Financial Education (8) : Tahukah Anda? Fakta Penting Tentang Manajemen Resiko

Siang planners..

Kemarin kami telah membahas tentang manajemen resiko untuk melindungi aset yang Anda dan keluarga miliki. Hari ini kami akan membahas tentang berbagai fakta penting yang perlu Anda ketahui tentang manajemen resiko.

Tidak banyak orang yang sadar bahwa masa depan itu serba tidak pasti sehingga resiko seharusnya dikalkulasi sejak dini.

Dari 237 juta penduduk Indonesia, baru 63 juta yang memiliki proteksi terhadap resiko dalam bentuk asuransi. (Majalah Investor, 2013)

Penetrasi asuransi ke masyarakat Indonesia hanya sebesar 1,7%. Bandingkan dengan Malaysia 4%, Singapura 4%, USA 8,1%, Inggris 11,6%. Kemungkinan ini berkaitan dengan tingkat pendidikan di Indonesia yang masih tergolong rendah.

Kekeliruan persepsi. Asuransi masih dianggap sebagai barang mewah yang dapat diraih seiring dengan meningkatnya pendapatan. Mereka yang tidak memiliki asuransi seringkali menganggap asuransi hanyalah beban finansial, mereka juga mengatakan tidak punya uang untuk membelinya. Yang lainnya hanya pasrah saja pada nasib.

Dari setiap 1000 orang Indonesia, 8 orang diantaranya terkena stroke. Setiap 7 orang yang meninggal di Indonesia, 1 diantaranya karena stroke. (Kementrian Kesehatan RI, 2011)

10 penyebab kematian di Indonesia adalah jantung koroner, tuberkulosis, kelainan pembuluh darah, penyakit pernafasan, penyakit bayi baru lahir, penyakit paru-paru, kecelakaan lalu lintas, diabetes melitus, tekanan darah tinggi, diare. (WHO, 2002)

Biaya pengobatan kesehatan di Indonesia meningkat 10-14% dalam 3 tahun terakhir. (Towers Watson, 2011)

Rata-rata pendapatan keluarga yang disisihkan untuk menabung hanya 18%, sedangkan untuk asuransi hanya 10%, padahal biaya pengobatan terus meningkat.

Mereka yang memiliki asuransi relatif sudah punya kesadaran betapa penting mengantisipasi setiap kejadian yang tak terduga di masa depan. Mereka juga sudah dapat memperkirakan  berapa nilai kebutuhan proteksi yang seharusnya tersedia. Karena itu, perkiraan nilai resiko dan alokasi dana untuk berjaga-jaga jauh lebih tinggi dibanding mereka yang tidak memiliki asuransi.

Sukses Bermula Dari Pikiran

Pagi planners..

Sukses bermula dari pikiran kita. Sukses adalah kondisi pikiran kita. Bila Anda menginginkan sukses, maka Anda harus mulai berpikir bahwa Anda sukses, dan mengisi penuh pikiran Anda dengan kesuksesan.

– Joyce Brothers –

Renungan Malam

Malam planners..

Jika Anda ingin mengetahui masa depan Anda, perhatikanlah yang sedang Anda kerjakan sekarang.

Apapun yang Anda kerjakan dengan sungguh-sungguh hari ini adalah pembentuk keberhasilan Anda di masa depan, terutama jika Anda bijak memilih yang Anda kerjakan hari ini.

Jika Anda ingin maju memasuki kehidupan dengan harapan yang lebih besar, janganlah kerjakan apa pun yang tidak memiliki ukuran besar di masa depan.

-Mario Teguh-

Financial Education (7) : Manajemen Resiko, Melindungi Aset Keluarga

Siang planners..

Setelah kemarin kita membahas tentang dimana Anda berinvestasi, selanjutnya Anda perlu memikirkan bagaimana cara melindungi aset-aset yang telah Anda investasikan maupun kumpulkan tersebut. Jangan sampai Anda telah berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mengumpulkan aset, ternyata aset tersebut harus digunakan atau dijual karena suatu dan lain hal yang sebenarnya dapat Anda hindari dampaknya sejak sekarang. Jika ini sampai hal tidak diinginkan terjadi, maka dapat dipastikan tujuan keuangan yang telah Anda susun sebelumnya, menjadi tidak dapat tercapai.

Untuk itu dalam ilmu perencanaan keuangan, terdapat istilah manajemen resiko. Rasa aman merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh setiap manusia. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, kita melakukan manajemen resiko atas segala macam risiko yang dapat menimpa kita di masa depan. Salah satu bentuk manajemen resiko yang paling banyak ditemui adalah asuransi.

Untuk ilustrasi yang lebih sederhana, misalkan saja Anda memiliki tujuan jangka panjang menyekolahkan anak hingga bangku kuliah. Setelah Anda hitung maupun setelah berdiskusi dengan perencana keuangan, ternyata biaya yang harus Anda kumpulkan untuk biaya kuliah anak 15 tahun yang akan datang adalah sebesar  Rp. 800 juta. Untuk itu Anda dan pasangan berencana untuk berinvestasi di saham sejak saat ini.

15 tahun bukanlah waktu yang sebentar. Selama 15 tahun, apapun dapat terjadi, baik itu pada Anda sendiri, pasangan, orang tua Anda, maupun anak. Berbagai resiko yang umumnya terjadi diantaranya kecelakaan, sakit berat/kritis, meninggal, bencana alam, tidak dapat bekerja lagi karena cacat akibat kecelakaan, dsb.  Jika resiko tersebut membutuhkan biaya yang besar, Anda tentu akan menggunakan tabungan dan aset, lalu bagaimana dengan tujuan keuangan Anda tadi, menyekolahkan anak hingga bangku kuliah? Inilah yang disebut dengan manajemen resiko. Anda dapat mengalihkan kerugian akibat resiko tadi pada perusahaan asuransi, karena perusahaan asuransi lah yang akan membayarkan biaya-biaya atas resiko yang terjadi. Dengan begitu, aset Anda “aman” terhadap resiko, dan tujuan keuangan Anda dapat tercapai.

 

Jangan Takut Pada Perubahan

Malam planners..

Jangan takut pada perubahan. Kita mungkin kehilangan sesuatu yang baik, namun kita akan memperoleh sesuatu yang lebih baik lagi.

Financial Education (6) : Investasi Dimana?

Siang planners..

Untuk menentukan dimana Anda dapat berinvestasi, ini sangat tergantung pada tujuan keuangan Anda. Bagilah tujuan keuangan Anda menjadi 3 bagian, yaitu tujuan keuangan jangan pendek (1-5 tahun), jangka menengah (5-10 tahun), dan jangka panjang (> 10 tahun). Setelah Anda mengelompokkan tujuan keuangan, barulah Anda dapat mengalokasikan dana Anda pada berbagai instrumen investasi.

Untuk tujuan jangka pendek, simpanlah uang Anda di bank dan/atau instrumen investasi pasar uang seperti deposito. Kenapa? Dalam berinvestasi terdapat prinsip low risk, low return. High risk, high return. Semakin kecil resiko, semakin kecil hasilnya. Semakin tinggi resiko, semakin besar hasilnya. Investasi di pasar uang memiliki resiko yang kecil sehingga cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek. Selain itu, dibanding berinvestasi riil seperti tanah, rumah, ruko, investasi pada pasar uang lebih liquid (mudah diuangkan kembali) saat Anda membutuhkannya dalam jangka waktu dekat. Berbeda dengan jika Anda berinvestasi tanah untuk tujuan keuangan jangka pendek, saat Anda membutuhkan dana investasinya belum tentu Anda dapat menjual tanah tersebut karena belum menemukan pembeli yang cocok, dsb.

Untuk tujuan keuangan jangka menengah (5-10 tahun), Anda dapat memilih instrumen investasi  pasar uang (deposito, Sertifikat Bank Indonesia), atau instrumen investasi pasar modal dengan resiko menengah seperti obligasi.

Untuk tujuan keuangan jangka panjang, sebaiknya jangan taruh uang Anda di bank, karena uang Anda akan tergerus oleh inflasi seperti yang telah kita bahas kemarin. Anda dapat memilih instrumen investasi dengan resiko menengah (obligasi) hingga tinggi (saham). Masih menggunakan prinsip low risk, low return. High risk, high return. Semakin kecil resiko, semakin kecil hasilnya. Semakin tinggi resiko, semakin besar hasilnya. Jangka waktu yang panjang diharapkan dapat meredam kerugian akibat tingginya resiko, namun juga diharapkan akan memberikan hasil yang tinggi pula.

Saat ini ada begitu banyak pilihan produk investasi pasar uang dan pasar modal, seperti reksadana, unitlink, dsb. Pilih yang mana? Ada baiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan perencana keuangan untuk membantu menentukan langkah investasi Anda.

Salam perencanaan..

 

Kesempatan Emas

Pagi planners..

Kita semua selalu dihadapkan pada ribuan kesempatan emas yang tersamarkan dengan baik oleh kesulitan.

Dengan kata lain, di balik segala jenis masalah yang menghadang kita, sebenarnya terdapat banyak sekali kesempatan emas untuk kehidupan sukses kita.

-Charles Swindoll-

Perbedaan Orang Besar dan Orang Kebanyakan

Malam planners..

Satu-satunya perbedaan antara orang-orang besar dengan orang kebanyakan adalah bahwa orang besar mengambil peran aktif dalam membentuk kehidupan mereka, mereka mendefinisikan apa impian mereka dan melakukan upaya untuk meraihnya.

Sementara orang kebanyakan dibentuk oleh kehidupan mereka. Mereka ini menunggu saja dengan pasif kemana kehidupan ini akan membawa mereka selanjutnya.

Perbedaan di antara kedua golongan ini adalah golongan pertama benar-benar hidup, sementara golongan kedua hanya sekedar hidup apa adanya.

-Michael Gerber-

Finansial Education (5) : Investasi Untuk Masa Depan Keluarga

Siang planners..

Jika Anda dan keluarga telah terbiasa untuk menabung, itu merupakan kebiasaan yang baik. Namun jika Anda dan keluarga telah menabung dan berinvestasi, itu merupakan kebiasaan yang sangat baik.

Apa beda menabung dan berinvestasi?

Investasi artinya menyimpan sejumlah uang dalam jangka waktu tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Dengan berinvestasi, Anda dan keluarga harus berkomitmen untuk menunda “kesenangan” saat ini yang hasilnya dapat Anda nikmati di masa yang akan datang.

Tahukah Anda berapa persen bunga bank yang Anda terima setiap tahunnya? Anda dapat menanyakan kepada pihak bank tempat Anda menabung, atau seringkali besarnya bunga tabungan dipajang pada papan pengumuman di bank. Rata-rata bunga tabungan bank sebesar 1-2% per tahun.

Pernahkah pula Anda membandingkan harga telur tahun ini dengan harga telur di tahun-tahun sebelumnya? Misalkan saja tahun lalu harga harga telur berada di kisaran Rp 15.000 per kg, sedangkan tahun ini Rp. 18.000 per kg. Terjadi kenaikan Rp. 3000 dalam waktu 1 tahun. Itu artinya terjadi kenaikan harga telur atau dikenal juga dengan istilah inflasi sebesar 20%.

Jika tabungan kita di bank hanya mendapatkan bunga 1-2% per tahun, sedangkan dalam kehidupan nyata harga barang dan jasa meningkat 10-20%, maka sebenarnya uang Anda di bank digerogoti oleh inflasi.

Untuk itu, Anda perlu melakukan investasi pada instrumen investasi yang bunga/bagi hasilnya lebih besar dari angka inflasi.

Dimana saja dapat berinvestasi?

Terdapat 2 jenis investasi :

1.  Investasi riil

Yaitu investasi pada barang-barang yang riil (dapat dilihat), contohnya tanah, emas, rumah yang dikontrakan, ruko, dll.

2.  Investasi finansial

Terdapat 2 jenis investasi finansial :

    • Investasi pasar uang
      • Deposito
      • Surat Berharga
      • Sertifikat Bank Indonesia
    • Investasi pasar modal
      • Obligasi
      • Saham

Masing-masing jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Mana yang harus Anda pilih? Akan dibahas pada edisi selanjutnya..

 

Quote Minggu Pagi

Pagi planners..

Mereka yang menunggu sampai memiliki kemampuan untuk melakukan semua kebaikan besar pada saat bersamaan akan berakhir dengan tidak pernah melakukan apa-apa. Karena kehidupan ini terbentuk dari hal-hal kecil. Karena kesuksesan sejati terbentuk dari kemampuan kita melakukan dengan baik hal-hal kecil tersebut.

-Samuel Johnson-