Anda terkaget-kaget karena telah lama bekerja namun penghasilannya menguap entah kemana. Untuk itu mulailah berinvestasi.

6. Bijak menggunakan kartu kredit

Bagi Anda yang berencana/telah memiliki kartu kredit, gunakanlah secara bijak, jangan sampai Anda terjerat oleh khutang kartu kredit.

Quote Pagi : Pelajaran Hidup

Hidup mengajari kita untuk bersyukur dipagi hari, bekerja keras disiang hari, beristirahat & mengambil hikmah disore & malam hari

Alasan Ketiga: Keluarga yang Ditinggalkan Berisiko Hanya Menerima Sebagian dari Harta Warisan Anda

Siang Planners,

Tahukah Anda bahwa setiap ahli waris Anda berisiko untuk menerima hanya sebagian kecil dari harta waris Anda? Ya, hal ini terjadi karena ketika Anda meninggal dunia, sebagian harta Anda harus diwariskan ke rumah sakit, rumah duka, catering (mungkin), toko kue, dinas pemakaman, bank/perusahaan finance, Petugas RT/RW dan Kelurahan/Kecamatan, orang-orang yang ikut mendoakan ketika tahlilan, dan, yang terbesar, kepada Pemerintah.

Kenapa bisa begitu? Ya, bisa saja.

  1. Apabila sebelum Anda meninggal, Anda menderita sakit kritis yang memakan biaya besar untuk perawatan dan pengobatan terakhir, apakah Anda mau mengambil dana pengobatan terakhir Anda dari tabungan Anda, yang berarti menghabiskan sebagian harta waris Anda?
  2. Setelah meninggal, tentu saja jenazah Anda tidak dibiarkan begitu saja bukan? Ada upacara pemakaman, pengkremasian, atau yang lainnya, yang tentunya memakan biaya yang tidak sedikit. Hal ini perlu Anda perhitungkan juga dalam perencanaan warisan Anda.
  3. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang memiliki adat-istiadat kematian sampai dengan tujuh hari pertama setelah meninggal, dan seratus bahkan seribu hari setelah meninggal, Anda harus perhitungkan besarnya biaya yang diperlukan oleh ahli waris Anda untuk mengadakan acara-acara tersebut di dalam perencanaan warisan Anda. Jangan sampai keluarga Anda malah harus meminjam sana-sini hanya untuk mengadakan acara-acara selamatan kematian tersebut.
  4. Setelah acara selamatan selesai, ahli waris Anda juga harus melanjutkan untuk melunasi semua cicilan hutang-hutang Anda yang tidak tercover asuransi apabila ada. Anda harus masukkan semua hutang-hutang Anda ke dalam perencanaan warisan Anda agar keluarga tercinta Anda tidak sampai kerepotan nantinya.
  5. Setiap warga negara harus melengkapi pendataan kependudukan, termasuk membuat akta kematian apabila Anda meninggal dunia. Untuk itu, Anda harus siapkan juga dana yang memadai untuk ahli waris Anda mengurusnya dari tingkat RT, RW, Kelurahan, sampai Kecamatan.
  6. Terakhir, apabila Anda mewariskan sejumlah property berupa tanah dan bangunan, Anda perlu siapkan biaya pengurusan balik nama dan pajak warisan (lihat postingan sebelumnya; “Perencanaan Warisan Berupa Tanah dan Bangunan” dan simulasinya). Jangan sampai ahli waris Anda harus meminjam uang dari sana-sini atau aset yang sudah susah payah Anda kumpulkan dijual murah hanya untuk membayar biaya balik nama dan pajak warisnya.

Nah, Planners…

Setelah membaca tulisan di atas bagaimana pendapat Anda? Masihkah Anda berpikir untuk menunda merencanakan dana warisan Anda atau Anda putuskan untuk merencanakannya dari sekarang?

Hanya ada dua cara untuk mengatasinya, yaitu menabung sebanyak-banyaknya sejak saat ini agar keluarga Anda mendapat warisan yang cukup agar mereka bisa meneruskan hidup, atau hubungi kami untuk mendapatkan saran yang lebih baik. Semua pilihan ada di tangan Anda.

Salam Planners….

Let’s Start Where We Are…

Morning Planners,

Apa pun latar belakang Anda, bagaimana pun kondisi Anda, selalu mulai perencanaan sukses Anda dari mana Anda berpijak. Bagaikan sebuah perjalanan menuju suatu tempat dengan menggunakan GPS, kita tidak bisa memerintahkan GPS kita untuk bekerja apabila kita tidak mengetahui posisi awal kita dan ke mana kita akan menuju. Begitu pula halnya dalam meraih sukses. Kita harus mengetahui di mana posisi kita sekarang dan tujuan yang ingin kita capai sebelum kita membuat perencanaan dan meraih sukses. Sukses di tangan Anda dan Anda harus meraihnya.

Salam Sukses

The Keys to Personal Excellence

Dear Planners,

Untuk dapat mencapai keunggulan diri, kita harus memiliki kemauan untuk menang, hasrat untuk sukses, dan dorongan untuk memengeluarkan potensi kita seutuhnya. Seperti yang dikatakan oleh Confucius berikut ini:

The will to win, the desire to succeed, the urge to reach your full potential… these are the keys that will unlock the door to personal excellence.

Confucius

PUSH YOUR LIMIT, Planners….

Let’s Climb Higher and Higher

Dear Planners,

Apabila Anda sudah memutuskan untuk memulai sesuatu, hendaknya jangan cepat memutuskan untuk berhenti di tengah jalan. Maju terus, panjat tebingnya, kalahkan semua sifat negatif yang ada dalam pikiran Anda. Apa pun itu, janganlah cepat menyerah karena ada kekuatan Tuhan yang Maha Dahsyat yang akan membantu Anda mencapai puncak. Seperti yang dikatakan oleh kutipan berikut:

Always continue the climb. It is possible for you to do whatever you choose, if you first get to know who you are and are willing to work with a power that is greater than ourselves to do it.

Ella Wheeler Wilcox

Caiyo Planners….

Alasan Kedua: Memiliki Hutang yang Cukup Besar untuk Diwariskan

Siang Planners,

Memiliki hutang, apa pun bentuknya, memang membuat hidup tidak tenang. Apalagi jika kita terlanjur terlilit banyak hutang di mana-mana, sementara kita tidak tahu apakah kita akan sakit parah atau kapan ajal akan menjemput dan tidak memiliki jaring pengaman berupa asuransi untuk melindungi keluarga kita dari risiko pewarisan hutang.

Bagaimana caranya supaya keluarga kita bisa terlindung dari risiko pewarisan hutang? Mari kita simak langkah-langkah manajemen hutang berikut ini.

1. Identifikasi seluruh hutang Anda, bagi ke dalam kelompok hutang produktif dan konsumtif (lihat tulisan kami sebelumnya: “Manajemen Hutang: Identifikasi Hutang-Hutang Anda dan Kendalikan“)

2. Lunasi hutang konsumtif Anda sesegera mungkin

3. Buat skema perencanaan pelunasan hutang darurat apabila sewaktu-waktu Anda sakit atau dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Esa melalui asuransi jiwa dan kesehatan (lihat “Lindungi Hutang Kartu Kredit Anda“)

4. Segera hubungi perencana keuangan Anda untuk membuat skema perencanaan warisan anti hutang atau Anda bisa hubungi kami via email.

Selamat Berencana….

Let’s Do Our Best, Planners…

Dear Planners,

Terkadang apa yang kita dapatkan tidak selalu sesuai dengan yang kita harapkan. Namun, selama kita komitmen untuk berbuat yang terbaik, insyaAllah hasil yang terbaik juga akan mengikuti kita.

Always do your best. What you plant now, you will harvest later.

Og Mandino

Salam sukses!